Bab 18. Hell!

145 15 0
                                    

Clarissa menarik napas panjang sebelum mengetuk pintu di depannya tiga kali. Hingga terdengar suara memepersilakan dirinya masuk.

"Sir, ini berkas serta copyan untuk meeting kita nanti, silakan anda periksa lagi, jika ada yang kurang akan saya perbaiki segera" kata Clarissa sembari menyerahkan berkas di meja Alvin.

Alvin meraihnya sebelum memeriksa dengan seksama. Setelah beberapa saat meneliti tulisan yang disuguhkan Clarissa, Alvin mendongak sekilas sebelum memandang Clarissa dengan seksama.

"Oke ini sudah cukup miss, dan jangan lupa siapkan kontraknya"

"Sudah saya siapkan sir, apa anda ingin melihatnya lagi?"

"hmm... berikan" kata Alvin sembari menyingkirkan berkas berisi bahan meetingnya tadi, kemudian meraih berkas lain yang baru saja disodorkan Clarissa.

Setelah dirasa semua sudah lebih dari kata baik, Alvin dan Clarissa beranjak dari dari ruangan Alvin menuju ruang rapat yang sudah ditata rapi oleh Clarissa sebelumnya. Clarissa sungguh sudah berusaha yang terbaik untuk hari ini. Dirinya tidak ingin kontrak kali ini gagal karena kecerobohan dirinya.

Ya... dulu saat pertama kalinya dia bekerja untuk Alvin, Clarissa tidak bisa mendapatkan kontrak dengan salah satu perusahaan besar di bidang kuliner. Dan akibatnya Alvin memarahinya habis-habisan karena kontrak yang seharusnya sudah disiapkan oleh Clarissa tidak ada di meja rapat. Itu semua karena keteledoran Clarissa yang meninggalkan berkas kontrak penting itu di apartmennya.

Alvin bahkan tidak memperbolehkannya bekerja selama satu minggu penuh. Tidak lepas dari pemotongan gajinya. Dan itu adalah pertama kalinya gaji Clarissa dipotong.

"kau sudah melatih apa yang akan kau sampaikan bukan miss?"

"ya... tentu sir"

"Baguslah. Jika meeting kali ini gagal, kau tidak akan bekerja di sini lagi selama satu bulan penuh. Dan jangan lupakan pemotongan gajimu"

Perkataan Alvin membuat Clarissa menelan ludah gugup. Dirinya tidak tau lagi harus berbuat apa jika sampai dirinya tidak berhasil mendapatkan kontrak kali ini.

"Baik sir" jawab Clarissa sebelum membuka pintu masuk ruang meeting mereka. Dan di sana sudah ada pihak HitMan Group yang dipimpin oleh mister Hans. Pria paruh baya yang masih saja terlihat awet muda dengan kunci pertambangan ditangannya. Mereka tersenyum sebelum menjabat tangan Alvin.

"Anda sepertinya sangat bersemangat untuk meeting kali ini sir" kata Alvin sebagai sapaan hangatnya untuk memulai pertemuan antara dua perusahaan tersebut.

"yah... seperti yang anda lihat sir, senang bisa bertemu dengan anda"

Clarissa tersenyum sopan kepada Hans dan sekretarisnya.

"Apakah anda miss Clarissa yang terkenal itu? Anda bahkan lebih cantik dilihat secara langsung" kata Hans.

Clarissa hanya tersenyum mendengar perkataan kliennya tersebut.

"baiklah, bisa kita mulai meetingnya sir?" sela Alvin sebelum klien terhormatnya kembali berucap.

"Ya... tentu saja sir"

Mereka semua kemudian mengambil tenpat duduk, setelah Clarissa membagi copyan bahan meeting mereka. Dia mempresentasikan dengan lancar di hadapan klien dan bossnya. Sesekali sekretaris kliennya memberikan pertanyaan, namun untungnya Clarissa bisa menjawabnya.

"Dan ini kontrak kerjasamnya, anda bisa tanda tangan di sini sir. Jika anda ingin menambhakan isi kontrak, kita akan mempertimbangkannya kembali" kata Clarissa setelah mengakhiri presentasinya sembari menyerahkan kontrak di depan kliennya.

She is My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang