"What?! Kapan aku menyetujuinya sir?!" kata Clarissa tidak percaya kepada Alvin yang masih berdiri santai di atas podium. Bahkan semua mata masih menatap Alvin dan dirinya secara bergantian.
Kali ini Alvin sungguh sudah gila.
"tentu saja kau sudah menyetujuinya miss. Kau tidak boleh pura-pura lupa seperti itu"
Clarissa terdiam, dirinya tidak tau harus mengatakan apa lagi sekarang. Tidak salah Alvin mengatakan itu. Dan itu semua karena ucapan Clarissa sendiri.
Alvin turun dari podium, kemudian berjalan mendekat kearah Clarissa berdiri sekarang. Clarissa masih saja melihat langkah Alvin yang semakin mendekat ke arahnya. Rasanya pikirannya ikut tidak waras sekarang. Clarissa tidak tau harus berbuat apa!
Alvin kini telah sampai di depan Clarissa, tepat berdiri di hadapannya menyisakan jarak satu langkah kaki saja. Dan Clarissa masih terpaku menatap Alvin.
"jadi kau sudah ingat bukan miss. Perkataanmu tadi siang" kata Alvin sembari mengikis jarak mereka, meletakkan tangannya di pinggang ramping Clarissa. Tidak membiarkan Clarissa kabur darinya.
Perlakuan Alvin itu sontak membuat orang yang berada di sana menahan napas mereka saking terkejutnya. Big boss mereka yang biasanya dingin tak tersentuh, perfectionis, dan tidak pernah tersenyum ramah itu kini memeluk sekretarisnya dengan senyum mengembang di wajahnya. Mereka kaget melihat sisi big bossnya yang sangat berbeda ini.
"An – Anda tau bukan seperti ini maksud saya sir" kata Clarissa susah payah. Bahkan suaranya tidak bisa sekeras biasanya.
"hmm... kau tau pasti apa maksud perkataanku dan perkataanmu miss. Janji adalah janji. Kau tidak bisa mengingkarinya begitu saja" kata Alvin tak terbantahkan.
"Ta – Tapi anda be-"
Perkataan Clarissa terpotong dengan Alvin yang tiba-tiba mencium bibirnya. Ya.. tepat di bibir Clarissa. Sontak tindakan itu membuat semua yang ada di sana memekik tidak percaya. Bahkan mommy dan day Alvin pun terdiam. Azela hanya bisa membuka mulutnya tek percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini.
Clarissa membolakan matanya, dirinya sungguh tidak percaya dengan apa yang dilakukan Alvin saat ini. Pikirannya seakan menghilang entah kemana, terlebih saat Alvin melumat lembut bibirnya. Clarissa yakin dirinya akan jatuh jika tangan Alvin tak menahannya.
Alvin masih saja melumat bibirnya, tangannya bergerak menahan tengkuk Clarissa guna memperdalam ciuman mereka. Saat Clarissa merasa jika Alvin ingin mengeksplore mulutnya, segera saja Clarissa mendorong Alvin menjauh hingga ciuman mereka terlepas. Cukup. Jika ini diteruskan, Clarissa tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi selanjutnya. Dirinya mungkin sudah gila sekarang karena menikmati cumbuan dari Alvin.
Alvin tersenyum melihat Clarissa yang masing mengatur napasnya. Dirinya kembali mendekat, kemudian menyapukan jarinya di ujung bibir Clarissa.
"sepertinya kau harus membenahi lipstikmu miss" kata Alvin dengan nada godaannya.
Clarissa mendengus kesal mendengar perkataan Alvin. Yang benar saja! Kali ini Clarissa menggunakan lipstik yang tidak mudah luntur ataupun berantakan. Dan Alvin sekarang berkata bahwa dirinya harus membenahi lipstiknya?! Sebenarnya subrutal apa ciuman Alvin tadi?
"Alvin" geraman dari Sinta – mommy Alvin membuat Alvin melepas tatapannya pada bibir Clarissa. Ahh.. padahal Alvin ingin sekali lagi mengerjai sekretarisnya ini.
"kau... kau memang benar-benar ya! Bagaimana bisa kau memutuskan akan bertunangan esok hari tanpa memberitahu mom dan dad sebelumnya?! Dan apa-apaan tadi itu?! Kamu sudah gila ya?!" cerca Sinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is My Angel
RomanceC. E. O Tiga huruf itulah yang kini telah membuat Clarissa jungkir balik tak karu karuan. Bagaimana tidak?! Jika di hari pertamanya saja dia sudah disuruh membuat minuman untuk semua pegawai kantor!! Alih alih dengan alasan sudah adat di kantornya...