Bab 15

162 13 2
                                    

"sepertinya mom sudah melupakan anak kecil itu" ucap Alvin memotong percakapan Clarissa dan mommynya.

Terlihat jika mommy Alvin memutar bola matanya jengah, "apa maksudmu Alvin? Dia punya nama. Dan namanya Azela! Bukan anak kecil"

Alvin menghembuskan napasnya kesal, "terserah apa kata mommy. Bagaimanapun juga dia masih anak kecil"

Sinta – mommy Alvin hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan anaknya.

"biar bagaimanapun, kau harus bersikap baik kepadanya Alvin!"

Alvin mendelit tak suka, "tidak akan! Dan lagi, batalkan semua rencana mommy yang akan menjodohkanku dengan anak kecil itu"

Clarissa hanya menjadi pendengar diantara anak dan ibu di hadapannya ini. Dia tak mau ambil pusing, toh juga bukan urusannya.

"Alvin kamu ini yaa" Sinta menggeram kesal.

"mom tidak akan membatalkan perjodohan itu! Entah kamu setu atau tidak, perjodohan kalian akan tetap berlangsung. Terlebih mom sudah mencetak undangan" tambah Sinta dengan senyum kemenangan saat melihat Alvin yang semakin menatapnya kesal.

"kau tidak bisa seperti itu mom! Karna aku akan bertunangan dengan Clarissa. Minggu ini" tekan adimas dikalimat terakhir.

Sedangkan Clarissa langsung tersedak mendengar ucapan Alvin, dirinya segera meraih air putih di sebelahnya, menegak habis kemudian menaruh gelas itu dengan kasar.

"apa kau gila sir?!" kata Clarissa tak memedulikan status Alvin yang masih bossnya.

"kau mengataiku gila miss?! Kau masih ingat dengan gajimu bukan?" kata Alvin tak percaya.

"silakan saja potong gajiku. Tapi yang pasti aku tidak akan sudi menuruti ucapan anda tadi"

"kau baru saja menolakku miss?" Alvin bertambah geram tatkala melihat Clarissa yang sudah tak mempan lagi dengan ancamannya selama ini. Shit!

"ya! Maaf, tapi anda bukan tipe saya sir" balas Clarissa sengit.

Alvin membelalakan matanya, menatap kesal Clarissa. Beraninya wanita itu menganggap Alvin bukan tipenya! Heei... asal tau saja Clarissa juga bukan tipe Alvin.

"kau dengar sendiri bukan? Clarissa tidak mau bersamamu. Dan sekarang kau tak bisa mengelak lagi Alvin, kau akan tetap bertunangan bulan ini" kata Sinta dengan nada kemenangan.

"no mom! Aku akan tetap bertunangan dengan Clarissa minggu ini. Dia hanya malu mengakui ku di depanmu" jawab Alvin sembari berusaha mengontrol emosinya. Dirinya tak boleh bertengkar dengan Clarissa di sini. Sungguh Alvin tak boleh lagi menjatuhkan harga dirinya di depan mommynya. Dasar sekretarisnya ini.

"bukankah mommy juga melihat bagaimana Clarissa mencintaiku waktu makan malam dulu?" sambung Alvin dengan senyum kemenangan menatap Clarissa.

Sedangkan Clarissa berdecak kesal saat mengingat apa yang dimaksud Alvin. Gezzz bosnya ini benar-benar menyebalkan.

"aaa, tetapi kurasa kau harus menuruti apa perkataan mommy anda sir"kata Clarissa tak mau kalah.

Alvin berdecak sebal saat menyadari ucapan Clarissa, "kau lihat sendiri kan mom, gara-gara ucapan mom, Clarissa menjadi marah seperti ini"

Sinta mendelik, anaknya ini benar-benar, " itu karena ucapanmu sendiri Alvin. Bukan kah kau juga mengancamnya dengan gaji Clarissa?"

"ya itu benar mam, saya baru saja ingin menghubungi tuan Rey masalah gaji saya" sahut Clarissa dengan senyumnya.

Clarissa dapat melihat jika tatapan tajam Alvin sedari tadi tertuju padanya. Kali ini Clarissa tidak akan mengalah, benar dulu memang dirinya bersedia membantu Alvin. Tapi itu hanya sebatas kekasih saja bukan sampai tunangan seperti ini. Clarissa yakin dirinya sudah tidak waras jika setuju dengan ide Alvin ini.

"apa kau sebegitu marahnya dengan ku miss?" Alvin masih tidak menyerah.

"aku tak marah padamu sir, hanya saja kau sudah keterlaluan" jawab Clarissa jengah.

"baiklah aku minta maaf. Aku juga tidak akan memotong gajimu. Jadi maafkan aku" kata Alvin setelah menghembuskan napas.

"saya bisa dengan mudah memaafkan Anda sir" Alvin tersenyum mendengar jawaban Clarissa.

"baiklah, apa yang harus aku lakukan agar kau menerima maaf ku?"

Clarissa tersenyum lembut sembari menggenggam jemari Alvin yang berada di atas meja. Bahkan Sintapun bisa melihatnya.

"turuti apa kata mommy anda sir" senyum Clarissa berubah menjadi senyum kemenangan saat melihat wajah Alvin yang mengeras.

"ck, itu sama saja dengan perkataan mu yang pertama miss. Lagi pula meskipun kau tak maupun aku akan tetap bertunangan minggu ini" balas Alvin sembari melepaskan tangannya dari tangan Clarissa. Sekretarisnya ini memang sangat pintar memainkan kata.

Clarissa mengerutkan dahinya sebelum mengangkat bahunya acuh, "baguslah jika begitu sir. Saya pasti akan membantu pertunangan anda sebaik mungkin"

Kali ini Alvin mengeluarkan smirknya, "kau dengar bukan mom? Clarissa akan membantu pertunanganku minggu ini. Dan keputusan sudah final"

Sekali lagi Sinta menghembuskan napas jengahnya. Anaknya ini memang selalu keras kepala.

"kau memang selalu keras kepala Al"

"kau tau bagaimana diriku mom. Lagipula sampai kapanpun aku tidak mau bersama anak kecil itu"

"terserah apa katamu, lebih baik cepat selesaikan makanan mu dan segera pulang. Mom capek mendengar semua ucapanmu itu"

"mom tak membawa mobil?" Tanya Alvin heran.

"kenapa? Kau tak mau mengantarkan ibu mu sendiri?" Tanya Sinta penuh selidik.

"aku hanya mau bilang, jika aku ingin mengantarkan Clarissa" jawab Alvin sembari mengendikan bahu.

"ck, dasar kau ini"

"kau bisa mengantarkan ibu sir, saya juga masih ada janji setelah ini" sahut Clarissa mencoba untuk melerai ibu anak di hadapannya ini. Dirinya tak heran ibu atasannya itu sampai geram, karena memang sifat Alvin juga sangat menyebalkan.

"janji? Semalam ini?" Alvin memicingkan matanya, menatap Clarissa menyelidik.

Clarissa berdehem sebelum menjawab pertanyaan Alvin, "ya, dengan temanku"

"lupakan saja janji itu, hubungi temanmu kau ada acara mendadak hari ini"

Memutar bolamatanya jengah, Clarissa sudah bersiap untuk kembali membalas Alvin, namun niatnya harus ia telan bulat-bulat saat mendengar ucapan dari mom atasannya ini.

"benar kata Alvin, ganti saja janjimu menjadi besok. Sekarang lebih baik kau segera habiskan makananmu, dan antar aku pulang Clarissa"

Alvin tersenyum senang, "kau mungkin bisa menolak perintahku, tapi kau tak bisa menolak perintah mommyku Clarissa"

Clarissa menatap Alvin kesal, bos gilanya itu sungguh pandai membuat orang kalah dan tak mampu berbicara lagi. Bagimana bisa dirinya tahan bekerja dengan orang semacam Alvin selama ini? Ingin rasanya Clarissa menyumpah serapahi bosnya, namun dirinya masih ingat akan gajinya. Dirinya masih butuh itu. Kalau saja.... Ah lupakan. Clarissa benar-benar kesal sekarang.

"tentu maam" jawab Clarissa dengan senyumnya, meskipun dalam hati dirinya tak begitu ikhlas. Tapi dia bisa apa? Ya kan....




Selamat malam semuanya...

Alvin update uyy...

maaf typonya masih banyak wkwkwk...

jangan lupa vote sama komennya yaa...

luv you

She is My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang