Bab 2

310 30 2
                                    

"Clarissa tolong perhatikan dengan detail setiap pembicaraan saya dengan pihak JG. Saya tidak mau ada kesalahan sedikitpun dalam meeting nanti. Kalau ada yang ganjal, cepet beritahu saya" titah Alvin dengan masih terus berjalan menuju tempat VVIP, tempat meeting mereka.

Clarissa mengangguk sembari berusaha menyamakan langkah panjang atasannya. Bukan masalah jalan Clarissa yang lemot. Tapi karena rok sialan sepan yang ia gunakan saat ini.

Alvin langsung membuka pintu di depannya begitu saja. Ia tak mau bersusah payah mengetuk terlebih dulu. Toh juga dia yang terpenting di meeting ini.

Pihak JG yang melihat klien mereka datang langsung berdiri, sembari mengulurkan tangan. Alvin membalas tanpa senyum sedikitpun di wajahnya. Ia tak mau membuang-buang waktu.

Mereka memulai meeting dengan amat tenang, bahkan mereka sengaja tak memesan makan terlebih dahulu untuk meeting ini. Sedangkan Clarissa masih fokus memperhatikan setiap perkataan kliennya.

Dua jam berlalu, dan mereka memilih melanjutkan di lain kesempatan. Karna memang jadwal Alvin yang sangat sibuk. Mereka akhirnya memulai makan siang yang sempat tertunda tadi. Clarissa sendiri memilih cepat menikmati makanannya, sebelum Alvin mengajaknya pergi secara tiba-tiba. Ia sangat lapar saat ini.

******

"Clarissa, kosongkan jadwalku besok" kata Alvin sebelum dirinya masuk ke dalam mobil. Kemudian di susul Clarissa yang duduk di sebelahnya.

Ya mereka akan kembali ke kantor.

"tapi bes-"

"apa kau tak dengar?  Kalau aku bilang kosongkan ya kosongkan" titahnya bak raja.

Clarissa tau jika Alvin adalah bossnya,  tapi tidak semendadak begini juga bossnya ini menyuruhnya untuk mengosongkan jadwal yang sudah susah payah Clarissa atur. Memangnya mengatur jadwal itu gampang? Susah tau!

Ingin rasanya Clarissa meneriakkan kata itu di depan Alvin. Namun sayang, dia tak ada hak untuk berbicara seperti itu. Jika tidak,  bisa-bisa ia akan ditendang dari pekerjaannya saat ini.

Clarissa menghembuskan napasnya sebelum menjawab, "baiklah. Sesuai perintah Anda sir" kata Clarissa dengan senyumnya.

"dan jangan lupa persiapkan dirimu. Kita akan ke acara salah satu temanku besok"

Clarissa segera menoleh, menatap bosnya dengan dahi mengernyit. "maaf? "

"kenapa? Kau tidak mau? Baiklah kemasi barang-barang kamu besok, dan jangan lupa tinggalkan surat pengunduran diri kamu di meja saya" kata Alvin enteng, matanya bahkan masih sibuk dengan tablet di tangannya.

"bukan begitu maksud saya, tapi acara apa yang akan saya hadiri itu? Bukankah saya harus mencocokannya dengan pakaian saya? " Clarissa berusaha mengelak. Padahal dalam hati dirinya meng-iya-kan ucapan Alvin. Ia ingin menolak ajakan bossnya itu. Namun apa mau dikata. Nasibnya masih bergantung di perusahaan Alvin.

"hmmm, saya tidak mungkin pergi dengan itik buruk rupa" jawab Alvin enteng, namun berhasil membuat Clarissa lagi-lagi melotot ke arahnya.  Karena tidak langsung, dirinya kini telah dikatai itik buruk rupa! What the -

Clarissa segera mengambil napas dalam-dalam mencoba menghentikankan detak jantungnya yang berpacu cepat, karena emosi. Ia harus tetap sabar, jika tak ingin ditendang dari perusahaan. Ingatkan dia untuk membalas boss sialannya itu nanti.

"saya akan berdandan untuk itu sir, jadi Anda tidak akan merasa membawa itik buruk rupa. Melainkan angsa yang cantik" balas Clarissa dengan senyumnya.

Alvin melirik Clarissa, melihat senyum wanita itu. Ia menaikkan salah satu alisnya sembari melirik Clarissa, "kau yakin?" katanya meremehkan.

"tentu" jawab Clarissa percaya diri.

She is My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang