Bab 7. Dinner

223 24 0
                                    


Alvin mengendarai mobilnya dengan kecepatan standar. Dengan pandangan fokus ke depan, memilah jalan yang cukup padat.

"kita makan malam dulu, baru ke rumah orang tua mu" kata Alvin tanpa memandang Clarisa yang sekarang membelalakan matanya.

"maksud anda ke rumah orang tua saya sir?" Clarissa memandang Alvin heran.

"bukankah kau bilang ingin mengunjungi orang tua mu?"

"saya tak pernah berkata setuju dengan ide gila anda sir!" balas Clarissa kesal, dirinya tak peduli jika nadanya naik satu oktaf untuk mengatakannya.

"apa kau baru saja mengataiku gila miss?" kata Alvin dengan melirik Clarissa sengit.

"ya! Dan saya tak peduli dengan itu. Lebih baik anda mengantarkan saya ke apartemen saya"

"kau pikir aku supirmu?! Aku bosmu Clarissa, bukan supirmu!"

"saya pikir ini sudah lewat jam kantor, berarti anda bukan atasan saya sir. Jadi turunkan saya di sini atau antar saya ke apartemen saya"

"dan kau pikir aku mau?! Kita akan tetap makan malam!" kata Alvin tak terbantahkan.

Clarissa menghembuskan napas jengah. "baiklah anggap saja saya setuju dengan ajakan anda. Tapi jangan pernah berpikir kita akan kerumah orang tuaku setelah itu"

Alvin tersenyum miring, "aku tak mengajakmu miss, aku hanya memberitahumu. Apakah sedari tadi ada kata-kataku yang mengajakmu? Kurasa tidak ada"

Clarissa mendesis, menatap Alvin dengan tatapan ingin membunuhnya. Dirinya sudah sangat kesal sekarang. Tak bisakah bosnya ini sedikit saja mengalah dengannya?!

Sekarang di sinilah mereka, disalah satu restoran termewah yang Clarissa tau. Sekali lagi dia berdecak kesal melihat Alvin pergi begitu saja ke dalam restoran tanpa mempersilakannya. Kalau Clarissa tidak lupa, sepertinya Alvinlah yang mengajaknya kemari, lalu kenapa bosnya itu malah pergi ke dalam sendirian? Jangan bilang jika Clarissa hanya disuruh untuk menunggui mobilnya?! Hell! Clarissa akan langsung mengajukan protes kepada Alvin saat itu juga.

Tak mau menunggu lagi, dirinya segera keluar dari mobil Alvin. Berjalan memasuki restoran dengan dagu terangkat. Sedikit menolehkan kepalanya untuk mencari Alvin.

"nona Clarissa?" kata salah satu pelayan laki-laki dengan senyum yang teramat manis. Membuat Clarissa tertular senyum itu.

"ya, it's me"

"anda sudah di tunggu di ruangan khusus. Mari saya antar"

"baiklah. Terimakasih. Siapa namamu?" kata Clarissa masih dengan senyumnya. Dirinya sendiri tak menyangka akan menanyakan hal seperti itu kepada seorang pelayan hanya karena senyum manis yang dimilikinya.

"Faris nona"

"bahkan namamu saja lebih bagus daripada bosku. Apa kau ingin bekerja denganku?" kata Clarissa atusias di kalimat akhir.

"kau pikir siapa yang sedang kau ajak bicara miss?" kata Alvin tepat di depan Clarissa. Dengan wajah garangnya dan kedua tangan di saku celananya.

"ku rasa anda tak perlu ikut campur sir. Saya hanya ingin menawarkan dia pekerjaan yang lebih layak" kata Clarissa kesal.

"dan apapun itu aku tak peduli. Sekarang cepat masuk, dan tunggu pesanan datang, kalau sampai kau tak menuruti kata-kata ku kali ini. Aku akan benar-benar memecatmu" kata Alvin tajam.

Clarissa menurut, dirinya masuk ke dalam ruangan dengan kesal. Setelah memastikan Clarissa masuk, Alvin kemudian melirik pelayan yang berada di hadapannya sekarang, terlihat takut dengan melihat caranya menundukan kepalanya di hadapan Alvin. Yaaa... tindakannya itu sudah benar, mengingat siapa yang ada di hadapannya sekarang. Karena hanya orang bodoh saja yang berani melawan orang di hadapannya kini.

"dan kau. Jika masih ingin bekerja layaknya orang lain, silakan segera pergi dari hadapanku. Aku tak mau mencari masalah lagi" kata Alvin sebelum menyusul Clarissa masuk ke dalam ruangan.

Pelayan yang bernama Faris tadi langsung pergi dari sana dengan segera. Dia masih membutuhkan pekerjaan ini, jadi sebaiknya dia menurut saja.

Clarissa duduk dengan perasaan kesal, dirinya baru saja mendapatkan orang yang kemungkinan mau bekerja dengannya, namun bos sialannya ini malah dengan mudahnya mengusir.

"apa kau tak mau memakannya?" kata Alvin saat dirinya sudah mendapati makanan sudah tersaji di meja mereka.

Clarissa mendengus, "anda seharusnya tak mengusirnya seperti itu"

"aaa pelayan tadi?"

"anda pikir siapa yang baru saja anda usir?!"

"enatahlah" jawab Alvin enteng sebelum mulai memasukan makanan ke dalam mulutnya.

"kau sungguh tak mau memakan ini?" tanya Alvin lagi, masih dengan makanan yang sedang ia cicipi.

"saya tak pernah bilang jika saya mau makan dengan anda sir" jawab Clarissa ketus.

"benarkah? Kalau begitu akan semakin lama kau berada di sini bersama ku. Bukankah tadi kau bilang ingin menemui keluargamu?"

Clarissa mendelik, menatap bosnya tak suka, "saya sudah bilang jika kita tak perlu ke rumah orang tua saya sir"

"kenapa?" pertanyaan itu meluncur dengan tenang dari mulut Alvin.

"karna saya hanya ingin menemui mereka dengan pasangan saya" jawab Clarissa acuh.

"bukankah kita pasangan?"

"ck, sejak kapan kita menjadi pasangan sir. Meskipun iya saya tetap tak mau bertemu mereka bersama anda"

"apa kau lupa? Aku mengatakan itu di rumah orang tua ku. Yaaa... meskipun itu tak benar, tapi tetap saja bukan, jika di hadapan mereka, kau harus berpura-pura mencintaiku. Meskipun aku yakin kau sudah mencintaiku teramat dalam" balas Alvin dengan gaya songongnya sebelum kembali memasukan makanan ke mulutnya.

"sekarang, makan atau aku yang akan membuatmu makan" kali ini perkataan Alvin seperti ancaman untuk Clarissa. Alvin juga mengatakannya dengan cukup tajam. Oleh karena itu Clarissa segera memakan apa yang ada di hadapannya. Karna Alvin tak pernah berkata dengan nada seperti itu dengannya.

"setelah ini aku akan mengantarmu pulang, jadi cepat makanlah. Karena aku tak suka menunggu" lanjutnya kembali dengan nada menyebalkannya. Membuat Clarissa sadar jika bosnya ini tak mungkin tidak bersikap menyebalkan terhadap dirinya. Clarissa saja yang berpikir terlalu jauh.




TERIMAKASIH BAGI KALIAN YANG SUDAH SETIA MENUNGGU CERITA INI

DAN TERIMAKASIH BANYAK BUAT YANG SUDAH KOMEN ATAUPUN VOTE

ITU MENAMBAH SEMANGAT BUATKU MALANJUTKAN CERITA INI

DAN MAAFKAN AKU YANG TIDAK BISA SERING UP DATE

TERUS DUKUNG ALVIN YAA...

JANGAN BOSAN-BOSAN UNTUK MENANTIKAN MEREKA

She is My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang