Clarissa menghembuskan napas kesal, dirinya benar-benar capek sekarang. Bukan saja karena pekerjaannya yang menumpuk, tetapi juga dengan semua panggilan dari Alvin. Sungguh ingin rasanya Clarissa menenggelamkan Alvin sekarang juga. Dirinya sudah bolak-balik ke ruangan Alvin sepuluh kali lebih setengah hari ini. Entah itu untuk membuatkan kopi, menyalin berkas yang akan bosnya itu gunakan untuk meeting besok, menyusun berkas sesuai abjad, hingga dirinya harus mengecek kembali apa yang dikerjakan oleh karyawan magang. Belum lagi membereskan kekacauan yang Alvin buat di ruangan bosnya itu.
Dan sekarang, Clarissa sampai lupa dengan acara makan siangnya. Tapi biarlah, dirinya akan membuat janji di lain hari saja. Yang pasti bukan minggu ini. Dirinya yakin akan sibuk dengan semua jadwal Alvin. Belum lagi dirnya juga harus menyelesaikan pekerjaannya yang masih menumpuk di mejanya.
Sekali lagi Clarissa menghela napas, sebelum tangannya mulai meraih satu persatu berkas yang harus ia selesaikan hari ini. Kemudian mengerjakannya dengan wajah yang kembali serius.
"kau tak makan siang miss?"
Clarissa mendongak, kemudian berdiri hormat sebelum menjawab pertanyaan dari bosnya.
"tidak sir, lagipula waktu makan siang sudah habis"
Alvin menaikan sebelah alisnya, kemudian mengangguk paham, "baik. Kalau begitu pesankan 2 porsi makan siang dari tempat biasa"
"baik sir"
"aah... iya, kau tak usah ke sana. Biarkan kurir saja yang mengantarkan itu ke sini" kata Alvin lagi sebelum berbalik kembali ke ruangannya, tanpa menunggu jawaban dari Clarissa.
"baik sir" Clarissa menjawab agak keras Karen Alvin sudah agak jauh darinya.
Dirinya segera menganbil handphonenya, mulai memesan apa yang diinginkan Alvin. Mengingat tentang makan, Clarissa jadi teringat dengan kejadian tempo hari, dimana Alvin yang datang mendadak, entah dari mana, memaksa Clarissa untuk ikut dengan Alvin tatkala dirinya sedang makan malam dengan Risky. Alvin saja selalu menyuruhnya untuk memesan makanan, lalu bagaimana bisa bosnya itu reservasi di sebuah resto sendiri, terlebih, Alvin juga memesan makanan mereka waktu itu.
Clarissa menggeleng pelan, mecoba untuk menghilang semua pikiran tak masuk akalnya akan sikap Alvin. Cih, mana mungkin bosnya itu suka padanya...
Setelah selesai memesan, Clarissa segera melanjutkan pekerjaannya. Satu berkas telah ia selesaikan, dan bertepatan dengan itu, makanan yang dirinya pesan sudah sampai di loby. Tak mau membuang waktu, Clarissa segera turun mengambil pesanan Alvin lebih tepatnya.
"Lolita, dimana pesanan ku?" kata Clarissa kepada Lolita, seorang resepsionis yang sangat update tentang berita di perusahaan. Entah bagaimana cara wanita itu mendapatkan berita-berita itu. Clarissa tak habis pikir.
"ini miss" kata Lolita sembari menyerahkan bungkusan makanan.
"kenapa kau memesan dua miss? Apakah kau akan makan dengan bos?" Tanya Lolita dengan nada antusiasnya.
Clarissa tersenyum getir, dirinya sudah menduga pertanyaan itu akan muncul. Karena jujur saja, dirinya menjadi sasaran empuk di perusahaan ini. Itu semua terjadi karena Clarissa lebih sering bersama Alvin. Clarissa heran, dirinya di sini adalah sekretaris Alvin, tentu saja Clarissa sering bersama Alvin.
"bukan. Ini sebenarnya pesanan bos, mungkin adiknya tau pacarnya akan datang. Sudahlah, teruskan kerja mu. Aku kembali dulu. Terimakasih" jawab Clarissa ngasal. Toh juga memang benar bukan jika itu adalah pesanan Alvin? Jadi dirinya tak sepenuhnya berbohong.
Clarissa mengetuk pintu Alvin terlebih dahulu sebelum dirinya masuk, membawa dua bungkus makanan.
"ini sir, pesanan anda"
"hmmm, taruh di meja sana dulu" jawab Alvin tanpa mengindahkan pandangannya dari layar computer.
Clarissa mengangguk, kemudian berjalan ke arah meja yang ditunjuk Alvin. Meja dimana dirinya pernah lembur dengan Alvin, namun Clarissa tak sengaja tertidur di sana. Memalukan.
"kaau begitu, saya kembali dulu sir" ijin Clarissa sebelum berbalik.
Baru saja Clarissa mendudukan diri di kursi kerjanya, telepon yang khusus untuk semua panggilan Alvin berdering. Clarissa menghela napas, kali ini apalagi yang diminta bosnya itu.
"ya sir" kata Clarissa.
"siapa yang menyuruhmu pergi?! Kebali ke sini!" kata Alvin kesal.
Clarissa tersentak kaget mendengar ucapan Alvin.
"ah, baiklah sir. Saya kesana sek-" perkataan Clarissa terhenti lantaran telvonnya sudah dimatikan oleh Avin.
"karang" lanjut Clarissa kesal dengan mengembalikan telpon.
Dirinya kembali berjalan ke kantor Alvin. Memasang wajah seperti biasanya.
"masuk" kata Alvin keras saat Clarissa mengetuk pintu kantornya.
"apa ada yang anda perlukan lagi sir?" kata Clarissa tenang di hadapan meja Alvin.
"hmmm, kita makan dulu" jawab Alvin sembari berjalan kea rah dimana Clarissa meletakkan makan Alvin tadi.
Clarissa melongo, apa dirinya tak salah dengar? Alvin tadi marah-marah tak jelas kepadanya, dan sekarang menyuruhnya untuk makan bersama? Yang benar saja.
"maaf sir?"
"apa kau tak dengar? Kita makan dulu" jawab Alvin kembali ketus.
"ah, apakah ada clien yang meminta bertemu di resto lagi sir? Kalau begitu saya akan reservasi sekarang juga"
Alvin menggeram, "apa kau bodoh?!"
"hah? Maksud anda?"
"ku bilang kita akan makan dulu miss. Apakah masih kurang jelas?"
"maksud anda di sini? Maksudku, makan di sini?" balas Clarissa masih tak percaya.
"kau kira kenapa aku memintamu memesan dua porsi?!"
Clarissa mengernyit, tidak bisakah bosnya ini bicara baik-baik?! Clarissa jadi kesal sendiri.
Melihat Clarissa yang masih berdiri kaku di depan meja kerjanya, Alvin menghela napas kesal. Kemudian mencoba berbicara dengan nada biasanya.
"aku menyuruhmu makan bersamaku miss, di sini, di ruanganku, di sofa ini, dan dengan makanan ini. Aku tidak mungkin bisa menghabiskan dua porsi miss. Aku tak setamak itu. Jadi cepatlah ke sini sekarang juga. Sebelum kesabaranku habis" kata Alvin panjang lebar, menurunkan nada bicaranya.
Dan benar saja, tak lama setelah itu, Clarissa mulai berjalan ke arahnya. Melihat itu, Alvin menghembuskan napas lega, kemudian mengeluarkan dua box makan siang mereka. Alvin juga sangat lelah sekarang, tidak Clarissa saja.
"cepatlah makan, kau tak perlu menjaga image di hadapanku. Dan setelah ini, kita akan lebur hari ini" kata Alvin saat Clarissa sudah duduk di sampingnya.
Clarissa yang mendengar itu langsung mencibir dalam hati, pantas saja jika dia memberiku makan...
"baik sir"
MAAF SUDAH MEMBUAT KALIAN MENUNGGU...
EH, ITU KALAU ADA YANG NUNGGU ALVIN SIII...
SEMOGA KALIAN SUKAAA..
JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENTARNYA YAAA...
MAAF BANYAK TYPONYA,
KALIAN BOLEH TANDAI TYPONYA DIMANA AJA...
LUV YOU...
KAMU SEDANG MEMBACA
She is My Angel
RomanceC. E. O Tiga huruf itulah yang kini telah membuat Clarissa jungkir balik tak karu karuan. Bagaimana tidak?! Jika di hari pertamanya saja dia sudah disuruh membuat minuman untuk semua pegawai kantor!! Alih alih dengan alasan sudah adat di kantornya...