bab 3. Lunch

269 28 5
                                    

Bagi kalian, apa itu definisi lunch atau bisa dibilang makan siang?

Apakah makan di cafe bareng teman-teman?

Atau ada yang makan bareng pacar sambil suap-suapan terus sekali-kali dilapin bibirnya karena ada saus atau hal lain?

Wow! Kalian harus bersyukur bisa menikmati itu semua.

Bisa kalian lihat bukan? Jika setiap waktu makan siang Clarissa selalu saja di usik bos besarnya yang memang tidak bisa dipungkiri sangat tampan.

Clarissa bahkan sempat berpikir jika Alvin, bosnya itu menyukai dirinya. Namun kalian tau apa jawaban Alvin ketika Clarissa keceplosan bilang padanya tentang pikiran itu?

"menyukaimu? Ya aku memang menyukaimu, menyukai kerjaanmu yang selalu rapi dan memuaskan. Namun jika menyukai dalam artian lain, tentu saja tidak. Memangnya kau siapa? Anak presiden? Bukan kan? Lagian saya ini juga punya kriteria wanita idaman saya. Bukan seperti itik buruk rupa sepertimu"

Ya itulah yang dikatakan Alvin tanpa mau bersusah payah memikirkan jawaban rumit lainnya. Dan setelah mendengar jawaban ajaib bosnya, Clarissa tidak bisa berkata lagi. Antara malu dan marah entah emosi mana yang lebih mendominasi. Tapi Clarissa rasa dirinya lebih dikuasai oleh rasa marahnya.

Bagaimana tidak? jika diartikan lagi, secara tidak langsung bosnya itu menghinanya! Clarissa mungkin akan merasa oke-oke saja jika Alvin tidak menyukainya dalam artian lain. tapi kenapa harus menghinanya juga?! Dasar!

Kini tingkah gilanya kembali lagi, setelah beberapa hari ini tak keluar.

"apa kau sedang mengumpatiku?" tanyanya masih fokus dengan menu makan siang di sebuah restoran ayam.

Ya kalian benar, bosnya yang katanya tak menyukai Clarissa ini, tiba-tiba datang ke meja Clarissa, kemudian memberi perintah untuk mengikutinya. Teknik murahan sekali. Tidakkah Alvin pikir Clarissa akan menyadari tingkah anehnya ini?

"tentu saja tidak sir" jawabku dengan sedikit nada kesal.

Alvin menaikkan pandangannya ke mataku, menatapku sejenak kemudian mengangguk.

"baiklah, kalau begitu temani aku makan siang"

Clarissa mendengus kesal, kemudian meraih buku menu di meja.

"apa aku bilang mengijinkanmu makan siang bersamaku?"

Sekali lagi Clarissa dibuat terkejut oleh bosnya. Clarissa langsung mendelik ke arah Alvin tak percaya. Yang benar saja?!

"maaf sir? "

"Aku hanya berkata temani aku makan siang. Bukan berarti mengajakmu makan siang denganku"

"ck, tenang saja sir. Saya yang akan membayar makanan saya sendiri" balas Clarissa kesal.

"kau yakin bisa membayarnya? " tanya Alvin dengan nada mengejek yang kental.

"tentu saja sir"

"baiklah kalau begitu terserah kau" jawab Alvin sembari mengendikan bahu acuh.

Clarissa ingin sekali mencekik leher bosnya ini, kemudian membuatkan sebuah pemakaman khusus untuk orang dihadapannya ini.

Tak lama kemudian makanan mereka datang. Clarissa segera menyantap sup ayam pesanannya. Mengapa dirinya tidak memesan salat seperti yang di pesan kebanyakan perempuan? Jawabannya karena Clarissa butuh tenaga untuk menghadapi orang di hadapannya ini. Clarissa juga berani menjamin jika malam ini dirinya akan dibuat lembur oleh Alvin.

Ya... Ya...  Clarissa tak masalah jika harus lembur sampai jam sepuluh malam sekalipun, namun tidak dengan gangguan Alvin yang selalu bersifat gila padanya. Lagipula tak ada ruginya Clarissa lembur, karena dengan itu dirinya bisa menghasilkan uang lebih. Ya... Kalian benar, itu untuk membayar apartmentnya. Clarissa sedang susah sekarang.

"kau tau, cara makanmu membuatku mual"

Clarissa memutar bola matanya jengah mendengat omongan ketus Alvin. Memang apa salahnya dengan cara makannya?

"kalau begitu, saya akan pindah meja sir"

"siapa yang mengijinkanmu? "

"lalu saya harus bagaimana sir?"

"makan makanan mu setelah aku selesai makan"

Clarissa mendelik kesal sebelum menghembuskan napas, berharap bisa menahan emosinya yang sudah di ujung tanduk. Clarissa rasa sekarang napsu makannya hilang karena terlalu lama menunggu.

Bahkan Alvin tidak sadar jika sudah memakan waktu setengah jam sendiri untuk dirinya makan. Dan sekarang tentu saja waktu makan siang sudah lewat. Cih... Mentang-mentang bos. Gerutu Clarissa dalam hati.

"apakah Anda sudah selesai Sir? Kita sudah terlambat untuk balik ke kantor"

"Wow... Sekarang kau sudah berani menegurku? Sungguh kemajuan yang pesat"

"huuufftt... Bukan begitu Sir, saya hanya mengingatkan Anda. Bukankah Anda masih ada berkas yang harus diperiksa? Begitupun dengan saya"

"sejak kapan kau mulai begitu peduli dengan berkas-berkas ku?" Sahutnya dengan menaikkan sebelah alisnya.

"baiklah kalau begitu terserah Anda saja Sir, saya akan balik ke kantor terlebih dahulu"

"Apa sekarang kau sedang marah padaku?"

"marah? Tentu saja tidak Sir. Siapa saya, sampai berani marah kepada Anda"

"kalau begitu kenapa kau ingin segera kembali ke kantor?"

"karena memang itu aturannya Sir, saya sebagai kariyawan biasa harus menaati aturan. Dan sekarang ini waktu makan siang kantor sudah selesai"

"Dengan telat datang setiap hari?"

Perkataan Alvin kali ini sungguh membuat Clarissa langsung menutup mulutnya rapat-rapat. Namun tak lama ia kembali membuka mulutnya.

"bukan setiap hari sir, hanya hari-hari tertentu saja. Dan karena itu saya tidak bisa menambah kata telat lagi dalam diri saya" balas Clarissa kesal.

"kau tak memakan makananmu itu?"

Diluar dugaan Clarissa, ternyata bossnya ini tidak kembali membalas perkataannya. Melainkan membuka topik percakapan lain.

"saya sudah tak napsu makan lagi sir"

"kau yakin?"

"ya"

"kau tau bukan, kalau hari ini kita akan lembur? "

"tentu saja sir"

"kau yakin kau tak akan pinsan? "

"apakah sekarang Anda sedang memberi perhatian kepada saya Sir? "

"tentu saja tidak! Aku hanya tak mau direpotkan olehmu yang pinsan di kantorku! Memangnya siapa kau,  sampai aku perhatian pada mu"

"syukurlah jika Anda menganggapnya begitu"

"apa maksudmu? "

"bukan apa-apa sir"

"haaahh... Oke, tunggu lima belas menit lagi, saya ada urusan sebentar dengan koki di sini. Kalau kamu balik ke kantor terlebih dahulu, gaji kamu saya potong dengan tambahan kesalahan yang kamu buat selama ini"

Clarissa menghembuskan napas sebelum menjawabnya, "haahhh... Baiklah sir, seperti kata Anda"

 

******

HAAAIII.... SEMUA 😄
SELAMAT MALAM TAHUN BARUUU 2019 YAAA... 🎉🎉🎉🎊🎊🎊

SEMOGA DI TAHUN DEPAN SEMUANYA BISA LEBIH BAIK DARI TAHUN 2018 🤗 AMIINNN....

JUGA JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENTARNYA YA... 😘😘😘

She is My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang