Dengan buku catatan dan sebuah pulpen di tangannya, Laras berjalan menuju ruangan Arya yang hanya dibatasi dinding kaca itu. Begitu sampai di ruangan Arya, perempuan yang hari ini memilih mengenakan kemeja berwarna marun dan kulot berwarna khaki itu mengetuk pintu kaca ruangan Arya. Setelah dipersilakan untuk masuk, Laras membuka pintu ruangan Arya. Ia menemukan Arya yang sedang duduk di atas sofa yang berada di tengah ruanga kerjanya. Lelaki itu kemudian mempersilakan dirinya untuk duduk di sofa yang berhadapan dengan lelaki itu. Memperhatikan penampilan Arya sejenak, Laras menyadari jika lelaki itu memang sepertinya sangat menyukai jaket karena lagi-lagi dirinya menemukan Arya dengan hoodie biru dongkernya.
Arya langsung menyodorkan tabletnya pada Laras, "Lo bisa baca ini dulu."
Laras yang tadinya hanya terdiam pun langsung meraih tablet milik Arya yang kini menampilkan sebuah profil acara tahunan yang diselenggarakan oleh salah satu situs website properti terpercaya di Indonesia. Penasaran, Laras kemudian menggerakkan jarinya menggeser layar tablet yang kini menampilkan slide selanjutnya. Rupanya, acara tahunan yang dimaksud adalah pameran properti. Laras cukup terkejut ketika mengetahui seberapa besar skala acara tersebut dari data tahun-tahun sebelumnya.
"Lo tau acara ini, kan?" tanya Arya.
Laras yang tadinya fokus membaca profil acara itu langsung menatap Arya ragu. Ia hanya mengangguk pelan sebagai jawaban. Pemikiran tentang Arya yang akan menyerahkan acara sebesar ini sebagai proyek pertama timnya membuatnya sedikit khawatir.
Arya kemudian tersenyum, "Pihak Neo Property mau kita yang ngerjain Property Expo mereka. Dan acara ini bakal jadi tanggung jawab pertama tim lo. Sanggup, kan?"
Rasanya, Laras baru saja disambar petir saat mendengar penjelasan Arya yang langsung ke intinya. Laras harap, lelaki itu sedang bercanda. Trimarta memang sudah menangani event-event sebesar ini sejak tiga tahun terakhir. Namun, rasanya sangat tidak mungkin jika Arya langsung menyerahkan acara tahunan yang sudah memiliki reputasi kepada seorang amatir seperti dirinya.
"Masih ada waktu lima bulan. Kalo tim lo nyanggupin-"
"Tunggu," Laras memotong segera kalimat Arya sebelum lelaki itu semakin bertindak seenaknya, "Lo nggak salah ngasih event sebesar ini ke gue? Gue masih baru, loh, di sini, Ar."
Arya melipat kedua tangannya di depan dada kemudian menggeleng, "Ini event terdekat yang masih belum punya penanggung jawab tim produksinya. Gue enggak ada pilihan selain nyeraih ke tim lo. Walaupun lo baru di sini, anggota tim lo udah punya cukup banyak pengalaman buat bantu lo. Jadi, gue yakin lo bisa."
Laras terdiam. Jarinya mengetuk-ngetuk layar tablet milik Arya yang masih ada di pangkuannya. Matanya sekali lagi melirik Arya yang kini sedang mengangkat alis, menunggu keputusannya. Tak memiliki pilihan, Laras akhirnya menyanggupinya, "Oke, gue ambil event ini."
Arya tersenyum puas sembari menerima kembali tablet miliknya dari tangan Laras, "Lo bisa obrolin dulu sama tim lo. Gue minta lo siapin konsep dan detail acaranya. Minggu depan, kita meeting sama pihak Neo Property."
Mengingat penjelasan Arya yang tidak bertele-tele itu, Laras menggigit kuku jarinya karena tak juga menemukan ide konsep yang bisa ia diskusikan dengan timnya. Sudah satu setengah jam dirinya seperti ini, menatap layar laptopnya yang sedari tadi bolak-balik dari aplikasi browser ke file berisi profil acara. Di perusahaan sebelumnya, semua juga bekerja sangat dinamis dan begitu cepat. Namun, Trimarta rasanya memiliki beban dua kali lipat. Semua ini dikarenakan karena dirinya yang masih minim pengalaman dan juga tenggat waktu yang sempit.
Beralih memperhatikan setiap anggota timnya, Laras menemukan mereka sama tertekannya seperti dirinya saat ini. Hal ini juga tak bisa membantu membuat dirinya merasa lebih tenang. Saat dirinya tadi membawa kabar mengenai proyek yang akan mereka kerjakan, rekan-rekan satu timnya itu menghela napas berat. Tenggat waktu yang diberikan Arya memang cukup sempit karena lelaki itu meminta timnya menyiapkan perencanaan yang matang untuk acara yang digelar dalam kurun waktu lima bulan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
To you.
ChickLit[Daftar Pendek Wattys 2022] Laras baru saja berhenti dari pekerjaannya setelah kontrak kerja tiga tahunnya berakhir. Menginjak usia 27, Laras masih ingin mencari tahu banyak hal tentang dirinya sendiri. Masih banyak mimpi-mimpinya untuk orang-orang...