Sejak pagi sekali, Laras sudah sibuk di dapur menyiapkan bekal makan siang untuk dirinya dan juga Arya. Sudah dari jauh-jauh hari, Arya membuat janji dengan Laras untuk makan siang bersama di luar hari ini. Namun, lelaki itu juga yang membatalkan janji makan siang mereka karena agenda meeting di luar kantor hingga jam makan siang berakhir. Tidak merasa kesal karena Arya membatalkan janji yang mereka buat, Laras malah mendapati suara lelaki itu yang terdengar kesal karena makan siang mereka harus dibatalkan. Dan supanya suasana hati Arya membaik, Laras akhirnya berinisiatif untuk membuatkan bekal makan siang untuk lelaki itu. Tentu tanpa sepengetahuan Arya.
Sedang sibuk menata masakannya di dalam dua kotak bekal, Laras mendengar langkah seseorang sedang menuruni anak tangga. Menoleh, Laras menemukan Tante Wiwit yang sepertinya juga akan menyiapkan sarapan pagi untuk seisi rumah. Wanita paruh baya yang selalu setia dengan dasternya itu kemudian menyusul di samping Laras sembari mengikat rambutnya. Tante Wiwit tentu langsung mencuri pandang pada keponakannya yang kini sedang sibuk menata isi kotak bekal. Mendapati Laras yang kembali menyiapkan bekal setelah sekian lama, Tante Wiwit merasa heran.
"Kok, bikin bekelnya dua, Ras? Buat siapa?" tanya Tante Wiwit karena kini Laras sedang menata dua kotak bekal.
"Eh, Tante. Ini bekelnya yang satu buat Arya," balas Laras sembari menutup dua kotak bekalnya.
"Arya, tuh, yang suka anter jemput kamu itu?" tanya Tante Wiwit, mengingat Laras yang akhir-akhir ini sering berangkat dan pulang diantar oleh seorang lelaki yang sepertinya memang sudah lama Laras kenal.
Laras mengangguk, "Iya, Tante."
"Kapan-kapan ajak mampir ke dalem, ya, Ras. Makan malem bareng di sini. Gimana?" tanya Tante Wiwit meminta pendapat Laras.
Laras menatap tantenya dengan wajah bertanya, "Buat apa, Tante?"
"Sebagai ucapan terima kasih karena udah anter-jemput kamu? Emangnya ada yang lain?" goda Tante Wiwit.
"Nggak, Tante," balas Laras menggelengkan kepalanya.
"Nanti bilang aja kalo Arya mau mampir ke sini, oke?" tanya Tante Wiwit memastikan sebelum kembali melanjutkan kegiatannya menyiapkan sarapan pagi.
Laras mengangguk pelan, "Oke, Tante."
Tante Wiwit yang sudah tiga tahun terakhir ini tinggal bersama Laras, perlahan mengenal keponakannya itu lebih jauh. Laras bukanlah tipe yang mudah terbuka dengan orang lain. Laras pandai dalam menjaga privasi dan juga menutupi perasaannya. Menjadi orang tua yang menjaga Laras selama tinggal di Jakarta, Tante Wiwit tentu merasa bertanggung jawab untuk memastikan jika keponakannya itu memang baik-baik saja. Tidak perlu mengetahui semuanya, tentu Tante Wiwit setidaknya bisa menjadi orang pertama yang Laras datangi ketika sesuatu yang besar terjadi selama keponakannya itu tinggal di Jakarta. Tante Wiwit memang selalu menanyai kabar terbaru orang-orang di rumah, termasuk Laras.
Laras juga sadar bahwa dirinya jarang sekali bercerita mengenai seseorang yang sedang dekat dengannya dan baru kali ini dirinya menyebut nama Arya di hadapan tantenya. Sedikit ragu bercerita tentang Arya karena dirinya juga belum sepenuhnya yakin bersama lelaki itu, Laras bernapas lega karena Tante Wiwit menghargai keputusannya untuk tidak menganggap Arya lebih dari itu. Dari pertanyaan Tante Wiwit mengenai Arya, Laras menemukannya sebagai bentuk kepedulian. Laras tidak mendengar satu kata atau intonasi suara yang menunjukkan bahwa tantenya itu sedang mendesaknya itu memiliki pasangan. Tante Wiwit dan Om Arif memang tidak pernah mencampuri urusan pribadinya. Mereka percaya bahwa Laras juga bisa mengatasi urusannya sendiri. Laras tidak pernah dituntut oleh sekitarnya untuk mengikuti ritme hidup orang-orang seumurannya. Semua memiliki porsi dan waktunya masing-masing. Dari situ, Laras terbiasa menjalani hidupnya sendiri sesuai kemauannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To you.
ChickLit[Daftar Pendek Wattys 2022] Laras baru saja berhenti dari pekerjaannya setelah kontrak kerja tiga tahunnya berakhir. Menginjak usia 27, Laras masih ingin mencari tahu banyak hal tentang dirinya sendiri. Masih banyak mimpi-mimpinya untuk orang-orang...