19

2.7K 338 0
                                    

Laras baru saja kembali dari lobi setelah melaksanakan salat zuhur bersama Fani ketika menemukan Mas Pandu, Yoga, dan Hanif yang tampak sedang bersiap untuk pergi. Melihat ke sekelilingnya, baru beberapa karyawan yang sudah kembali melanjutkan pekerjaannya di balik kubikel. Suasana kantor selepas jam istirahat makan siang bisa dikatakan cukup menenangkan. Bergabung ke kubikel timnya, Laras dan Fani saling menatap satu sama lain dengan bingung. Kemudian, Fani memberinya tatapan agar segera bertanya pada ketiga anggota timnya yang tampak tergesa itu.

Pada akhirnya, Laras pun bertanya, "Mas Pandu siap-siap begitu, mau ke mana?"

Mas Pandu yang tadinya sedang menunduk merapihkan isi tasnya itu pun mendongak menatap Laras dengan tatapan heran, "Lo enggak baca WA?"

Laras langsung menoleh pada ponselnya yang masih tersambung dengan kabel pengisi daya di atas mejanya, "Hp gue lagi di-charge, Mas."

"Kita mau ke venue, Ras. Pak Redy sama tim Neo Property bakal ke sana juga," jelas Farel yang baru saja bergabung di kubikel tim Laras dengan tas ransel menggantung di pundak kanannya.

"Loh, kenapa Pak Redy enggak kasih kabar ke gue, ya?" tanya Laras yang masih kebingungan.

"Sebenernya ini dadakan juga, sih, Ras. Gue barusan banget dihubungin sama pihak venue kalo kita bisa cek ke sana hari ini. Terus Farel langsung kasih kabar ke Pak Redy dan ternyata Neo Poperty juga siap untuk ke sana," jelas Mas Pandu.

Laras mengangguk paham kemudian langsung menatap Farel ketika teringat dengan Arya yang masih berada di luar kantor, "Arya udah dikabarin?"

Farel yang baru saja bergabung, mendapat tatapan dari seluruh anggota tim Laras. Lelaki itu terkekeh pelan, "Belom sempet, Ras. Sorry."

"Oke, kalo gitu biar gue aja," balas Laras kemudian beralih pada Fani yang masih bingung mengambil tindakan, "Lo siap-siap, deh, Fan."

Fani pun langsung bergerak meraih tasnya dan memasukkan tabletnya ke dalam sana, "Oke, Ras."

Laras mulai meraih berkas-berkas yang sekiranya perlu dirinya bawa untuk survey venue kali ini. Cukup banyak yang perlu dirinya siapkan, mengingat sudah berlalu beberapa minggu sejak terakhir kali dirinya dan tim bertemu dengan Pak Redy. Berhasil mencabut ponselnya dari charger yang kemudian kabelnya ia gulung, Laras pun memasukan benda itu ke dalam tasnya yang kini sudah berpindah ke atas mejanya. Sembari menyiapkan barang bawaannya, Laras mencoba menghubungi Arya dengan ponselnya. Hanya nada sambung yang dirinya dengar hingga percobaan kedua dirinya menekan nomor telepon Arya. Laras berasumsi jika Arya sedang menyetir ketika dirinya mencoba menghubungi nomor telepon lelaki itu untuk ketiga kalinya.

"Halo, Ar," ucap Laras begitu nada sambung digantikan oleh suara Arya.

"Sorry, Ras, gue lagi nyetir," balas Arya dari seberang sana.

"Lo sekarang lagi di mana?" tanya Laras sembari meraih beberapa dokumen kemudian menyampirkan tas di pundaknya.

"Ini udah di jalan mau balik ke kantor. Kenapa, Ras?" balas Arya yang kemudian balik bertanya.

Laras beranjak dari kubikelnya mengikuti langkah Mas Pandu dan Farel meninggalkan kantor sembari menjelaskan kepada Arya melalui sambungan telepon, "Gue, Farel, sama tim gue mau cek venue buat Property Expo. Tim dari Neo Property juga bakal dateng. Lo juga ke sana, ya?"

"Oke. Kalo gitu gue ke kantor dulu sekalian jemput lo," balas Arya.

"Enggak usah, Ar. Gue bareng Farel. Kita ketemu langsung di sana aja, ya?" jelas Laras yang kini sedang menunggu di depan pintu lift.

Demi efisiensi waktu melewati jalanan ibu kota yang kemungkinan besar akan padat, Laras memutuskan untuk tidak menggunakan mobil kantor. Semua akan pergi menggunakan kendaaan roda duanya masing-masing agar tiba di venue yang terletak di pusat ibu kota itu tepat pada waktunya. Sudah diputuskan bahwa Laras akan pergi bersama Farel, Fani pergi dengan Mas Pandu, dan Yoga bersama Hanif.

To you.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang