Jam sudah menunjukkan jam 10 pagi, namun Hiro masih tidak bangun karena hari ini adalah hari Sabtu, tidak ada sekolah di hari Sabtu.
Tiba-tiba ayah dan ibunya langsung marah-marah dan mengomel pada Hiro dari luar kamar ketika mereka menerima panggilan telefon dari sekolah Hiro.
Hiro yang sedang tertidur pun, langsung terbangun darintidurnya ketika mendengar pintunya didobrak dan ditendang dari luar. Ia pun segera bangkit berdiri dan membuka pintu tersebut dengan mata yang masih mengantuk dan jiwa yang masih belum Ia kumpulkan untuk bangun.
PRANG!
Botol beer itu pecah seketika saat ayahnya memukulkan botol itu dengan keras di kepala puteranya.
"Kamu niat sekolah atau tidak?!" Bentak ayahnya.
"Lebih baik kau tidak usah sekolah! Mau jadi apa kamu kalau besar nanti?! Yang kulihat darimu hanyalah kegagalan! Kau pasti hanya akan menjadi tunawisma di masa depan nanti!"
"Aku dengar telefon dari sekolahmu bahwa kau telah membolos beberapa mata pelajaran! Terkadang tidur di kelas! Kau tidak pernah mendengarkan materi yang gurumu sampaikan!" Kata ibunya dengan nada marah besar.
"Kalian bahkan tidak pernah menanyakanku kenapa aku bisa menjadi seperti itu di sekolah ataupun di rumah. Kalian bahkan tidak pernah menyanyakanku ketika sesuatu sepertinya sedang salah denganku!"
Plak!
Tamparan keras mengenai pipi Hiro.
"Dasar anak durhaka! Mulai berani ya kamu! Kuranga ajar! Untuk apa mendapatkan nilai baik tapi etikamu seperti sampah!" Bentak ayahnya sambil meninju rahang kanan Hiro dengan keras.
"Aku hanya ingin di China tapi kalian malah memaksaku pindah kesini! Aku ingin menguasai bela diri tapi kalian mau menyuhku belajar mata pelajaran yang tidak kusukai dan memaksaku untuk selalu mendapatkan nilai baik! Dan ketika aku mendapatkan nilai baik, kalian tak pernah memujiku! Yang kalian fikirkan hanyalah Kenzo, Kenzo, dan Kenzo! Apa kalian tidak pernah sedikit pun memikirkan perasaanku?! Kenapa kalian bahkan melahirkan aku?!"
Ayahnya langsung menggeret tangannya dan mendorong Hiro jatuh dari tangga setelah itu melepas sabuknya dan mencambuk Hiro dengan benda itu.
Hiro hanya bisa diam menahan sakit dan menahan amarah, kekesalan, kesedihan, kekecewaan, beserta emosi-emosi yang lain.
Setelah puas mencambuki anaknya, ayahnya lanhsung menginjak lengan kiri Hiro sampai patah hingga anak itu menjerit kesakitan. Sedangkan, Ibunya langsung melempar kotak sereal tersebut ke kepala Hiro.
Kemudian, mereka pergi meninggalkan rumah begitu saja setelah menyiksa anak mereka, dan membiarkan anak bungsu mereka menekuk lutut sambil mengeluarkan air mata dan menahan sakit.
Beberapa jam pun berlalu, Ia tetap duduk disana sambil menekuk lututnya. Bedanya, Ia sudah tidak mengeluarkan air mata. Yang Ia rasakan sekarang hanyalah mati rasa.
Tak lama kemudian, seekor gagak terbang dan hinggap di pundak Hiro. Entah kenapa sejak gagak itu datang, Ia tidak lagi merasakan sakit di lengannya, bahkan mungkin tangannya rasanya tidak pernah patah sama sekali.
"Apa menurutmu mereka mencoba meracuniku lewat sereal ini? Aku lapar dan sama sekali belum makan." Bisik Hiro pada gagak tersebut.
Gagak itu langsung menggeleng.
Hiro pun langsung menghabiskan sekotak sereal kering yang isinya hanya tinggal seperempat dengan tidak selera.
Selesai makan pagi, dia langsung pergi menaiki tangga untuk menuju kamarnya, dan merebahkan dirinya ke atas kasur. Hiro langsung mengambil foto yang bergambar dirinya, Kai, Han, dan teman-temannya yang lain, lalu memandangnya sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Child
HorrorKenzo Arnius Lee dan Hiroshi Chen Lee adalah kakak beradik yang baru pindah ke Amerika bersama keluarganya. Mereka pindah ke Amerika karena Kenzo mendapatkan biasiswa untuk kuliah disana dan kebetulan ayah mereka mendapatkan pekerjaan yang bagus dis...