Part 44

21 47 0
                                    

Tak butuh waktu lama, Hiro akhirnya bisa membuka matanya dan menemukan Hector makin menyerang para warga.

Dia pun mengumpulkan seluruh tenaganya untuk bangkit dan berjalan ke arahnya dengan tertatih-tatih.

"Jangan lakukan ini! Kamu membuat mereka percaya bahwa kamu adalah monster yang mereka pikirkan! Padahal kamu tidak seperti itu. Sekarang, mereka percaya kamu bukan orang baik yang aku kenal."

"Aku dan kau sama saja seperti mereka Hector!" Teriak Hiro

"Kita tidak sama! Kita berbeda!" Bentak Hector

"Kita melakukan kekerasan!"

"Aku tidak seperti itu!"

"Mereka melakukan hal yang mengerikan sampai-sampai yang tersisa darimu hanyalah kejahatan dan keburukan, tetapi bukan berarti kau harus melakukan hal yang sama."

"Kau menghabiskan waktumu beratus ratus tahun untuk membenci dan mengingat orang orang jahat sampai sampai kau melupakan orang baik yang pernah ada disisimu! Aku tahu karena aku merasakannya. Dan aku tahu itu rasanya sulit untuk menghindarinya."

"Aku bukanlah anak yang seperti itu!"

"Maka hentikan kegilaan ini. Kau tahu kalau tindakanmu salah."

"Kakakmu mencintai dan menyayangimu, Hector. Dia pasti tak ingin kau menjadi seperti ini." Perkataan Hiro, makin membuat bayangan yang menyelimuti tubuh Hector perlahan menghilang.

"Tinggalkan aku sendiri!" Kata Hector sambil sedikit demi terbang dengan kekuatan di sekelilingnya dan sayap gelap yang Ia kibaskan. Namun Hiro langsung dengan gesit melompat ke arah Hector dan menarik tangannya.

Seketika semua sekitar mereka yang gelap menjadi padang rumput dengan langit malam yang indah dengan ribuan bintang yang menghiasi malam itu. Hiro tahu dimana dia berada, dia sedang berada di halaman belakang kastil Agravain saat ini. Sementaara Hector, kini dia sudah kembali dalam wujud manusianya, menyisakan dirinya yang mengneakan setelan kemeja hitam.

"Terkadang orang yang ketakutan berbuat hal yang mengerikan. Menurutku kau bukanlah penyihir. Kau bukanlah iblis. Kau bukanlah monster. Kau hanyalah anak yang dianugerahi anugerah yang langka dan ingin dipahami oleh orang lain. Jadi kita tak terlalu berbeda."

"Bagaimana dengan orang orang yang menyakitimu? Apakah kau tak ingin membuat mereka menderita?"

"Tentu saja aku ingin, tapi aku tak bisa. Karena itu aku selalu melampiaskan kebencianku dan penderitaanku kepada orang lain. Tapi lama kelamaan, aku sadar aku tak akan mengubah apapun dengan menyakiti orang lain ataupun orang orang yang menyakitimu."

"Luka yang sudah terbuka lebar lebar tak akan tertutup total dengan mudah ketika aku melukai orang orang. Luka itu tetap terus terbuka dan membekas. Rasanya lelah ketika membiarkan kebencian dan dendam melekat di hatiku selama bertahun tahun. Hal hal itu justru membuatku melupakan tentang orang orang yang selama ini baik padaku."

"Mungkin kau benar."

"Kamu punya banyak beban di hidupmu, kau telah disakiti dalam hidupmu, kamu telah tidak dipedulikan di hidupmu. Kamu berharga. Seseorang yang kamu tidak ketahui peduli akan dirimu. Mungkin saat ini tak terlihat begitu. Tapi aku yakin diantara miliaran orang yang ada di bumi pasti ada satu orang yang peduli denganmu. Aku peduli denganmu Hector."

"Mungkin aku terlambat mengatakan ini karena aku lahir terlalu lambat. Jika seandainya saat itu aku lahir di kota ini dengan tahun yang sama sepertimu. Mungkin semua yang kukatakan ini tak akan terlambat. Tapi lebih baik terlambat daripada tak kukatakan sama sekali. Kau bisa melepaskannya, Hector."

The Cursed ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang