Part 40

20 48 0
                                    

Hiro mendengar suara Dio di sekitar telinganya. Seakan-akan ada bisikan untuk membujuknya. Dia hanya berusaha sekuat tenaga agar tetap dalam kesadarannya, dan tidak terkecoh meskipun itu sangat sulit.

"Masih ingat lawan turnamen yang kau patahkan kakinya dan kau kalahkan di hadapan banyak orang? Inilah yang terjadi pada anak itu."

Mendadak suasana sunyi menjadi dipenuhi dengan sorak sorai penonton. Ketika Hiro melihat sekitarnya, dia ingat tempat ini. Tempat itu adalah turnamen pertandingan.

Hiro melihat dirinya sendiri sedang bersama Kai dan Han, menatap ke arah lawan.

"Anak itu lumayan juga setelah dia mengikuti kelas wushu." Kata Kai

"Dia terlihat lemah. Aku tidak percaya dia adalah kerabatku." Kata Hiro meremehkan.

"Aku masih tidak percaya kalau anak tukang pamer yang tidak ada apa-apanya itu sepupumu." Kata Kai

"Kai pasti akan mengalahkannya dengan mudah." Kata Han

"Kali ini, aku saja yang maju di babak semifinal." Kata Hiro

"Apa? Kenapa?" Tanya Kai

"Karena dia sepupuku. Dan aku menaruh dendam kepada sleuruh keluargaku. Hanya turnamen ini satu-satunya tempat bagiku untuk menghajarnya." Jelas Hiro

"Tidak. Kau hanya menghidari pertarungan denganku. Aku tahu setelah ini sesuatu yang buruk terjadi. Aku tidak perlu dilindungi, Hiro. Aku bisa melakukannya. Kenapa kamu bahkan tidak sanggup menghajarku sampai babak belur denganku?" Balas Kai

"Karena kamu adalah orang berharga dalam hidupku. Aku tidak ingin sahabatku terluka. Lebih menyakitkan melihat orang kusayangi terluka daripada melihat diriku sendiri tersiksa. Lagipula, jika kamu bertarung dengannya, jika dia terluka, keluargaku akan menyalahkanmu, serta mencaci-makimu. Mereka selalu berlebihan, melebih-lebihkan cerita, bisa saja mereka mengarang cerita untuk membuat reputasimu buruk, dan yang terburuk... aku tidak boleh bertemu denganmu lagi. Jadi biar aku saja yang menerima semua itu. Aku sudah mulai terbiasa."

"Inilah yang aku benci darimu Hiro. Kamu selalu berkorban lebih untuk orang terdekatmu daripada dirimu sendiri. Kau membuatku semakin merasa bersalah saja. Tapi tidak, kali ini aku tidak akan membiarkanmu mengambil semua tanggung jawab." Kata Kai sambil menatap Hiro dengan tatapan dengan mata yang sedikit berkaca kepadanya.

Sebelum Kai naik ke atas ring, Hiro dengan gesit langsung menarik Kai ke belakang, dan meendorongnya ke belakang hingga terjatuh di dekat Han. Tepat pada saat itu, Hiro langsung melompat naik ke atas ring.

"Maaf, tapi aku harus melakukan ini." Kata Hiro sambil menatap Kai dan Han yang kini memasang wajah sangat versimpati kepadanya, mereka tahu sesuatu yang buruk akan terjadi, dan Hiro menjadi orang yang bertanggung jawab atas segalanya. Bagi mereka ini tidak adil saat Hiro mengambil semua kesalahan yang sebenarnya bukan kesalahannya.

"Tak kusangka aku akan melawan beban keluarga." Kata lawannya.

"Si berengsek sombong banyak bicara, ya? Kamu sendiri adalah anak manja yang selalu saja merengek untuk ini dan itu di dalam keluargamu." Kata Hiro menatap lawannya.

"Akhirnya aku benar-benar mendapatkan hari pembalasanku setelah bertahun-tahun. Kamu bukan tandinganku. Seharusnya kamu tidak perlu ikut masuk ke dalam turnamen ini." Kata Hiro dengan sombong.

"Kamu akan menerima ganjarannya nanti Hiro. Kamu hanya merasa hebat di luar rumah saja." Kata lawannya sambil memberi hormat bersamaan dengan Hiro.

"Aku akan benar-benar membunuhmu." Gumam Hiro dengan posisi yang masih memberi hormat kepada lawannya.

Pertandingan dimulai, dengan sekejap mata, Hiro langsung menendang wajah lawannya, meninju ulu hatinya, dan melompat ke arahnya sambil menarik lengannya ke belakang hingga terdengar retakan dari tulangnya. Kemudian, dia mengapit lehernya hingga membawanya jatuh ke bawah. Setelah itu, Hiro langsung memukul kakinya dengan keras berkali-kali.

The Cursed ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang