Part 52

22 47 3
                                    

Setelah pertengkaran mereka, Hiro yang kesal langsung meninggalkan mereka, karena amarahnya sudah tak tertahankan lagi sebab sahabat lamanya itu bahkan tidak mengejarnya ataupun memberhentikannya. Hiro menghabiskan waktunya di hutan meninju batang pohon besar berkali-kali dan dia tak peduli meski tangannya terluka.

Pikirannya penuh masalah yang membuatnya sangat tertekan.

Dia berdiri di pepohonan yang sangat dekat dengan Hollow Lake. Di sanalah dia mulai berhenti memukul pepohonan itu dan mulai berbicara dengan dirinya sendiri.

"SIAL!"

"Jika kamu nyata! Kenapa kau melakukan ini kepadaku?!" Teriak Hiro sambil menatap langit-langit dengan amarah.

"Kau memberi kami semua tujuan. Kita dilahirkan untuk tujuan. Tapi, aku terkadang bahkan tidak tahu untuk apa aku hidup."

"Kau membawaku ke dunia hanya untuk menderita dan menderita!"

"Seluruh hidupku aku selalu bertarung dalam hal apapun. Aku lelah!"

"Lalu, aku dituntut berbuat kebaikan dan jika aku tak melakukannya aku akan masuk ke neraka!"

"Apa maumu?!" Bentak Hiro yang langsung jatuh berlutut ke tanah.

"Aku mengerti kenapa Hector lebih memilih untuk tidak memiliki teman."

"Bahkan, Damocles dan Cephalus menolak punya rekan pada awalnya."

"Mereka itu pengganggu."

"Mereka itu beban yang selalu merepotkan kita kemanapun kita pergi."

"Tapi, terkadang itulah yang membuat kita kuat terkadang."

"Mereka juga jadi orang yang membunuh kita."

"Sahabat ataupun orang-orang yang kita pedulikan dan sayangi... menjadi salah satu orang yang membuat kita mati di kemudian hari."

"Menyakitkan sekali berharap pada sahabat kita, lalu kita dikecewakan."

"Semuanya pasti akan meninggalkan kita saat kita sudah dianggap merepotkan ataupun seseorang mulai tidak menyukai kita dan yang lainnya."

"Dari dulu pun juga begitu."

"Kita ditinggalkan."

"Mereka baru percaya kalau mereka mengalami hal yang sama ataupun berada di posisi yang terpojok."

"Tidak ada yang bisa diandalkan."

"Aku hanya bisa mengandalkan diriku sendiri."

"Alasan yang tidak masuk akal."

"Membuatku ingin menghapus pertemanan bodoh ini saja."

"Memaafkan adalah hal yang tersulit seumur hidupku."

"Membunuh mereka akan membuatmu lebih baik, hahahaha." Kata dirinya yang lain lewat cerminan perairan di danau.

"Tidak. Kamu mau kita makin tidak punya kesempatan ke surga? Aku tak mau berakhir di neraka."

"Kau menangis dalam hati?"

"Di lubuk terdalam."

"Terkadang aku bertanya, kapan luka ini akan sembuh."

"Mungkin seharusnya aku tidak pernah kembali kesini dan melanjutkan hidupku seolah tidak terjadi apapun."

"Terkadang aku merindukan hari-hari yang berlalu. Masa lalu dimana semuanya baik-baik saja."

"Baiklah, Hiro. Kamu baik-baik saja. Aku baik-baik saja. Tidak yang peduli dicemaskan. Ini hanyalah pertengkaran biasa yang bodoh."

"Aku juga salah karena tidak mau mengerti Kai, Han, dan Travis."

The Cursed ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang