"Zane Alvarez. Kau lakukan kewajibanmu ke kota ini. Bagaimana pun juga. Aku bisa membantumu jika kau menceritakan soal teman-temanmu yang mati." Kata polisi itu
"Sudah kuceritakan semua yang kutahu." Kata Zane
"O, ya. Benar. Buku Hector Agravain. Ceritanya menulis sendiri. Dan segalanya jadi nyata. Pergilah dari sini, Hiro. Kota ini tidak cocok untukmu. Kau bisa pergi. Kau jauh lebih baik daripada si pecundang itu. Ayolah, apa kata oraang tuamu nanti?"
"Aku tidak akan pergi." Jawab Hiro
"Mungkin satu malam di penjara bisa membuatkalian buka mulut." Kata polisi itu sambil memasukkan mereka ke dua sel penjara yang berbeda dan meninggalkan mereka. Tiba-tiba lampu menjadi padam dan mendadak beberapa petir menggelegar di kota itu. Setelah itu, polisi tersebut berjalan mendekati pintu perlahan. Hiro dan Zane yang melihatnya langsung menjadi panik.
"Tunggu, ada cerita lagi? Kumohon, biarkan kami keluar!" Teriak Zane
"Jika ada cerita lagi, kita asemua dalam bahaya!" Teriak Hiro, tetapi polisi itu tetap tidak mau mendengarkan Hiro.
"Apa yang terjadi di cerita itu? Katakan nama siapa adalam buku itu?!" Teriak Hiro dari dalam sel.
"Zane." Jawab polisi itu sambil mendekati sebuah pintu terbuka yang gelap gulita.
Tiba-tiba sebuah tawa menghiasi seluruh tempat itu, dan sebuah kepala yang terpotong menggelinding sendiri di depan polisi yang masih terpatung itu. Setelah itu, Ia mengeluarkan sebuah pistol dan menembaki kepala yang sedang tertawa itu.
Pada saat tembakan itu terhenti, potongan tubuh lain seperti tangan, kaki, dan tubuh terjatuh di depan polisi tersebut. Potongan tubuh itu menggeliat dan menyambung menjadi satu, membentuk manusia yang utuh. Setelah itu, makhluk tersebut langsung mendekati polisi yang terpatung menatapnya, dan mematahkan kepalanya.
Kemudian, Ia kembali tertawa sambil melemparkan mayat tubuh polisi itu ke sel Hiro.
"Zane!"
"Jesus Christ! Apa itu?!" Teriak Hiro sambil melangkah mundur, ketika Ia melihat makhluk itu kini merangkak seperti cara gorilla berjalan, dan terus memanggil nama Zane.
Makhluk itu menghampiri sel Zane, dan memanjat ke atas, kemudian mencoba memasukkan kepalanya yang besar lewat sel-sel yang sempit itu dengan paksa. Sedangkan Hiro berusaha meraih kunci yang berada di saku mayat polisi itu.
"Pengecut!" Teriak makhluk itu saat kepalanya masuk ke sel Zane. Setelah itu, Ia berusaha untuk memasukkan badannya untuk masuk ke sel Zane.
Ketika, Hiro berhasil mengambil kunci sel miliknya, Ia langsung membuka pintu selnya, setelah itu, Ia langsung membuka pintu sel milik Zane sehingga kedua sahabat itu akhirnya berlari kabur, dan Hiro mengambil buku Hector kembali. Lalu, Zane mengambil kunci mobil polisi tersebut.
Di tengah hujan yang deras, pakaian mereka basah kuyup karena hujan. Dan, Zane masih saja terdiam terpatung menatap mobil polisi itu.
"Apa yang kau tunggu? Cepat buka mobilnya dan pergi darisini!" Kata Hiro
"Pergilah ke kastil itu! Ceritakan kebenarannya pada Hector! Karena makhluk itu akan mengikutiku!" Kata Zane
"Tapi, ceritanya terus jadi nyata!" Kata Hiro
"Lebih baik kau cepat lari! Hentikan Hector dank au akan hentikan ini!" Kata Zane sambil masuk ke dalam mobil dan melaju pergi dengan cepat.
Hiro pun langsung berlari secepat kakinya mampu membawanya untuk pergi ke kastil Agravain.
Zane masih saja mengemudi di jalanan yang basah karena terguyur air hujan yang sangat deras malam itu.
Tiba-tiba makhluk itu langsung melompat di jendela depan mobilnya, dan memukul bagian depan kaca mobil yang sedang dikendarai Zane. Setelah itu, Ia memukul lagi jendela yang berada di samping Zane. Kemudian, Ia mulai memukul setiap jendela yang ada di belakang hingga menimbulkan retakan. Ketika makhluk itu berhasil memecahkan kaca di samping Zane. Pria itu langsung menghentikan laju mobilnya sehingga membuat makhluk itu hampir terjatuh, setelah itu kembali melaju dan membelokkan laju mobilnya ke kanan dan ke kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Child
HorrorKenzo Arnius Lee dan Hiroshi Chen Lee adalah kakak beradik yang baru pindah ke Amerika bersama keluarganya. Mereka pindah ke Amerika karena Kenzo mendapatkan biasiswa untuk kuliah disana dan kebetulan ayah mereka mendapatkan pekerjaan yang bagus dis...