Part 4

72 52 0
                                    

Last Day of School.

Hiro baru saja sampai di sekolah sambil membawa tas kosongnya dan membuka lokernya untuk memindah semua barang di lokernya ke dalam tasnya.

Setelah selesai mengosongkan lokernya, Ia pun sadar bahwa Sharon daritadi memperhatikannya dengan ekspresi sedikit khawatir.

"Ada apa? Butuh bantuan untuk membereskan lokermu?" Tanya Hiro sambil menghampiri Sharon.

"Aku punya mimpi buruk tentangmu." Kata Sharon sambil melanjutkan memasukkan semua barangnya ke dslam tasnya.

"Mimpi buruk tentang apa?"

"Aku, Han, Travis, dan Kai melanjutkan sekolah dan libur seperti biasa tanpa dirimu. Di mimpiku kau pergi jauh menghilang entah kemana. Lalu aku menerima surat bahwa beberapa keluarga Lee meninggal tapi aku lupa siapa nama mereka. Bisa jadi itu kau ataupun Kenzo ataupun kerabatmu yang lain. Karena itu aku khawatir." Kata Sharon yang baru selesai membereskan barang-barangnya.

"Jangan khawatir itu hanya mimpi. Apa lagi hal buruk yang bisa terjadi?" Tanya Hiro bersamaan dengan seorang anak yang tidak sengaja menumpahkan minuman ke baju Sharon karena tersandung.

"Hei! Apa kau tidak punya mata?!" Kata Hiro marah pada anak itu sambil menarik kerahnya, karena sudah membuat baju Sharon basah.

"M-maaf."

"Sudahlah Hiro ini hanya baju, aku tinggal mengganti bajuku. Dia tidak sengaja. Tolong lepaskan dia. Jangan memukul anak-anak untuk hal sepele." Kata Sharon

"Ck! Jika kau melakukan kesalahan sama lagi, tamatlah riwayatmu." Hiro pun melepaskan kerah itu dan menyenggol bahu anak tersebut dan melangkah pergi sambil menarik tangan Sharon ke kamar mandi sambil membawa tasnya.

"Tidak nyaman mengenakan baju yang basah. Lebih baik kau menggantinya dengan hoodie milikku," kata Hiro yang langsung melepas hoodienya dan memberikannya kepada Sharon.

"Thanks. Tapi udara disini lumayan dingin. Kau yakin kamu tidak membutuhkannya? Aku juga tidak akan sempat mencucinya karena kamu akan pergi."

"Tidak perlu dikembalikan. Kau bisa memilikinya. Lagipula aku sudah cukup nyaman dengan henley shirt biru tua ini," jawab Hiro sambil menunjuk pakaian yang dikenakannya.

"Sepertinya aku jadi berhutang dua hal kepadamu," senyum Sharon sambil masuk ke kamar mandi.

"Tidak peduli berapa lama waktu berlalu, aku akan menunggumu membayar hutangmu padaku!" Teriak Hiro dari balik pintu kamar mandi perempuan.

***

Ketika sampai di kelas Travis terus berbicara dengan Sharon. Sedangkan Hiro sedang sibuk berbicara dengan Han dan Kai mengenai turnamen yang diadakan malam ini.

Saat istirahat pun terlihat bahwa Sharon sedang berbincang dengan Travis sambil menunggu Travis mengambil makanan. Sedangkan Kai baru saja mengambil sumpit dan mangkok kecil di dekat mereka sambil sesekali bercanda dengan mereka berdua.

"Kau dan Hiro sedang perang dingin? Maksudku apakah kalian marah satu sama lain?" Tanya Kai kepada Sharon

"Tentu saja tidak." Potong Hiro yang tiba-tiba berada di belakang mereka.

"Jadi, bagaimana dengan liburan kalian besok? Apa yang ingin kalian lakukan selama liburan kenaikan kelas ini?" Tanya Sharon

"Berlatih untuk turnamen besar yang akan mendatang saat liburan ini." Kata Han

"Ya, turnamen itu adalah satu-satunya kesempatanku untuk meraih mimpiku." Ucap Hiro

"Anak-anak ini benar-benar berlatih keras untuk turnamen itu. Hiro pasti akan menang dalam turnamen itu." Kata Kai sambil merangkul Hiro dan Han.

The Cursed ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang