Part 25

22 48 0
                                    

Miles, kini berdiri di depan pintu kamar sebuah apartemen masa kecilnya, yang sekaligus tempat Miles pernah menghabiskan waktu dengan orang tuanya yang abusive.

Ia mulai mengetuk pintu apartement tersebut.

Tak lama kemudian, seorang perempuan tua yang membukakan pintunya.

"Ada yang bisa kubantu?" Tanya wanita tua itu.

"Maaf aku... Kukira ini tempatnya pasangan keluarga Castillo."

"Lino dan Elisa Castillo?" Tanya wanita tua itu.

"Ya, mereka orang tuaku. Aku menghabiskan masa kecilku disini."

"Nak, aku seharusnya tak mengatakan ini. Tapi orangtuamu sudah meninggal. Maafkan aku. Kau tak tahu itu?" Tanya wanita tua itu.

Miles menggeleng.

"Kami tak pernah berbicara semenjak aku pergi dari rumah ini. Aku menjauh dari hampir seluruh kerabatku dan focus pada karirku. Jadi aku tidak tahu. Aku baru kembali terbuka, pada beberapa tahun belakangan ini, tapi itu pun hanya kerabat tertentu." Kata Miles

"Maukah kau masuk? Biar kuambilkan minum. Namaku adalah Ms. Karen."

"Tidak, tak usah. Aku harus pergi." Kata Miles

"Setidaknya biar aku melakukannya." Kata wanita tua itu.

"Baiklah." Ucap Miles sambil masuk ke dalam kamar apartement tersebut dan menatap ruangan sekelilingnya.

"Masih sama seperti yang kau ingat?" Tanya wanita itu sambil tersenyum.

"Lebih bersih dan tenang." Jawab Miles

"Kau boleh melihat-lihat selagi aku merebus airnya."

"Sungguh, kau tak perlu melakukan itu." Kata Miles

"Jangan sok ramah." Kata wanita tua itu sambil pergi ke dapur.

Miles berjalan-jalan melihat kamar mandi dan akhirnya kini Ia melangkah di ruang tamu yang dekat dengan kamarnya. Disana, ingatan masa kecilnya kembali terulang. Dari kamarnya, Ia mendengar ayah dan ibunya bertengkar dan Ia melihat ayahnya yang masih memegang botol alcohol seperti biasa. Lalu, Miles yang masih kecil langsung bersembunyi di bawah tempat tidurnya, ketika Ia mendengar langkah kaki ayahnya yang datang menuju kamarnya. Ayahnya datang dengan amarah dan berteriak sambil membuka lemari Miles dan menghancurkan lemari kayu itu. Setelah itu, ayahnya menuju tmpat tidur Miles dan membalik ranjangnya, ketika Ia menemukan Miles kecil, pria itu langsung menghajarnya.

Lalu ingatan lainnya kembali saat dirinya yang kini berusia 11 tahun

"Kemari Miles! Kubilang kemari!"

Miles yang berusia 11 tahun sedang berdiri di ruang tamu dengan gemetar dan ragu saat menghadap ayahnya.

"Dia masih tetap hidup jika bukan karena kau."

"Ibu bunuh diri."Jawab Miles

"Ibumu melakukan itu karena dia malu jadi ibumu!"

"Kau adalah suami yang sangat kasar." Kata Miles yang masih berumur 11 tahun itu.

"Kau mirip seperti jalang itu, tapi kau tak sama seperti dia!" Kata ayahnya sambil melemparkan botol alcohol ke kepala Miles.

Miles yang kini masih menatap ruang tamu, langsung menghela nafas.

"Tua Bangka sialan." Gumam Miles mengusap wajahnya kasar. Kemudian, Ia melangkah ke ruang lainnya, dan menggeser sebuah lemari, dibawah sana, Ia menemukan sebuah lubang, disana Ia menemukan sebuah kotak kayu berisi narkoba, beberapa kotak rokok dan sebuah kertas bertuliskan "Suatu hari semua mimpimu akan menjadi kenyataan."

The Cursed ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang