32. Surprise Yang tidak Biasa
"Ibu kenapa mendadak banget sih datangnya gak bilang-bilang," kata Zefa kepada Anya yang kini telah berada dirumahnya.
Tadi pagi setelah bangun tidur, Zefa dikejutkan dengan kabar bahwa sang ibu tercinta berada dirumah dan sedang mengobrol bersama Alna. Untung saja Alaska dengan cepat memberitahu sehingga Zefa bisa langsung pulang untuk menghilangkan kesempatan Alna berkata yang tidak-tidak kepada ibu.
"Mau gimana lagi, ibu kangen sama kamu Fa. Masa ibu gak boleh kesini sih." kata Anya sembari mengelus-elus rambut Ayesha yang berada di pangkuannya.
Zefa mendengus pelan. "Bukan gak boleh ibu, kan ibu bisa nelfon dulu biar Zefa bisa jemput ibu. Terus ibu berani banget bawa mobil sendiri kesini ih malem-malem." kata Zefa.
"Ibu gak sendiri kok, ibu bareng teman ibu yang kebetulan ada urusan disini. Oh iya, ibu lupa ngasih tau kalo nanti malam teman ibu itu mau main kesini buat makan malam. Kamu siapin makanan yang enak yah terus ntar malam jangan telat pulang." ujar ibu.
Alna dan Ayesha hanya dapat mendengarkan percakapan antara anak dan ibu.
"Alna kamu juga, bantuin Zefa yah buat siap-siap." titah ibu.
"Siap tante!" seru Alna.
Zefa melirik tajam ke arah Alna. "Yah tapikan bu, pasien Zefa banyak jadi gak sempat buat siapin itu semua."
"Udah gak ada tapi-tapian. Ibu juga udah kasih tau ke Raihan, bos mu itu."
"Astagfirullah ibu, huft iyadeh iyaa." putus Zefa mengalah karna mau bagaimana dan sampai kapanpun ia tidak akan pernah menang jika berbicara dengan sang ibu. "Yaudah kalo gitu aku sama Alna pergi ke supermarket dulu lah." lanjut Zefa.
'Lah kok——,"
Zefa membekap mulut Alna. "Kan lo udah janji ke ibu buat bantu, jadi mending lo temanin gue ke supermarket. Biar Ayesha bareng ibu dirumah." kata Zefa dan Alna hanya diam pasrah.
***
Saat ini, Alna dan Zefa serta Rainike yang memaksa ikut telah berada di supermarket yang berada didekat jalan malioboro. Mereka memilih sayuran, buah-buahan serta makanan ringan yang akan disediakan untuk nanti malam.
Berbekalkan Jarren yang turut datang tadi bersama Rainike, menjadikan sarana bagi Zefa untuk mendorong troli karna hanya dia satu-satunya pria diantara mereka.
Sesekali mereka tertawa karena memandang wajah masam Jarren yang selalu diledek oleh pengunjung lainnya karena berada diantara tiga wanita cantik.
"Wah mas, bininya akur semua ya." ledek ibu-ibu yang melihat kearah Jarren dan para wanita.
Jarren tersenyum terpaksa. "Iya bu, soalnya bini saya sekongkol buat bikin saya bokek." jawab Jarren yang langsung mendapatkan cubitan dari Alna.
"Mulut lo gue pirek pake lombok, lama-lama!" ancam Alna.
Jarren meringis kesakitan. "Astaga gue bercanda doang elah," kata Jarren.
Setelah mengantri untuk membayar barang belanjaan tersebut, mereka pun segera pulang dan lagi-lagi Jarren yang dijadikan tumbal dengan menjadi pengangkut barang belanjaan mereka yang tidak sedikit bahkan sampai 5 kantong plastik besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOFZEZA JOURNEY [END]
General Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] *BELUM DI REVISI DAN TYPO MASIH BERTEBARAN DI SETIAP CHAPTER JADI MOHON DI TANDAI BILA BERTEMU. Ini tentang perjuangan Yeza Gardana, most wanted di severus high school yang berusaha meluluhkan hati si jutek, Zefa Adelifian y...