25. Fakta Yang Menyakitkan

478 75 2
                                    





25. Fakta Yang Menyakitkan






Hari ini adalah hari yang mengejutkan bagi seluruh murid bahkan guru di severus high school. Tatapan mereka semua tak henti-hentinya tersorot kepada seorang gadis berkulit putih yang sedang berjalan bersama seorang laki-laki.

Gadis yang menjadi sorotan itu adalah Zefa Adelifian.

Iya, Zefa.

Dan laki-laki itu adalah Alaska Mahestaputra, sosok manusia kutub penghuni kelas X IIS 1.

Mereka menjadi sorotan bukan hanya karena Zefa yang mendadak merubah warna kulitnya tetapi juga karena Alaska yang mengenggam tangan Zefa dengan sangat erat sampai didepan kelas mereka.

Hal itu disaksikan juga oleh Yeza yang sudah sangat tersulut emosi bahkan tanpa ia sadari tangannya berdarah akibat memukul tembok dinding dengan sangat kuat dan Alna yang berdiri disamping Yeza juga tidak habis pikir dengan yang Zefa lakukan sekarang.

Kecewa, tentu saja Yeza dan Alna kecewa. Tanpa mengetahui apapun, Zefa tiba-tiba berubah dan bertingkah seolah-seolah mereka tidak saling mengenal.

"Za, jangan nangis dong," kata Alna mencoba menenangkan Yeza yang sudah tidak sanggup lagi memebendung tangisnya. Sungguh, rasa sakit hati Yeza sangat kuat hingga tangis dirinya yang adalah seorang pria saja sudah tidak sanggup disembunyikan.

"Gue kecewa al, BANGSAT!" umpat Yeza lalu berjalan gontai menjauh dari keramaian.

Tak lama kemudian, bel sekolah berbunyi dan mengharuskan Alna kembali ke kelasnya. Ketika sampai dikelas betapa kagetnya Alna saat melihat posisi duduk Zefa yang sudah berganti.

Zefa duduk bersampingan dengan Alaska bahkan dapat Alna liat bahwa Zefa sedang asik bertawa ria dengan Alaskan yang sesekali hanya mengeluarkan senyum kecilnya.


"Lo udah berubah Fa, secepat itu ya?" gumam Alna lalu duduk ditempatnya, sendirian.

Tanpa Alna sadari dari posisi Zefa sekarang, gadis itu sedang menatap sendu kearah Alna dan menahan tangisnya. Zefa menyesal karena tak seharusnya ia juga menjauhi Alna namun karena perjanjian sialan itu dan demi keselamatan Alna, Zefa rela.


Bisik-bisik tetangga bahkan mulai terdengar ditelinga Zefa.

"Gak tau diri si dekil anjing, mentang-mentang udah cakep eh sahabat sendiri malah ditinggal,"


"Yeza kurang apasih sampai dia selingkuh sama si kutub itu,"


"Teryata bego juga ya si Zefa, dikasih pelangi malah milih awan mendung,"

"Kalo gue jadi Alna, udah gue bejek-bejek sahabat gak tau diri tuh,"

Zefa hanya bisa mendengus kasar dan sesekali menenangkan dirinya agar tidak sakit hati dengan perkataan nyelekit yang dilontarkan untuknya.

Untung saja tak lama kemudian guru masuk dan pelajaran dimulai.


Disisi lain, Yeza bersama dua sahabatnya yaitu Yoga dan Bebet sedang berusaha mencari tahu tentang penyebab sikap Zefa berubah. Awalnya sih semua itu bermula ketika Yoga bertanya tentang hubungan Zefa dengan ibu Angelina karena kemarin Yoga melihat Zefa dipanggil keruangan ketua yayasan setelah penyambutan dan hal itu membuat satu pemikiran terlintas di otak Yeza.

LOFZEZA JOURNEY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang