53. Hanya Mimpi
"Zefa!" teriak Yeza yang langsung terloncat kaget saat bangun dari kesadarannya dengan kondisi badan yang penuh tempelan sticker lucu.
Ada yang aneh baginya sekarang, kenapa disaat ia bangun ada dua sosok anak kecil yang sedang menatapnya penuh dengan wajah kebingungan. Siapa anak kecil itu heh, pikir Yeza sekarang.
"Kalian siapa?" tanya Yeza dengan wajah yang penuh keringat. "Baju gue kok jadi baju tidur kayak gini, kan gue tadi lagi nikah sama Rere." lanjut Yeza penuh rasa bingung.
Dua anak kecil itupun malah tertawa ngakak saat mendengar ekspresi wajah Yeza. "Papa ngomong apa sih kok nikah sama aunty Rere. Terus ini kakak Khaira pa, masa papa gak kenal anak papa sendiri," kata anak itu.
"Apa anak? sejak kapan gue punya anak dua hah astaga?!” pekik Yeza.
Namun tiba-tiba lemparan sebuah handuk berhasil mengenai kepala Yeza dengan sangat keras, ternyata itu berasal dari sosok wanita yang sedang berdiri di pintu kamar. "Mimpi apaan kamu tadi hah? nikah sama Rere? mau aku gerek tuh leher karna mimpiin cewek lain." tukas wanita itu.
Yeza pun segera turun dari ranjang dan berlari kearah si pelempar handuk. "Zefa kamu masih hidup?" tanya Yeza yang terdengar aneh ditelinga wanita tersebut.
"Mas kamu habis makan apasih jadi lupa ingatan kayak gini, aku masih hiduplah. Sejak kapan aku meninggal hah? ngaco kamu, gak malu apa diliatin anak-anak mu sekarang." balas wanita itu yang ternyata adalah sosok bernama Zefa.
"Anak ku? lah aku nikahnya kapan?" tanya Yeza.
Zefa menjewer telinga Yeza tiba-tiba dan langsung mengarahkan kepala Yeza agar melihat seisi kamar yang penuh dengan foto pernikahan mereka.
"Bisa-bisanya kamu lupa kalo kita udah nikah, bahkan masa kamu lupa sama bocah-bocah hasil produksi kamu sendiri. Udah tujuh tahun kita nikah mas, wah kayaknya bener-bener harus aku bawa nih kamu ke rumah sakit biar segera di cek tuh otak." ujar Zefa lalu keluar dari kamar.
Kini Yeza beralih menatap dua anak kecil yang masih setia duduk diatas ranjang. "Kalian anak ku?"
Dua anak kecil itu mengangguk lalu tertawa ngakak melihat wajah Yeza yang masih saja kebingungan setelah bangun tidur tadi. "Yaiyalah pa, kayaknya papa kemarin kebanyakan makan jengkol buatan aunty Alna kayaknya makanya papa jadi lupa ingatan." kata salah satu anak kecil tersebut yang terlihat lebih besar dibandingkan yang satunya lagi.
Mereka pun keluar dari kamar dan meninggalkan Yeza sendirian.
"Berarti cerita panjang tadi cuma mimpi dong? aelah Yeza bego!" kata Yeza lalu memilih untuk menyegarkan tubuhnya dengan memutuskan untuk segera mandi.
Setelah mandi dan berganti pakaian, Yeza turun kelantai bawah karena ingin menemui Zefa tetapi ternyata Zefa sedang asik memasak.
Namun yang lebih menganggetkan lagi ternyata diruang tamu saat ini sedang ada acara kumpul-kumpul besar. Diantaranya ada Alaska bersama sang istri yaitu Anare, lalu Bara bersama Sarah, Alna dengan Jarren, Rainike dan Fardan, lalu juga ada Darren bersama sang pacar, dan yang terakhir ada Raihan yang hanya datang bersama anaknya.
"Kata Zefa lo tadi lagi mode gila? kebanyakan mikirin mahasiswa sih makanya jadi gitu." ledek Darren.
"Jadi gue beneran cuma mimpi nih?" tanya Yeza.
"Yaiyalah bego, lo tidur udah dari kemarin sih setelah kita pulang dari club terus habis tuh makan jengkol buatan si Alna. Coba deh lo ceritain mimpi lo kayak gimana sampai bisa-bisanya lupa ingatan kayak gitu," kata Jarren.
"Gue mimpi tuh panjang bener rasanya, mulai dari gue masih sma terus ketemu Zefa sampai gue gede dan di mimpi gue tuh gue nikahnya sama Rere bukan sama Zefa karna disitu Zefa udah meninggal." ucap Yeza tanpa rasa bersalah dan langsung mendapatkan lemparan kotak tissu dari Alaska.
Alaska memandang wajah Yeza dengan tajam. "Gue bunuh lama-lama lo ya! bisa-bisanya bini gue nikah sama lo dialam mimpi gak jelas itu. Gak terima gue sumpah,"
Mereka semua tertawa lalu tak lama kemudian Zefa datang sembarin membawa pisang keju.
"Makanya kalian jangan kalian pandai-pandai bawa laki gue ke club. Jadinya ginikan, setelah mabuk terus tidur eh pas bangun udah kayak orang gila yang lupa ingatan. Tadi tuh pas dia ngomong yang gak jelas, pengen gue sembelih aja rasanya." tutur Zefa lalu ikut bergabung dengan mereka.
"Ahaha kenapa gak lo sembelih aja biar kita semua makan daging gratis?" tanya Alna dengan nada bercanda.
Zefa menggeleng. "Gak ah, ntar yang bayar sekolah anak-anak gue siapa. Lo lupa siapa yang maksa gue buat sekolahin mereka di sekolahan milik neneknya yang beh harga sppnya selangit bet." jawab Zefa.
Lagi dan lagi mereka semua tertawa ngakak bahkan suara tertawa mereka mengalahkan gelak tawa dari anak-anak mereka masing-masing yang sedang asik bermain bersama-sama diruang depan.
Lalu tanpa disadari, Yeza memandang wajah-wajah mereka semua dengan penuh haru. "Ternyata gue cuma mimpi aja. Untungnya di dunia nyata gue bener-bener milikin Zefa, makasih tuhan." ucap Yeza didalam hatinya.
HAPPY ENDINGYUHU YEZA & ZEFA UDAH ENDING AJANIH, GIMANA ENDINGNYA?
YUK BURUAN KOMEN DAN JANGAN LUPA UNTUK MENINGGALKAN JEJAK DENGAN CARA VOTE DAN KOMEN YA.
TERIMA KASIH.
GUE SAYANG KALIAN SEMUA🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
LOFZEZA JOURNEY [END]
General Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] *BELUM DI REVISI DAN TYPO MASIH BERTEBARAN DI SETIAP CHAPTER JADI MOHON DI TANDAI BILA BERTEMU. Ini tentang perjuangan Yeza Gardana, most wanted di severus high school yang berusaha meluluhkan hati si jutek, Zefa Adelifian y...