47. Aksi Nyata Yeza
Malam yang indah namun tak seindah kehidupan Yeza, sebab malam ini akan menjadi malam yang panjang baginya karena harus berusaha menjadi sosok lain dihadapan kedua orang tua Anare. Bukannya tak ingin membantu namun Yeza bingung apa yang harus ia lakukan nanti disana, yakali dia jadi seperti spiderman yang tiba-tiba datang dan menjadi penyelamat bagi Anare.
Makanya sekarang Yeza menimang-nimang kembali niatannya dan menatap ke arah kaca sembari memandang kosong ke kaca itu.
Apa yang akan dia lakukan nanti akan menjadi sebuah penyesalan atau tidak?Sampai tiba-tiba suara pintu kamarnya terdengar sebuah ketukan dan terdengar juga suara Farah yang menjadi pengiring suara ketukan pintu tersebut. Mau tidak-mau Yeza mempercepat acara siap-siapnya hingga berakhir dengan sangat perfect.
Dan ketika pintu itu terbuka, wajah Farah menegang memandang sosok Yeza yang kini berdiri menjulang dihadapannya. Bagaimana tidak takjud, Yeza kini sudah kembali menjadi seperti Yeza yang dulu. Terlihat rapi, gagah serta terlihat bersih dengan rambut yang telah ia potong.
Ditambah saat ini, Yeza tengah menggunakan baju batik serta celana kain hitam yang menambah kesan elegan namun sederhana apalagi yang memakai visualnya bukan main, ganteng pake banget.
"Bang, lo kan nih atau bukan?" tanya Farah.
"Elah banyak tanya, kenapa lo manggil gue hah?" balas Yeza.
Farah menggeleng-gelengkan kepalanya mencoba sadar. "Itu ada cewek yang udah nungguin lo diluar, katanya namanya Rere kalo gak salah. Mau ngedate lo yah? cieee udah move on kah ni ceritanya."
"Apasih dek, udah yah abang pergi dulu dan lo jagain kakek jadi jangan kemana-mana sampai gue pulang nanti. Terus kalo mau makan, nih atm abang." kata Yeza sembari menyodorkan sebuah kartu atm kepada Farah dan tengoklah ekspresi gadis remaja itu yang sangat-sangat terlihat bahagia.
"Makasih abang sayang, kodenya gak ganti kan?"
Yeza menggeleng lalu berjalan untuk segera menemui sosok yang Farah sebutkan tadi.
Kini, Yeza seakan-akan berjalan slow motion dengan pandangan takjub yang Anare pasang di matanya untuk menatap Yeza. Entahlah, namun bagi Anare Yeza sekarang benar-benar berbeda dari kali terakhir mereka bertemu dan Yeza sekarang seperti bukan Yeza yang ia kenal karena Yeza yang ia kenal terlihat sangat berantakan dan amburadul.
"Biasa aja kali ngelihatnya, lo kayak ngelihat pangeran tanpa kuda ada," kata Yeza menyadarkan Anare.
"Sumpah, ini lo kan Za? kalo gini ceritanya, gue berasa bawa pangeran beneran. Mamak gue auto batalin tuh acara perjodohan kalo kayak gini ceritanya." ucap Anare.
Yeza tertawa kecil. "Iya ini gue Yeza, yaudah ayok buruan berangkat."
"Hati-hati abang sayang, semoga cepat sembuh dari kegalauan lo ya!" ledek Farah.
Yeza dan Anare pun benar-benar pergi meninggalkan area rumah kakek Adam menggunakan mobil Yeza karena tadi saat menuju ke rumah itu, Anare nekat kabur pakai ojek online karena tidak di izinkan membawa mobil oleh orang tuanya.
Selama perjalanan, tidak ada percakapan antara mereka sebab mereka saat ini benar-benar merasa sangat gugup. Yeza yang gugup karena akan menjadi tokoh pengacau diacara perjodohan Anare, sedangkan Anare gugup karena berhasil membawa sosok tampan yang bisa menjadi satu-satunya cara membatalkan perjodohan antara dirinya dengan sosok pria pilihan kedua orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOFZEZA JOURNEY [END]
General Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] *BELUM DI REVISI DAN TYPO MASIH BERTEBARAN DI SETIAP CHAPTER JADI MOHON DI TANDAI BILA BERTEMU. Ini tentang perjuangan Yeza Gardana, most wanted di severus high school yang berusaha meluluhkan hati si jutek, Zefa Adelifian y...