15. Yeza Butuh Penjelasan

455 100 21
                                    







15. Yeza butuh penjelasan









"Jelasin ke ibu kenapa Zefa bisa kayak gitu sekarang Za?!" cacar eh salah cecar ibu yang akhirnya menemukan Yeza setelah berlarian dikoridor rumah sakit dengan panik ketika tadi saat di kantor mendapatkan panggilan telfon.


Yeza diam tak berkutik ketika tubuhnya digoyang-goyang ibu dengan kuat memohon penjelasan.

"Yeza bicara!" tukas ibu.

Jangankan Yeza yang masih shock, Bara saja yang tadi diminta pertolongan oleh Yeza untuk segera membawa Zefa kerumah sakit jadi terikut panik saat mendapati tubuh Zefa yang terkapar lemas dilantai.

Karena paham dengan kondisi Yeza, Bara pun berniat untuk ia yang menjelaskan apa yang sudah terjadi pada Zefa hingga harus dilarikan kerumah sakit. "Tante biar Bara aja yang jelasin, kayaknya Yeza masih shock karena kan dia baru pertama kali melihat Zefa seperti itu," ujar Bara


Ibu Zefa mengangguk lalu. "Sekarang jelasin ke tante kenapa Zefa bisa kayak gitu!" tukas ibu Zefa.

Bara pun menjelaskan dengan rinci tentang apa yang terjadi sehingga membuat Zefa sampai harus dilarikan kerumah sakit. Hal itu membuat ibu tak henti-hentinya menangis.

"Kayaknya dia kembali tan," ucap Bara dengan lirih kepada ibu Zefa.

Ibu Zefa a.k.a tante Anya pun diam dan memandang kaku kepada Bara yang juga turut tegang. "Gak, gak mungkin!" pekik Anya namun terhenti karena seorang dokter yang menangani Zefa keluar daru ruang ugd bersama satu perawat.

"Gimana dok keadaan anak saya?" tanya Anya dengan sedikit memelas.

"Begini keadaan anak ibu baik-baik saja, namun karena terkena serangan panik, itu yang membuat anak ibu bisa sampai tak sadarkan diri. Setelah ini pasien boleh dibawa pulang," jelas sang dokter.

"Alhamdulillah makasih dok," ucap ibu.

"Sama-sama, kalo begitu saja permisi dulu." pamit dokter itu lalu pergi meninggalkan mereka.

Karena penasaran dengan keadaan Zefa sekarang, membuat ibu, Bara dan Yeza memutuskan untuk masuk kedalam ruang ugd setelah meminta izin dengan perawat yang ada.

Disana, diatas brankar rumah sakit itu terbaring tubuh lemah Zefa yang sampai sekarang masih belum sadarkan diri. Hati mereka sebenarnya terenyuh namun mereka mencoba menahan tangis setelah mengetahui bahwa Zefa baik-baik saja.

"Za sadar dong," lirih Yeza.

"Tan, Bara boleh ngomong sebentar ga? tapi diluar," Tante Anya mengangguk lalu mengikuti langkah Bara keluar dari ruang ugd. Yeza yang melihat pun mendadak bingung namun karena bukan urusannya ia pun tak mau ikut campur.

Bukannya kepo, tetapi suara perbincangan antara ibu Zefa dengan Bara samar-samar terdengar ditelinga Yeza hingga sebuah kalimat tertangkap dan tersusun di telinga.

"Orang itu mungkin kembali lagi," kata Bara.

"Tapi dia udah pergi jauh Bar, tante rasa yang ngelakuin itu bukan dia. Dia gak pernah seberani itu buat neror anak ku." Anya meninggikan suaranya.

Yeza yang mendengar itu menjadi sangat-sangat bingung. "Mereka pada ngomongin apasih," gumam Yeza.

Saat asik beragumen dengan pikirannya sendiri, tanpa disadari Zefa telah membuka matanya dengan perlahan. "Yeza," lirih Zefa.

LOFZEZA JOURNEY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang