9. Resmi

602 144 6
                                    





9. Resmi








Kesal, itu yang saat ini sedang Zefa rasakan. Sembari memasang wajah datar dan penuh amarah ia berjalan keluar dari sekolah menuju parkiran.

Karena Yeza, ia telah berhasil menjadi bahan ghibahan dari para manusia kurang asupan yang kagum dengan manusia bernama Yeza Gardana kurang kerjaan.

Mata mereka seakan-akan ingin memakan Zefa hidup-hidup namun ada juga yang memberikan ucapan selamat kepada Zefa dan mendukung hubungan pacaran tanpa jadian itu.


"Ah bangke!" umpat Zefa lalu pergi meninggalkan area sekolah itu bersama rasa malu.

Motor vespa matic milik Zefa membelah jalan ibukota yang sedang terik-teriknya karena memang jam baru menunjukan pukul 11 siang. Selama perjalanan tak henti-henti Zefa mendengar bunyi telfon dari ponsek miliknya yang sudah dapat ditebak bahwa itu merupakan panggilan telfon dari Alna.



***


"Assalamualaikum," salam Zefa lalu masuk kedalam rumahnya yang seperti biasa.... Sepi.

Rasa nya hari ini adalah hari terabsurd bagi Zefa, mulai dari tantangan konyol yang membuatnya lelah hingga pengakuan gila dari Yeza yang menyatakan bila ia dan Yeza berpacaran.

Zefa menghembuskan nafasnya kasar lalu duduk di sofa dan mencoba memeramkan matanya yang mulai mengantuk. "Gila tuh anak!" gumam Zefa.

"Gila? siapa yang gila Fa?" tanya ibu yang tiba-tiba nongol dari luar.


Zefa yang mendengar sahutan dari ibu pun terkejut hingga terlonjak dari posisi nyaman nya. "Ibu ngagetin tau," tukas Zefa.

Ibu tertawa melihat wajah Zefa. "Lagian kamu bicara sendiri kek orang stress. Terus siapa tuh yang gila?" kata Ibu.

"Itutuh bu si anak jamet, masa dia bilang kalo dia sama Zefa pacaran. Mana didepan banyak orang lagi." jawab Zefa menahan kesal bila mengingat kejadian tadi disekolah.

"Anak jamet saha?" tanya ibu.

"Yeza bu Yeza." jawab Zefa.

Ibu tertawa terbahak-bahak. "Owalah si ganteng toh. Yo gapapa lah kalo dia pacaran sama kamu kan cocok tuh. Ibu aja ngeship kalian berdua sebagai kapal nyata ibu," ucap ibu.


Zefa mendengus kasar mendengar ucapan ibu nya. "Apaan sih bu, kapal apalagi tuh Zefa gak tau."

"Kudet sih lo makanya jangan cuma baca komik mulu jadi ginikan gak tau apa-apa," ledek ibu lalu pergi menuju ke kamarnya meninggalkan Zefa yang sedang berfikir darimana ibu tau kalo anaknya ini baca komik padahal Zefa selalu sembunyi-sembunyi bila ingin membeli komik karena dilarang ibu kecuali novel.


"Gue kudet ternyata," gumam Zefa.

"Iya ih kok gue baru sadar ya selama ini gue kudet banget," gumam Zefa lagi pada dirinya sendiri.

LOFZEZA JOURNEY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang