BAGIAN 6 HARI BARU

1.5K 47 8
                                    


Intan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Intan

"mau berangkat ya.?" tiba – tiba Intan muncul dari arah belakangku, ketika aku berkaca didepan lemariku.

"cok, ngagetin aja kamu itu." ucapku yang terkejut sambil melirik kearah Intan yang sekarang berjalan kearah sampingku. Aku lalu merapikan kemeja baru yang aku kenakan, yang dibelikan ibuku waktu itu.

"ih, kok kasar banget sih jadi cowo." Ucap Intan dengan suara yang sedikit manja.

"kamunya juga gitu, kenapa ngagetin.?" Tanyaku tanpa melihat kearahnya, lalu aku mengaitkan kancing kemejaku yang paling atas, dekat dengan leherku.

"hihi." Tawa Intan yang terdengar merdu.

"kamu kok bisa muncul pagi – pagi begini sih.?" Tanyaku.

"emang aku demit, jadi ga bisa keluar siang.?" Ucap Intan dan aku langsung melihat kearahnya.

"kalau kamu bukan demit, emangnya kamu jenis mahluk apa.?" tanyaku.

"ada deh. Hihihi." ucap Intan lalu tersenyum dengan manisnya.

Gila, wanita ini memang sangat cantik sekali. tapi sayang dia sudah mengakhiri hidupnya. Coba dia masih hidup. Arrgghh, kok ngelantur ya pikiranku.?

"ada deh apa nya.?" Tanyaku.

"apa ya.?" ucapnya dengan jari telunjuknya menyentuh bagian pipinya dan matanya melirik keatas. Uhh, cantik kamu tan, cantik banget.

"sudah ah, ga usah dibahas." Ucap Intan lalu menarik pundakku pelan, sampai tubuhku menghadap kearahnya. Aku hanya mengikuti gerakannya, sambil menatap wajah manis Intan.

Intan lalu membuka kancing bagian paling atas yang baru saja aku kancingkan, lalu dia menggosok kemeja bagian dadaku dengan telapak tangannya, sehingga kemejaku tidak terlalu kusut.

"beginikan kelihatan ganteng plus rapi." Ucap Intan dengan tatapannya yang sangat menggetarkan hatiku.

Kata – kata Intan itu terus terang membuatku langsung tersanjung, dan aku suka sekali caranya memperlakukan aku dengan lembutnya seperti ini.

"kamu bisa menyentuh aku.?" tanyaku untuk menurunkan hatiku yang sedang melayang ini, sambil menatap kearah matanya yang indah itu.

"kenapa.? Gak suka disentuh wanita cantik.?" Tanyanya balik, sambil mendekatkan wajahnya kearahku dan membuat kecantikan wajahnya, semakin menjadi. Kedua telapak tangannya pun menempel didadaku, seolah membelai isi hatiku dan membuat suasana hatiku sangat adem sekali.

"apasih kamu itu.?" ucapku sambil melihat kearah yang lain, karena aku takut jatuh cinta sama mahluk yang berbeda alam ini.

Gila, walaupun dia itu berbeda alam, tapi kalau dia cantik dan lembut seperti ini, apa gak langsung hati ikut bermain.? Apalagi dia type wanita yang perhatian. Buktinya dia merapikan kemejaku yang agak berantakan ini.

IMPIAN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang