BAGIAN 8 SEMANGAT

1.5K 50 4
                                    


Intan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Intan

"udah mau berangkat ya.?" tanya Intan sambil merapikan kemeja yang aku kenakan ini.

"iya, huaaa, hem, nyam, nyam, nyam," jawabku lalu aku menguap sambil menutup mulutku dengan tangan kananku.

"sudah tau mau ujian masuk, malah larut banget pulangnya.? bau minuman lagi mulutnya." Ucap Intan sambil meraba dadaku, untuk lebih merapikan kemejaku.

"huu, dingin." Ucapku sambil menggidikkan tubuhku dan aku tidak menjawab ucapan Intan.

Pagi ini memang terasa sangat dingin sekali dan lebih dingin dari pada pagi – pagi sebelumnya. Kata orang - orang, kalau masuk musim kedatangan mahasiswa baru seperti ini, hawa kota pendidikan memang lebih terasa dingin. Entah kenapa seperti itu, mungkin kota ini ingin memberikan sambutan bagi mereka yang baru menginjakan kaki dikota ini.

Huuu.

Tubuhku yang terasa sangat dingin apalagi aku baru mandi subuh tadi, tiba – tiba terasa hangat karena Intan langsung memelukku. Intan memelukku sambil mengelus punggungku dengan sangat lembutnya. Wajah sampingnya menempel didadaku dan kepala atasnya tepat dibawah hidungnya. Harum sekali yang terasa tercium dihidungku, ketika aku mencium aroma rambut dari Intan.

Gila, khusus untuk aku, selain mendapatkan sambutan hawa dingin dari kota ini, aku juga mendapatkan sambutan kehangatan dari seorang wanita bernama Intan. Walaupun wanita ini berbeda alam denganku, tapi pelukannya sangat menghangatkan tubuhku ini.

Kedua tanganku langsung membalas pelukan Intan dan tubuhnya terasa sangat dingin sekali.

"tubuhmu dingin banget tan, tapi kenapa bisa memberikan kehangatan?" tanyaku dan Intan makin mengeratkan pelukannya.

Dada Intan yang merapat didadaku, terasa sangat kenyal dan langsung membuat tubuhku merinding.

"empuk banget." Gumamku.

"hem.?" Ucap Intan sambil mengangkat wajahnya dan melihat kearahku.

Intan menatapku sambil melebarkan kedua matanya dan kepalanya agak miring sedikit.

"hehe." Akupun hanya tersenyum saja, melihat ekspresi wajah Intan yang sangat cantik ini.

"apanya yang empuk.?" Tanya Intan dengan suara yang menggoda dan menggesekkan dadanya didadaku.

"jangan mulai ya.?" ucapku dan Intan langsung tersenyum dengan manisnya.

"kamu yang mulai kok aku yang disalahin.?" Tanya Intan dan lagi – lagi dengan nada suara yang sangat menggoda sekali.

"bukannya aku menyalahkan." Ucapku dan Intan langsung melepaskan pelukannya, tapi tubuhnya tetap merapat ditubuhku.

"terus kenapa tadi bilang empuk.?" Tanya intan dengan tangan kanannya membelai pipi kiriku.

IMPIAN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang