BAGIAN 32 LEDAKAN EMOSI

2K 68 25
                                    


"Aku sudah bersabar menghadapi kamu dari tadi Lang. Aku tidak menggunakan kekuatanku yang sesungguhnya untuk melawanmu, karena bagaimanapun juga kamu sudah berniat baik menyelamatkan putriku." Ucap Pak Jarot yang perlahan mulai terlihat emosi.

Lalu tiba – tiba sebuah bayangan putih yang sangat besar dan menyeramkan, terlihat berdiri dibelakang Pak Jarot dan itu bayangan yang ada di pom bensin tadi. Bayangan itu pula yang sudah mengalahkan Kakek mata bening dan Simbah bermata hitam. Gila.

"Karena kebaikanmu itu, akhirnya aku memutuskan menggunakan kekuatanku sebagai manusia biasa. Aku tadi sudah berjanji didalam hatiku, kalau kamu bisa mengalahkanku, aku akan menerimanya." Ucap Pak Jarot lagi dan perlahan tubuhnya bergetar, karena bayangan putih itu masuk kedalam tubuhnya.

"Tapi karena melihat kondisi putriku sekarat dan kamu tidak punya hati dengan mengijinkan aku mendampingi putriku, mau tidak mau aku akan membunuhmu saat ini juga. Aku tidak akan memaafkanmu, karena kamu berusaha mengalangi jalanku." Ucap Pak Jarot dan perlahan kedua bola matanya memutih.

Tatapannya begitu mengerikan dan dia sekarang sedang dikusai mahluk ghaib bermata putih yang dimilikinya.

"Aku yang menyebabkan kematian Intan dan aku yang sudah membunuh Hendra Sanjaya. Apa kamu puas mendengar jawabanku.?" Ucap Pak Jarot dengan suara yang berat dan sangat menyeramkan.

"Ini yang aku tunggu darimu. Aku akan membunuhmu beserta mahluk ghaib yang kamu miliki itu." Ucapku dan aku tidak takut sama sekali, melihat perubahan Pak Jarot.

"Angkuh sekali kau anak muda." Terdengar suara Pak Danang dan perlahan dia bangun dari posisi tidur tengkurapnya. Wajahnya dipenuhi darah dan tatapan matanya juga memutih seperti Pak Jarot.

Pak Danang berjalan pelan kearah Pak Jarot dan mereka berdiri bersebelahan, tanpa saling menyerang.

"Ternyata sandiriwara kalian hebat juga ya." Ucapku yang penasaran, karena mereka berdua tidak saling membenci seperti tadi.

"Kamu gak perlu tau itu. Yang perlu kamu tau, kamu akan mati sekarang juga." Ucap Pak Jarot, sambil menekuk kaki kanannya yang patah kedepan.

KRETEK.

Bunyi lutut kanan Pak Jarot dan tulangnya yang patah kembali seperti semula, lalu dia mengangkat kaki kanannya itu lurus keatas.

KRETEK, KRETEK.

Pak Danang mematahkan kepalanya kearah kanan, lalu kearah kiri, setelah itu kembali menegakan kepalanya. Dia juga mengembalikan tulang lehernya yang patah.

Bajingan. Mengerikan sekali kekuatan mata putih ini. Selain bisa mengembalikan tulang – tulang yang patah, dia bisa membangkitkan tuannya yang sudah mati.

Jujur, sekarang ada sedikit perasaan takut didalam diriku menghadapi keadaan ini. Aku harus menghadapi dua manusia yang masing – masing telah dirasuki oleh mahluk yang menakutkan dan menyeramkan. Mereka berdua telah menjadi monster pembunuh dan kekuatan mereka pasti sangat luar biasa. Untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang biasa saja, aku sudah kewalahan. Apalagi dengan kekuatan yang seperti ini.? Djiancuukkk.

Untuk menguatkan diriku dan mengurangi rasa takutku, aku merentangkan kedua tanganku kearah bawah, lalu memutarkan kepalaku searah jarum jam.

KRETEK, KRETEK, KRETEK, KRETEK.

"Ahhhh." Ucapku sambil menegakkan kepalaku dan menatap lurus kearah mereka berdua. Aku lalu bersiap untuk menyerang mereka berdua, yang terlihat makin mengerikan itu.

"MATI KAU, MATI." Ucap Pak Jarot yang justru menyerangku duluan, sambil mengarahkan kepalan tangan kanannya kearah wajahku.

WUUTTT.

IMPIAN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang