BAGIAN 38 SAKITNYA LUAR BIASA

3.7K 124 48
                                    


Hujan semakin deras dan dikuti dengan angin yang berhembus sangat kencang. Pohon – pohon besar yang berada digerbang hutan terlarang, bergoyang kekanan dan kekiri. Alam seperti sangat tidak ramah dengan kedatanganku kali ini dan ingin menunjukan kemurkaannya kepadaku. Entah kenapa seperti itu, tapi yang jelas itu tidak mengurangi sedikitpun niat yang ada didalam diriku. Rasa takut dan juga keraguan, aku singkirkan jauh – jauh dari pikiranku. Suasana seperti ini, justru semakin menantangku untuk masuk kedalam.

Hiuutttfff, huuuuu.

Aku tarik nafasku dalam – dalam, setelah itu aku keluarkan perlahan. Aku bersihkan wajahku yang dipenuhi air hujan dengan telapak tanganku, lalu aku menatap lurus kedepan.

Jalan masuk kedalam hutan terlarang masih tertutup dan aku belum menemukan petunjuk sedikitpun.

Burung rajawali dengan bulu berwarna hitam pekat dan mata yang berwarna merah, tetap hinggap disalah satu ranting pohon besar. Burung rajawali itu terus melihat ke arahku dan aku menemukan keanehan disana. Pohon yang dihinggapi burung rajawali itu, tetap tegak berdiri dan tidak bergoyang sedikitpun. Itu sangat berbeda dengan pohon – pohon lain yang ada disekelilingnya. Pohon lainnya bergoyang dan melambai, mengikuti kencangnya angin yang berhembus.

Apa ini salah satu petunjuk.? Kelihatannya aku harus berjalan ke arah pohon yang tidak bergerak itu, untuk memastikan petunjuknya.

Clap, clap, clap.

Kilatan petir yang terlihat ditengah hutan, tidak di ikuti dengan suara yang menggelegar. Cahaya kilatan petir itupun, sempat menerangkan sejenak hutan yang sangat gelap itu.

Aku lalu berjalan ke arah pohon yang tidak bergerak itu, dengan langkah yang sangat mantap sekali. aku juga tidak menoleh ke arah belakangku, karena itu pasti akan membuat langkahku ragu dan itu bisa saja menyesatkan aku.

Dan ketika aku sudah didekat pohon yang tidak bergerak itu, muncul seekor macan kumbang dari balik pohon. Macan itu berwarna hitam dan bola matanya berwarna bening yang bersinar terang. Tatapan macan itu terlihat buas dan mengerikan. Macan itu seperti sedang kelaparan dan ingin memangsa tubuhku.

Lalu tiba – tiba dibelakang macan kumbang itu, berdiri sesosok bayangan hitam yang menggunakan jubah. Mahluk itu berdiri dan juga menatap ke arahku dengan tajam.


                                                                      Macan Kumbang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Macan Kumbang

"AUURGMMMMMM." Auman macan itu menggelegar.

Mulutnya terbuka lebar dan menunjukan taring – taring giginya yang sangat tajam sekali.

Aku lalu menghentikan langkahku dan macan itu tetap berdiri didekat pohon.

Cok. Aku belum pernah melihat macan kumbang itu dan juga makluk dibelakangnya, selama aku bermain didalam hutan sana waktu itu. Apakah kedua makluk ini penjaga pintu gerbang hutan terlarang.? Tapi kenapa aku tidak pernah mendengar kisahnya.? Ahhh, persetanlah. Tidak ada jalan lain dan tidak mungkin aku menghindari macan kumbang itu. Aku harus berjalan ke arahnya dan aku harus bersiap melawannya, kalau dia menerkamku.

IMPIAN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang