11. Ruby dan Mino

2.6K 412 40
                                    

Vote & Komen ❤

BlackVelvet Corp.

Sore itu, di perusahaan milik Jisoo, Seulgi dan Lisa berjalan seperti sore-sore biasanya. Para pegawai sibuk menyelesaikan pekerjaan mereka.

Tiba-tiba ada telpon masuk ke ponsel Lisa. Sebuah kabar yang mengejutkan datang dari Kota tempat dia besar sebelum menetap disini.

Seulgi dan Jisoo sedang berunding di ruang kerja Jisoo, membahas projek yang Jisoo kerjakan dalam 2 bulan belakangan ini. Seulgi sebagai penasihat sedang mendengarkan keluhan Jisoo tentang sulitnya projek itu berjalan. Tiba-tiba pintu ruang Jisoo terbuka tanpa di ketuk. Membuat keduanya kaget dan reflek melihat ke arah pintu.

"Astaga Lisa! Lo gak bisa ketuk pintu dulu?" Tegur Jisoo.

Sayang Lisa yang masih berdiri di ambang pintu itu tidak menjawab sama sekali. Jisoo dan Seulgi saling bertukar pandang. Melihat Lisa yang berdiri mematung dengan raut wajah sedih dan mata yang merah berair.

"Li? Lo kenapa?" Tanya seulgi panik.

"Unnie...." Suaranya terdengar parau, bibirnya bergetar. "Mino oppa..."

Melihat hal itu, Jisoo dan Seulgi bangkit dari duduk mereka dan menghampiri Lisa.

"Kenapa Mino oppa, Li?" Tanya Jisoo juga ikut panik mendengar nama kakak iparnya itu.

"Mino oppa kecelakaan.." Kemudian tangis Lisa pecah dan dia ambruk di pelukan Seulgi.

"Kecelakaan? Apa Mino oppa baik baik aja?" Lanjut Seulgi.

Lisa menggeleng. Tangisnya makin menjadi.

"Li.. Tenang dulu, Li.. Ada apa?" Tanya Jisoo lembut.

"Mino oppa sudah tidak ada, unnie.. Dia meninggal dalam kecelakaan itu," Jawab Lisa yang diiringi dengan isak tangis.

Jisoo pun ikut limbung saat mengetahui hal itu. Dia masih bertemu Mino beberapa bulan lalu saat peluncuran sebuah produk yang Jisoo kerjakan pemasarannya. Dan Mino adalah salah satu pemegang saham di perusahaan itu.

Tidak banyak yang mereka bicarakan, bahkan Mino sama sekali tidak berbicara tentang Ruby. Tapi saat keduanya akan berpisah, Mino sempat berpesan.

"Kalau suatu saat kau bertemu lagi dengan adikku, tolong jaga dia baik-baik. Apapun status kalian nantinya. Dia berhak bahagia,"

Saat itu, Jisoo baru menyadari arti dari pesan Mino tersebut.

"Aku harus kembali ke Kota, Unnie.." Kata Lisa yang memecah lamunan Jisoo.

"Aku ikut, Li.." Kata-kata Jisoo itu kemudian dibalas dengan tatapan terkejut oleh Lisa dan Seulgi.

"Lo becanda?" Tanya Seulgi memastikan.

"Gak Seul, gue mau kesana.." Jawab Jisoo pasti.

"Lebih baik unnie disini aja, jangan sampai ada keributan disana nantinya," Lisa mencoba mengingatkan Jisoo, bahwa keadaan dia dan keluarga Mino tidak baik baik saja.

"Hah.. Baiklah. Lo anter Lisa, Seul. Biar kerjaan disini gue yang pegang dulu," Bagaimana pun, Jisoo tidak tega membiarkan Lisa melakukan perjalanan sendiri ke kota lain dalam keadaan seperti ini. 3 jam kurang lebih perjalanan yang harus di tempuh, Jisoo tidak ingin terjadi sesuatu pada Lisa.

Seulgi mengangguk. Lalu dia dengan Lisa pergi meninggalkan kantor Jisoo.

Jisoo memandagi jendela ruang kerjanya, memejamkan mata dan menarik napas teratur.

"Selamat jalan, Oppa. Terima kasih, sudah pernah jadi orang yang paling mendukung ku dengan Ruby. Maaf sampai saat ini, aku belum bisa menemukan nya,"

M A N T A N | JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang