22. Janji

2.7K 397 85
                                    

"Jadi bagaimana? Sudah beres semua?"

"Sudah, semua yang lo suruh udah gue lakuin semua,"

"Bagus,"

"Lo yakin semua ini bisa berjalan baik?"

"Yakin, cuma ini satu-satunya cara menolong mereka,"

"Okay. By the way, makasih bantuannya kemarin,"

"Santai. Kan lo juga udah bantu gue,"

"Yasudah, kalau gitu nanti kalau ada perkembangan tentang Kwon Grup. Gue akan segera update,"

*********

Semenjak kejadian tantrumnya, Jieun jadi pemurung. Suasana rumah sangat berbeda bagi Jennie dan Yeri.

Jieun bahkan hanya makan sekali dalam sehari. Itu juga harus di bujuk sedemikian rupa. Sampai pada akhirnya, Jieun mengalami demam tinggi.

Pihak sekolah menelpon Jennie dan memberi tau kalau Jieun tiba-tiba mengigil. Jennie segera bergegas menjemput anaknya itu dan membawanya ke rumah sakit.

Dan dokter memutuskan Jieun untuk di rawat demi memberikan asupan cairan yang cukup bagi si anak.

Saat Jieun sudah di tangani dan kini sedang tidur di ruang rawatnya, Yeri menyuruh Jennie untuk makan siang terlebih dahulu. Cukup Jieun saja yang sakit, mereka jangan.

Kejadian kemarin, ternyata tidak hanya berdampak padanya. Tapi juga pada Jieun. Bahkan sampai sekarang, Jieun seperti melupakan keberadaan tabletnya.

Saat Jennie berjalan menuju kantin rumah sakit, tiba-tiba ada seseorang memanggilnya.

"Ruby...."

Dia sempat memejamkan matanya saat mendengar seseorang memanggilnya dengan nama itu.

Siapa lagi orang dari masa lalunya yang akan dia temui?

"Ruby... Apa itu kau?" Tanya orang itu lagi.

Jennie akhirnya menoleh dengan malas, ternyata...

"Joohyun unnie???"

"Ruby! Astaga, ini benar kau Ruby????" Irene sudah berkaca-kaca melihat sosok yang sudah dia anggap adiknya itu.

"Iya, ini aku unnie..."

Lalu keduanya berpelukan. Erat. Sangat erat. Air mata sudah mengalir di pipi mereka masing-masing.

"Ruby.. Aku mencari mu selama ini dengan Lisa.. Ya ampun, rasanya seperti mimpi," Ucap Irene mengelus pipi Jennie.

"Maafkan aku tidak memberi tau kalian unnie.." Kata Jennie.

"Ruby, tunggu sini sebentar.. Aku sedang menebus obat, jangan kemana-mana!" Pinta Irene.

Lalu Irene berjalan menuju konter apotik.

Jennie tau kalau Irene sedang hamil, dia sedikit tertawa saat melihat Irene yang berjalan agak kesusahan karena sedang mengandung.

Tidak lama, Irene kembali membawa satu plastik obat. "Ruby, apa yang kamu lakukan disini?"

"Anakku sedang sakit, unnie.. Dia di rawat disini. Kalau unnie? Sedang check up? Apa unnie pergi sendiri?" Tanya Jennie penasaran. Dia tidak melihat siapapun di dekat Irene.

M A N T A N | JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang