34. Kepingan

2.8K 362 18
                                        

Hari itu, Yoona benar-benar mengajukan gugatan cerainya secara mengejutkan. Dan seperti sudah dia prediksi, dia memilih untuk bersembunyi di kota lain. Jauh dari jangkauan kedua orang tuanya.

Dia tau dalam situasi seperti ini, menjauh dari orang tuanya adalah hal paling baik.

Beberapa hari berlalu, Yoona melakukan hal yang Sejeong lakukan. Menolak semua sesi yang hanya akan membuang waktunya. Tidak akan ada kata rujuk.

"Aku sudah melakukan apa yang kamu mau.. Tolong, jangan ganggu lagi aku dengan Yuri,"

********

Wendy kini tengah duduk di ruang tunggu BlackVelvet Corp. Salahnya sendiri, memilih datang lebih awal tapi tidak konfirmasi dahulu.

Lisa sedang rapat dengan klien lainnya. Sedangkan Jennie, masih harus mengurus rencana tour promo untuk Rosé.

Dia memutuskan untuk menyibukkan diri di depan laptopnya untuk membunuh waktu menunggu.

"Wannie....."

Suara itu.... Suara yang bertahun-tahun Wendy rindukan.

Suara yang dulu menjadi semangatnya untuk menjalani hari.

Tidak mungkin.. Mereka tidak bisa bertemu saat ini, apalagi di tempat ini.

"Wannie, itu kamu?"

Wendy akhirnya memberanikan diri untuk menoleh, mengangkat kepalanya dan menatap orang itu. Orang yang kalau bisa dia jujur, masih sangat dia cintai.

"Hyun..." Sapa Wendy ragu.

Mata mereka bertemu. Jelas ada kerinduan di mata masing-masing. Tubuh Wendy menahan hasratnya untuk berlari dan memeluk perempuan yang dia cintai itu di depannya.

Perutnya sudah besar, anak dari bajingan sialan itu. Wajahnya tetap terlihat cantik, bahkan kini makin cantik karena aura keibuannya sudah mulai keluar.

Irene melangkahkan kakinya perlahan, maju mendekati Wendy. Sedangkan Wendy hanya diam terpaku di posisinya. Saat jarak mereka semakin dekat, Irene merasakan sebuah tangan menarik lengannya.

"Aw,"

Wendy melangkah ingin menahan tubuh Irene yang limbung. Tapi orang yang menarik Irene itu langsung memeluk tubuh ibu hamil itu.

"Kita pulang sekarang," Seru orang itu.

Wendy menatap segan, sedangkan Seulgi sudah menatap dengan penuh amarah.

"Tapi Seul..." Sanggah Irene.

"Aku bilang pulang sekarang, Bae Joohyun!" Teriak Seulgi yang membuat Irene dan Wendy kaget.

Irene menatap Wendy dengan tatapan memohon. Tapi Wendy hanya tersenyum tipis dan mengangguk.

Irene mau tidak mau pasrah, dibawa Seulgi menuju lift. Menjauhi Wendy.

Wendy terseyum kecut, lalu kembali duduk. Dalam hati, dia berdoa semoga tidak terjadi sesuatu yang tidak mengenakan bagi Irene nantinya.

*****

Jennie menatap layar laptopnya dengan heran. Kata Doyeon, pagi tadi mereka mendapatkan e-mail dari Kim's corp.

M A N T A N | JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang