25. A Plan

2.7K 357 47
                                    

"Unnie ayolah unnie.. Tolong adik mu ini.." Katanya merengek.

"Aduh, aku harus mengerluarkan uang berapa banyak untuk menjadikan artis mereka model-model dari bajuku.. Jangan gila deh," Kata yang lebih tua.

"Ah unnie nih.. Tidak mau membantu sekali," Ujarnya kesal.

"Krystal.. Kalau kau ingin melakukan ini hanya untuk mendekati seseorang, maaf aku tidak bisa membantu mu,"

Saat ini, kedua kakak beradik Krystal dan Jessica itu sedang makan di sebuah restoran yang berada di area mall.

Si adik sedang merengek agar kakaknya mau bekerja sama dengan artis-artis dari D&R Label untuk menjadikan mereka Brand Ambassador bagi clothing line milik kakaknya itu.

"Tapi unnie.. Cobalah, artis artis mereka itu semua sedang naik daun. Fans mereka rela membeli apapun yang mereka iklankan. Kan hal ini bisa jadi keuntungan sendiri untuk unnie," Kata si adik tetap berusaha.

Jessica menggeleng. Dia tetap pada pendiriannya. Sedang si adik kini pasrah dan melanjutkan makan siangnya. Setelah selesai makan, tiba-tiba pandangannya tertuju pada dua orang yang berada di mall itu juga.

"UNNIE! lihat itu lihat.." Kata Krystal sambil menunjuk. Lantas si kakak mengikuti arah tunjukkan tangan adiknya dengan muka bingung.

"Itu dia orangnya unnie.. Cantik bukan? Aduuuhh mungkin sudah takdir ku," Krystal langsung berdiri dan merapihkan barangnya. "Sudah ya unnie, ini lihat adikmu sedang berusaha sendiri.. Bye..." Katanya langsung pergi meninggalkan Jessica.

Sedang si kakak masih memandang wanita yang ditunjuk adiknya tadi. "Sepertinya aku lebih tertarik dia yang menjadi modelku di banding dengan artis-artisnya. Auranya mahal sekali..." Jessica bergumam.

Krystal terlihat berjalan agak cepat mengikuti wanita itu. Terlihat dia agak kerepotan membawa barangnya sembari menggandeng anaknya.

"Jennie ya.." Panggil Krystal saat Jennie sudah di dekatnya.

Jennie dan Jieun menoleh, melihat siapa yang memanggil. "Krystal?" Jennie mencoba mengingat nama orang itu, orang yang dia temui di acara waktu itu.

"Betul, masih ingat kan?" Tanya Krystal dengan senyum.

Jennie mengangguk. Lalu Krystal tersenyum senang, dia juga menyadari sosok anak kecil yang sedang Jennie gandeng itu.

"Hai anak manis, siapa namanya?" Tanyanya pada anak itu.

"Jieun," Jawab Jieun malu-malu.

"Keponakan mu, Jen?"

Jennie menggeleng. "Anak ku,"

Sebenarnya Krystal ingin kaget, karena perkataan Lisa saat itu benar. Jennie sudah memiliki seorang anak.

Kenapa Jennie tidak memakai cincin pernikahan? Ah mungkin tidak muat? Atau...

"Maaf Krystal-shhi.. Saya dan Jieun harus pergi," Kata Jennie dengan sopan.

Sebenarnya, Krystal ingin menemani keduanya. Membantu Jennie membawa barang belanjaannya. Namun hal yang mengganggu nya saat ini adalah..

Apa Jennie sudah sendiri? Atau masih milik orang lain?

Dia tidak mau dan tidak akan mendekati Jennie kalau wanita itu masih memiliki orang lain. Dia tau betul, bagaimana rasanya saat miliknya di ambil oleh orang lain.

Maka Krystal mengangguk. Membiarkan Jennie pergi dulu. Dia harus memastikan status Jennie terlebih dahulu.

"Auntie.. Jieun pergi dulu, sampai jumpa lagi," Pamit Jieun manis.

M A N T A N | JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang