Lisa berdiri di sebuah rumah yang lumayan besar dengan halaman yang luas. Dia tersenyum bangga saat melihat keadaan rumah itu dari luar.Belum lagi dengan mobil yang terparkir di garasinya.
Beberapa bulan lalu, dia berdiri di depan rumah orang yang sama. Tapi hatinya menangis, terenyuh mengetahui keadaan salah satu orang yang paling dia cintai.
Keadaan berubah, sekarang dia kembali hidup layak. Seperti seharusnya.
Ruby Jane adalah putri. Putri kerajaan keluarga Kwon. Dia tau betul bagaimana keluarga nya memanjakan Ruby kecil. Si Nini dengan pipi gembul yang baik hati.
Penurunan tingkat kehidupan Ruby memang bertahap. Dari tuan putri yang bergelimang harta, lalu menjadi istri dengan hidup yang pas-pasan, kemudian lari dari kota dan menjadi seorang ibu dengan kehidupan yang menyedihkan.
Betul, Lisa saat ini sudah berada di rumah sahabat kecilnya, Ruby Jane. Setelah perdebatan sengit dengan Jinu tadi sore, akhirnya Lisa mampu membujuk Jinu memberi tau dimana kini Ruby tanggal.
Andai saja 2 bulan lalu saat dia berhasil mengetahui dimana keberadaan Ruby, mungkin tidak akan terlalu banyak drama yang terjadi saat ini. Kepergian Mino yang mendadak membuat semuanya jadi tidak seperti yang dia rencanakan.
Dia selama ini mencari cara agar dia bisa mengetahui apa alasan Ruby pergi dulu dan kemudian mendengar nya dari sisi Jisoo. Baru saat keadaan memungkinkan dia ingin membuat Ruby dan Jisoo kembali bersama.
Tapi Lisa kesini bukan hanya untuk itu, masalah Ruby dengan Jisoo biar mereka saja yang mengurus. Tugas Lisa hanya memberi tau kalau yang Ruby pikirkan itu salah.
Dia menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Berkali-kali. Dia mencoba menenangkan debaran jantungnya yang tidak karuan.
*TING TONG*
Bel rumah itu di tekan. Sekali, tidak ada jawaban. Lisa menekannya sekali lagi, berharap ada yang membukakan pintu itu untuknya.
Dia mulai menghitung mundur dari 10, dia akan mencoba menekan sekali lagi saat hitungan nya mencapai angka 0. Saat hitungan nya sampai angka 4, pintu yang berwarna putih itu terbuka perlahan.
Saat pintu di buka, Lisa tidak melihat ada orang di depannya. Tapi suara lembut anak kecil menyapanya.
"Onti Lisa?" Sapa suara dari tubuh yang jauh lebih kecil dari dirinya.
"Hai Jieun," Sapanya kembali dengan senyum lebar.
"Onti Lisa mencari Onti Yeri? Ayo ayo masuk, kita sedang makan malam.. Onti Lisa sudah makan belum?" Tanya anak itu ramah sambil menarik tangan Lisa masuk ke dalam rumahnya.
"Onti ingin bertemu mommy nya Jieun, ada gak?" Pertanyaan Lisa membuat langkah Jieun terhenti dan menoleh ke dirinya.
"Mommy? Onti mengenal mommy ku? Mommy Jennie?" Tanya Jieun terlihat bingung.
Lisa merunduk, mengelus kepala Jieun lembut. "Iya, mommy Jennie adalah sahabat onti Lisa.. Jieun di sekolah punya sahabat tidak?"
"Seperti apa sahabat itu, onti? Teman yang selalu main bersama kita? Apa boleh lebih dari satu?" Tanya anak itu.
"Sahabat itu teman rasa saudara.. Kadang malah lebih dekat dari saudara kita, dan tentu Jieun bisa punya banyak sahabat," Terang Lisa.
Tapi mendengar perkataan Lisa, Jieun malah terlihat bersedih. "Tapi Jieun tidak punya saudara.."
Lisa mengelus kepala Jieun lembut. "Sama, onti Lisa hanya anak satu-satunya. Dari kecil, onti sudah pindah dari negara asal onti.. Maka dari itu, onti sudah menganggap mommy Jieun itu seperti saudara onti sendiri,"