38. Kejutan

3.3K 400 72
                                        

Jennie duduk di ruang tunggu kantor polisi. Akhirnya, setelah bertahun tahun dia menyimpan ini rapat-rapat dia harus mengungkapnya juga.

Dia sebenarnya tidak perduli akan dakwaan apa nanti yang akan menjerat keluarga Kim. Dia hanya ingin Jisoo kembali secepatnya. Dia hanya tidak ingin sesuatu terjadi pada Jisoo.

Kedatangan banyak awak media membuatnya sedikit kaget tadi. Dia yakin sekali ini adalah ulah ayahnya.

Gimanapun, Jennie tau pasti ayahnya juga ada maksud tersendiri dalam membantu Jennie. Berbeda dengan Jennie, dia tau yang lain punya misi untuk menghancurkan keluarga Kim.

Jennie paham maksud Jisoo membuat ulah dengan keluarganya itu. Kalau Jisoo saja berani mengambil resiko dengan nyawanya, Jennie juga bisa melakukannya.

Mengetahui fakta bahwa perpisahan mereka adalah ulah keluarganya, Jisoo pasti marah. Dan kali ini, Jennie tidak ingin ada lagi perpisahan antara mereka. Menghilangnya Jisoo mungkin menyadarkan dia, bahwa dia masih sangat mencintai Jisoo.

Jennie memegang bukti tuntutannya. Barang ini kini bahkan jauh lebih berharga di banding harta yang dia miliki saat ini.

"Jen, lo udah siap?" Tanya Wendy yang tetap Jennie tunjuk sebagai pengacara utamanya.

Jennie hanya mengangguk.

"Ini akan makan banyak tenaga lo, di rumah tetap istirahat yang cukup, makan yang baik. Ingat, lo juga harus tetep kuat buat Jieun," Kata Wendy mengingatkan.

Jennie tersenyum, dia tau betul kenapa dulu Irene lebih memilih Wendy dibanding Seulgi. Mungkin kalau bersama Seulgi, status mereka tidak terlalu dipermasalahkan. Tapi Jennie tau bagaimana sikap Wendy sedari dulu yang akhirnya membuat Irene si Ice Princess luluh.

"Makasih ya, Wen.." Ucap Jennie tulus.

"Selain pengacara lo, kan gue juga temen lo Jen.. Gue akan sepenuhnya berjuang buat keadilan yang harusnya lo dapatkan," Balas Wendy.

Tidak lama, seorang petugas polisi memanggil Jennie dan Wendy untuk masuk ke dalam ruangan penyidik. Sebelumnya, Wendy sudah membuat surat yang berisi laporan percobaan pembunuhan yang di lakukan istri dari Tuan Kim itu.

Jennie dan Wendy masuk ke dalam ruangan itu, lalu mereka duduk setelah dipersilahkan. Jennie menduga orang yang dia temui ini mempunyai pangkat yang tinggi. Dan Jennie tau kalau ini adalah berkat ayahnya.

Proses akan jauh lebih lama kalau Jennie hanya melapor biasa. Jennie berdoa di dalam hati, semoga ini semua dapat membantunya untuk mempercepat urusan dia dengan keluarga mantan istrinya itu.

"Nyonya Kwon Ruby Jane?" Tanya si penyidik sambil membaca lembar laporan yang ada di tangannya.

"Betul, klien saya bernama Kwon Ruby Jane. Saya Son Seungwan pengacara Nyonya Ruby," Jawab Wendy dengan cepat.

Laki-laki yang kira-kira berumur 40 tahunan itu tersenyum. Lalu mengulurkan tangannya. "Saya Eunhyuk. Saya yang akan memproses laporan anda,"

Lalu Jennie dan Wendy menyalami orang itu bergantian.

"Kejadian 8 tahun lalu, hhhmmm, apa yang akhirnya membuat Nyonya Ruby memutuskan untuk mengangkat kasus ini sekarang? It's been too long," Kata Eunhyuk yang masih fokus pada lembar laporan itu.

"Saat itu, Nyonya Ruby mencoba melindungi anaknya jadi dia belum berani melapor atas apa yang di alaminya," Jawab Wendy.

Eunhyuk menatap penuh tanya. "Apa sekarang sudah tidak ingin melindungi anak anda? Bukan kah seharusnya keluarga anda bisa melindungi anda dari kejaran keluarga Kim?"

M A N T A N | JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang