23. Rival

2.6K 366 38
                                    

Situasi antara Jisoo dan Jieun perlahan membaik. Setiap hari, Jieun sudah mau menerima panggilan telpon dari Jisoo.

Walaupun di awal durasi panggilan telpon itu hanya sebentar. Belum lagi Jisoo dengar Jieun mengangkat panggilannya dengan antusias seperti dulu.

Semakin mendekati hari debut perdana lagu milik Rosé, semua semakin sibuk.

Jennie senang bisa berkenalan dengan Rosé yang merupakan gadis yang dicintai oleh sahabatnya, Lisa. Tiap kali ada pertemuan antara dia, Rosé dan Lisa, Jennie bisa melihat betapa Lisa sangat mencintai artis baru labelnya itu.

Sayang, Rosé benar-benar sedang fokus pada karirnya. Sama sekali tidak memikirkan cinta.

Tiap bertemu, dia harus melihat wajah kecewa Lisa yang selalu di tolak melakukan sesuatu untuk Rosé.

"Sama saja seperti lo, Nini.. Walaupun Jisoo unnie seperti itu, kan lo tetep cinta sama dia," Kata Lisa kadang.

Hari ini Jennie datang ke BV Corp bersama Wendy. Mengurus beberapa persiapan yang harus diselesaikan sebelum debut Rosé berberapa hari lagi.

Saat Jennie melewati ruang kerja Jisoo, dia mendengar Seulgi berbicara dengan nada yang tinggi.

Saat masuk ke ruang rapat, Jennie menemukan Lisa yang sedang serius di depan laptop dan beberapa lembar kertas.

"Hai, Li..." Sapa Jennie.

Lisa menoleh, lalu bangkit menyapa Jennie dan Wendy.

"Hey Nini.. Wendy unnie.. Silahkan duduk. Tunggu sebentar ya, Seulgi unnie sedang ada urusan," Katanya Lisa.

"Li, apa sedang ada masalah? Kenapa muka lo kusut gitu?" Tanya Jennie sedikit berbisik.

"Ada sedikit masalah di keuangan. Entah apa yang sedang dilakukan Jisoo unnie.. Jujur ini membuat gue dan Seulgi unnie berpikiran negatif padanya," Jujur Lisa.

Lalu Seulgi masuk, dengan wajah yang masih terlihat marah. Jujur, Jennie sedikit ngeri melihat wajah Seulgi saat ini.

Tapi dia tidak mau ambil pusing. Selama itu bukan masalah proyek mereka, Jennie tidak mau ikut campur.

**********

Jisoo sedang berdiri dengan pakaian rapih di depan sebuah theater. Di pandangnya 2 tiket pertunjukan malam ini.

Lalu dia mengecek jamnya, sebentar lagi acara di mulai. Namun orang yang akan menonton pertunjukan itu bersamanya belum juga datang.

Jisoo mengambil ponselnya dan berencana untuk menghubungi orang tersebut. Namun tidak lama, ada seseorang yang menepuk pundak Jisoo.

"Ji, maaf lama.. Tadi ada yang ketinggalan jadi aku harus balik lagi," Kata orang itu menjelaskan kenapa dia terlambat.

Jisoo mengangguk. Lalu mengajak orang itu masuk ke dalam theater.

Saat masuk ke lobi, Jisoo takjub dengan interior dari tempat itu. Tidak terlalu mewah tapi memiliki nilai tersendiri.

Theater ini tidak juga terlalu besar. Tapi Jisoo benar-benar menyukai suasana disana. Memasuki aula, Jisoo semakin di buat kagum dengan tempat pertunjukan itu.

Mengambil tempat duduk strategis, Jisoo menyukai pelayanan para pekerja disana. Mereka begitu ramah dan juga sopan. Dan tempat duduknya pun Jisoo rasa nyaman.

M A N T A N | JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang