2. Jisoo, Lisa, Seulgi dan Bona

4.6K 490 20
                                    

Berantakan.

Begitulah pemandangan setiap hari yang dilihat Seulgi saat memasuki apartemen milik kedua sahabatnya.

Jisoo dan Lisa.

Dulu apartemen ini dihuni mereka bertiga.

Setelah menikah, Seulgi jelas memlih keluar. Tinggallah dua orang sembrono ini.

Jisoo yang malas dan Lisa yang berantakan.

Saat Seulgi memasuki ruang dapur, Seulgi kaget melihat seseorang sedang menyuci piring.

"Bona?" panggil Seulgi hati-hati.

Yang dipanggil lantas menengok mendengar suara yang memanggilnya.

"Eh, Seulgi? Apa lo ada janji dengan Jisoo sama Lisa? Pagi banget kesini," tanya Bona yang melihat jam di dinding dapur.

Seulgi lantas membuka kulkas dan mengambil sekotak kopi instan yang biasa mereka stock buat jaga-jaga kalau males buat kopi hangat.

"Ada nya sore sih, cuma gue ada perlu aja sama Lisa. Katanya dia mau bantuin gue kemarin, eh malah belom bangun," kata Seulgi sambil membuka laptop nya di meja makan.

"Rajin banget, Bon. Perasaan Jisoo bayar lo jadi sekertaris dia, kok malah nyuci piring?" tanya Seulgi pura-pura gak tau sama situasi Jisoo dan Bona.

Bona yang mendengar hal tersebut hanya geleng-geleng kepala dengan sikap Seulgi.

Yang dia tau, Seulgi ini bagai sosok kakak bagi Jisoo dan Lisa. Seulgi lah filter bagi kedua adiknya itu. Bakat dan kepintaran Jisoo dan Lisa tidak akan menjadi hebat kalau tidak ditangani dengan tepat oleh Seulgi.

Jiwa Jisoo dan Lisa terlalu bebas. Walaupun di usia mereka yang sudah tidak seharusnya main-main lagi.

Bona mengenal 3 sekawan ini 3 tahun yang lalu, saat sebuah perusahaan start up baru membuka lowongan kerja. Bekerja dari karyawan yang hanya 5 orang, Bona cukup memegang peranan penting bagi kesuksesan perusahaan multimedia media milik ketiganya.

Bona menjadi sosok palugada disana. Iya, Apa lu mau gue ada.

Saat itu jujur yang membuat Bona tertarik adalah gaji dan fasilitas kantor. Tidak sama sekali dia berpikir akan bertemu 3 sahabat yang luar biasa ini. Dengan hanya 8 orang yang menjalankan perusahaan kecil ini di awal tahun pertama, kini perusahaan itu sudah memiliki hampir 30 pegawai. Dari hanya berada di kontrakan kecil, kini mereka mampu menyewa satu lantai di perkantoran mewah.

Buat Jisoo, Seulgi dan Lisa, kenyamanan karyawan adalah prioritas mereka. Karyawan happy, mereka pun happy. Karena pasti kinerja kerja semuanya akan baik saat hati kita senang.

Berhasil, metode itu berhasil membuat nama perusahaan mereka perlahan naik dengan hasil yang baik. Ketiganya tidak pernah lepas tangan dari segala macam kebutuhan dan pekerjaan untuk kantor mereka itu.

Ruang kerja mereka selalu terbuka untuk anak buah mereka yang datang untuk sekedar bercerita atau meminta bantuan. Ide ide kecil dari karyawan selalu mereka dengar dengan baik. Memang tidak jarang perkiraan mereka meleset, namun mereka bertiga berhasil mengatasi itu.

Bona tidak pernah sehari saja tidak mendengar ketiganya berdebat, ada saja hal yang diributkan. Tapi, masalah itu hanya akan terjadi di dalam ruang kerja salah satunya. Keluar dari situ, mereka akan kembali bersikap seperti biasa.

Dalam hal karir mereka boleh beruntung. Namun masalah cinta dan kehidupan pribadi, ketiganya hampir sama berantakannya.

Seulgi terpaksa menikahi Irene karena dia tau sahabat dari kakaknya itu dicampakkan oleh kekasihnya dalam keadaan mengandung. Walaupun sebenarnya, Seulgi memang sudah menaruh perhatian pada Irene sejak lama. Namun, apalah arti pernikahan tanpa cinta? Tiap hari, mereka hanya akan berkomunikasi saat di kamar. Atau sedikit saat di rumah. Seulgi tidak mau membuat semua terlalu cepat untuk Irene. Maka sering kali, Seulgi terlihat sarapan bersama dengan Jisoo dan Lisa.

Lisa? Si tengil yang ditundukkan oleh Roseanne Park. Model kelas atas yang dulu sempat bekerja dengannya. Setengah mati Lisa bekerja hanya demi menyamakan level mereka. Lisa buka  orang tidak mampu, Ayahnya punya restoran mewah. Namun itu kan ayahnya, bukan dia. Maka Lisa mengandalkan hobinya sebagai fotografer juga kepandaian nya dalam mengedit video juga membuat konten untuk meraih cita-cita nya. Namun semua usahanya bagaikan debu bagi Rose, hanya terlihat sepintas lalu. Rose tidak ingin karirnya terganggu hanya karena masalah percintaan.

"Kalau lo mau jadi temen gue, ayo kita temenan. Tapi kalau lo minta lebih dari itu, maaf gue gak bisa," itu kata yang Rose ucapkan untuk Lisa satu tahun yang lalu. Maka jadilah Lisa hanya sebagai teman yang tetap berusaha, buatnya biar Rose terbiasa dengan perasaannya. Maka nanti, perasaan Rose akan berubah dengan sendirinya.

Sedang si pemilik utama BlackVelvet Corp yaitu Jisoo pun tidak kalah rumitnya. Jisoo memiliki masa lalu yang buruk, sangat buruk. Membuat Jisoo kehilangan keluarga nya. Keluarga yang ada tapi tidak lagi bisa dia sapa. Keras kepala nya diturunkan oleh sifat ayahnya. Sama sama keras. Itulah yang akhirnya membuat Jisoo jadi kehilangan keluarganya. Beruntung, Jisoo memiliki Seulgi dan Lisa yang sudah seperti keluarga nya sendiri.

Sedang masalah percintaan, Jisoo jadi si berengsek yang tidak ingin terikat. Berganti pasangan sesuka hati. Dalam hatinya hanya ada satu nama. Gadis yang berhasil dia dapatkan. Gadis yang bersamanya selama lebih dari 10 tahun, gadis yang dia nikahi hanya dengan bermodal nekat. Jisoo harus kalah telak, menerima kenyataan kalau hidup dalam pernikahan itu tidak sama saat waktu masih berpacaran. Belum lagi adanya ikut campur kedua belah keluarga. Membuat Jisoo harus berpisah dengan kekasih hatinya itu. Sampai sekarang, Jisoo selalu membandingkan semua orang yang dekat dengannya dengan gadis itu.

Bahkan usaha Bona untuk menjadi pengganti orang itu selalu saja tidak berhasil.

Itulah kenapa Seulgi mencoba terus menyadarkan Bona, bahwa seorang Kim Jisoo terlalu rumit untuk dia taklukkan.

Bona dan Seulgi nyaman dengan keheningan yang terbangun di meja makan. Pekerjaan membuat mereka lupa waktu.

Sudah pukul 3 sore, Seulgi heran dengan kedua sahabatnya itu yang kalau sudah tidur, bisa tidak ingat waktu.

"Bon, mereka lembur semalam?" tanya Seulgi penasaran.

"Jisoo iya, sepertinya baru tidur pagi. Dan setelah itu malah mabuk, tuh tadi pagi gue beresin 5 kaleng bir," jawab Bona sambil menunjuk deretan kaleng bekas bir yang dia taruh di dekat tempat sampah.

"Kalau Lisa kayaknya habis main," Bona mengatakan kata main dengan nada yang berbeda.

"Main? Disini? Mana ceweknya? Ada di kamar?" tanya Seulgi kaget. Bona hanya mengangguk menjawab pertanyaan Seulgi itu.

"Pantes aja belom bangun, aduh. Kita perlu ketemu klien jam 5 lagi. Coba Bon, lo bangunin Jisoo. Gue bangunin Lisa," Setelah itu keduanya beranjak. Membangunkan Jisoo dan Lisa.

Kini Jisoo, Seulgi dan Lisa sudah berada disebuah kafe yang tidak jauh dari kantor mereka.

Sebelumnya drama yang cukup membuat kepala Seulgi pusing terjadi di apartemen setelah dia dan Bona mencoba membangunkan keduanya. Seulgi yang malu harus melihat dua orang tidur dengan tanpa menggunakan busana. Sedang Bona, harus merelakan baju nya terkena muntahan dari Jisoo yang saat bangun langsung memuntahkan isi perutnya ke baju Bona.

"Kalian ini! Siapa suruh sih buat janji di hari sabtu! Nyusahin banget," Marah Seulgi pada kedua orang yang acuh tak acuh dengan omelan Seulgi. Sudah biasa, pikir mereka.

Kemudian mereka memasuki kafe dan mencari dimana klien mereka itu duduk.

Dipojokan Seulgi melihat seseorang yang tengah duduk dengan mata tertuju pada laptopnya. Seulgi yakin itu adalah kliennya.

"Maaf membuat anda menunggu, Kim Yerim?"

To be continued ~

*******************

Double up di Jum'at berkah plus special treatment di hari ulang tahun author 🤪🤪🤪🤪🤪

VOTE VOTE VOTE!

Buat kado istimewa buat akyu 🙃

M A N T A N | JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang