15. Cinta?

3.1K 373 56
                                    

Guise,
Ini gak ada yang sadar apa ya gue ngeskip angka 7? Hahahah. Maap ya, maklumin aja otornya dah tua 🤣

Yuk ah lanzuuutt, enjoy!

****************

Kembali ke Jum'at pagi.

Jennie sedang membaca rencana-rencana pekerjaannya yang sudah di buat oleh Jinu. Dia mencoba memahami semua plan itu. Membacanya saja membuat kepala nya sakit, Mudah-mudahan dia mampu menjalani ini semua.

"Tidak perlu kau kerjakan semua, Ruby.. Ada aku," Kata Jinu saat melihat raut wajah Jennie yang terlihat panik.

"Oh, aku lupa. Kau juga akan punya 3 orang yang akan selalu mendampingi mu," Lanjut Jinu.

Jennie menatap sahabat kakaknya itu, "3? Kenapa banyak sekali oppa?"

"Tidak banyak, 1 akan jadi supir dan bodyguard pribadi mu, 1 akan jadi sekertaris mu, dan yang tidak kalah penting adalah pengacara mu dan juga juru bicara mu. Aku juga punya kerjaan yang harus aku urus disini, aku tidak bisa pindah ke kota mu," Jelas Jinu.

"Sekarang, aku perkenalkan kau dengan 2 orang dulu. Supir dan sekertaris mu, pengacara mu masih dalam perjalanan," Jinu memencet intercom yang ada di meja kerjanya. "Tolong suruh mereka masuk,"

Tidak lama pintu di buka, muncul sosok lelaki dengan perawakan yang sangat lembut. Ini Jinu oppa tidak salah memilih bodyguard? Pikir Jennie.

"Selamat pagi, nyonya. Saya Donghyuk, saya akan menemani nyonya kemana pun," Salam nya dengan lembut.

Jennie ikut membungkuk sedikit dari kursinya, membalas hormat Donghyuk.
Terdengar suara tawa kecil setelah nya.

"Kau pasti heran kan? Apa Jinu oppa tidak salah? Begitu kan pikir mu? Hahaha. Ruby, Dongie ini di didik jadi pembunuh bayaran. Wajahnya ini lah yang banyak mengecoh orang, beruntung Mino menemukannya saat itu. Jadi dia tidak menjadi penjahat," Lagi lagi Jinu menjelaskan.

Lalu tidak lama, terdengar sebuah ketukan dari pintu. Saat pintu dibuka, Jennie tidak bisa menutupi rasa kaget bercampur bahagianya.

"Doyeon???" Panggil nya memastikan.

"Betul, Sajangnim. Saya Doyeon, sekertaris anda.." Lalu Doyeon menunduk hormat. Tapi bukan balas menunduk, Jennie malah bangun dari duduk nya dan memeluk Doyeon erat.

"Apa apaan kau memanggilku sajangnim ha?" Tegurnya dengan suara bergetar.

"Hihihi, kau keren sekali Jen! Tapi gimana pun, kau kan memang atasanku," Kata Doyeon sambil membalas pelukan Jennie.

"Hey hey, jangan ngerumpi disini ya," Tegur Jinu.

Jennie melepas pelukannya pada Doyeon, lalu melirik tajam ke Jinu. "Bagaimana bisa seperti ini, oppa?"

"Doyeon adalah sekertaris Mino. Saat Doyeon bekerja bersama kami, saat itulah Mino mengetahui penyakit nya. Seperti kataku, kau masuk ke perusahaan itu karena rekomendasi Mino. Maka saat dia mengetahui penyakitnya, dia memulai rencana ini. Dia menawarkan pekerjaan untuk Doyeon dan temanmu satu lagi Park Sooyoung. Sayangnya, Sooyoung tidak menerima tawaran Mino. Tapi kau bisa menariknya kesini kalau kau mau," Penjelasan panjang lebar Jinu membuat hati Jennie semakin luka. Dia selama ini berpikir kalau Mino sudah melupakan nya. Namun sekali lagi dia salah.

M A N T A N | JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang