눈물 | Tears

408 94 159
                                    

Deg.

Seperti tamparan kencang yang diterima oleh Jisoo didalam hati nya.

Tak segan, Jisoo menampar Yoongi. "Apa kau tidak merasa bersalah telah membuat hidupku hancur?! Kau bahkan tak datang saat upacara pemakaman ayah ku. Kau tidak meminta maaf kepadaku pada saat itu. Kau-"

Yoongi hanya terdiam dengan satu tetesan air mata di pipinya. "Bunuh aku. Aku juga sudah muak dengan hidup ku ini. Tolong, bunuh lah aku." Ucapnya memohon.

"Jika hidup membuat mu menderita, aku tak akan membunuhmu Yoongi-ssi. Hidup lah lebih lama agar kau terus merasakan penderitaan ini!" Tegas Jisoo dengan suaranya yang sedikit goyah.

"Aku akan berhenti bekerja disini, aku sangat lega mengetahui segala nya dan memastikan hidup mu jauh dari kata bahagia." Jisoo meninggalkan Yoongi disana.

"Ahjushi, maafkan aku. Putri mu benar, aku harus menderita." Yoongi.

___

Jisoo berlari keluar dari gedung kantor itu disambut ramainya pegawai yang ada di luar sana, mereka benar-benar tidak tahu keadaan yang menimpa Yoongi.

Tiba-tiba..

Brug.

Jisoo menabrak seseorang disana.

"Aw. Jisoo-ssi?" Kata seoeang wanita dengan dress merah memegang tas mewah berwarna hitam.

"Eun Joo-ssi? Maaf aku sedang terburu-buru." Jisoo mengelap air matanya.

"Kau menangis? Ada apa?" Tanya Eun Joo.

"Ah tidak, kau pasti ingin bertemu dengan Yoongi. Dia ada didalam." Jisoo mengalihkan pembicaraannya.

"Iya, tapi.. mengapa semua pegawai ada diluar?" Tanya Eun Joo bingung.

"Apa terjadi sesuatu?" Tanya nya lagi.

Jisoo mengangguk, "Sebaiknya kau tidak masuk kedalam."

"Apa ini perbuatan- astaga. Yoongi-ya.." Eun Joo berlari masuk kedalam gedung itu tanpa berpamitan kepada Jisoo.

Jisoo menghela nafasnya dalam, ia memegangi dada nya. Berusaha menenangkan dirinya.

"Benar, sekacau apa pun hidupnya masih ada seseorang yang mengkhawatirkan nya." Ucap Jisoo.

___

"Yoongi-ya. Ada apa dengan mu?" Tanya Eun Joo.

"Disini berbahaya, bisa jadi peneror itu masih disini. Pergi." Titah Yoongi.

"Tidak. Katakan padaku apa yang terjadi!" Eun Joo.

"Turuti saja perkataan ku." Yoongi.

"Kau selalu seperti itu, baiklah jika itu mau mu. Tapi kau juga harus keluar dari sini." Eun Joo menarik tangan Yoongi.

"Lee Eun Joo, tolong. Aku ingin sendiri disini, kau mengerti kan?" Yoongi menatap Eun Joo.

"Hmm. Aku mengerti." Eun Joo melepaskan tangan nya dari tangan Yoongi, ia pun pergi dari sana.

Yoongi sedikit merasa bersalah karena mengusir Eun Joo seperti itu, tapi apa boleh buat emosi Yoongi sedang tak terkendali.

___

Jisoo membuka pintu ruang rawat nenek Ryu. Ia tersenyum, air matanya sudah tak terlihat. Jangan tanya, hatinya masih sangat sakit.

WHY? [왜요?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang