Yoongi membulatkan matanya, sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan Jisoo.
Para pegawai sibuk menekan tombol darurat itu.
"Aku tak ingin mati." Lirih Jisoo yang memejamkan matanya seraya mengeratkan pelukan itu.
Entah apa yang Yoongi pikirkan, ia perlahan membalas pelukan itu. "Tenanglah. Petugas akan segera menyelesaikan ini."
Tak lama, lampu lift mulai menyala. Pintu lift mulai terbuka dengan alat yang digunakan oleh petugas disana.
"Apa kalian baik-baik saja?" Kata petugas itu.
Para pegawai berhamburan keluar dari sana dan berterimakasih kepada petugas itu.
"Tuan, Nona. Keluarlah."
Jisoo perlahan membuka matanya, ia baru menyadari semuanya sudah baik-baik saja. Ia terkejut melihat dirinya yang masih ada dipelukan Yoongi. Menyadari itu, ia pun langsung melepaskan eratan pelukannya.
"Maaf. Aku t-tadi sangat ketakutan." Ujar Jisoo lalu berlari kecil meninggalkan Yoongi keluar dari sana.
Yoongi tertawa ringan. Ia segera menyusul Jisoo setelah berterimakasih kepada petugas itu.
"Apa yang sudah aku lakukan? Aiish." Jisoo mengacak-acak rambutnya. Ia duduk disalah satu kursi disana.
Tak lama, Yoongi datang. "Ayo." Ajak Yoongi.
Kejadian tadi membuat Jisoo sedikit tidak nyaman. "Ah, iya." Jisoo berjalan bersama Yoongi menaiki lift lainnya.
Mereka ada disudut lift yang berbeda sekarang, entah kenapa suasana nya menjadi canggung.
"Jisoo-ssi?" Yoongi.
"Aku tak sengaja melakukan nya. Jadi, anggap lah tak terjadi apa-apa tadi." Jelas Jisoo yang mengira Yoongi akan menanyakan hal yang dia lakukan tadi di lift.
Yoongi terkekeh. "Rapikan rambutmu. Kita akan sampai." Ujarnya.
"Oh rambutku." Jisoo segera merapikan rambutnya yang terurai.
___
Dalam ruangan yang tertutup terlihat banyak sekali senjata tajam yang tertata rapih di dinding berdasar besi itu.
Seseorang berdiri angkuh terlihat sedang membersihkan beberapa senjata nya, Ia tertawa lantang.
"Sangat menyenangkan melihat mu hidup menderita Yoongi-ya." Kata seseorang berjubah hitam itu.
"Bagaimana ini? Tadinya aku hanya ingin membunuhmu. Tapi bukan kah lebih menyenangkan saat wanita itu juga tersiksa?" Lanjutnya berbicara sendiri dengan senyumnya yang picik.
___
Karena Heemin sedang tidak ada di ruangannya Yoongi dan Jisoo duduk menunggu didalam.
"Ada apa kau kesini?" Tanya Heemin yang datang dari luar sana.
Jisoo memberi salam.
"Wanita ini pengawal baru mu yang tempo hari menemanimu dipertemuan kelurga bukan?" Tanya Heemin kepada Yoongi.
"Hm." Yoongi tetap duduk disana sambil meminum secangkir kopi.
"Penampilannya sedikit berbeda, kukira dia selingkuhan mu." Cibir Heemin.
"Selingkuhan? Astaga dia mengucapkan apa yang terlintas dikepalainya tanpa berpikir terlebih dahulu." Batin Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY? [왜요?]
FanfictionSeorang pengusaha muda bernama Min Yoongi mengalami teror dalam hidupnya karena satu permasalahan yaitu hak waris dari sang ayah. Ia harus selalu siap dengan keadaan apapun itu, karena seseorang yang tak ia ketahui menginginkannya mati dan mengambil...