Tae menghentikan langkahnya, tangan nya terhenti saat akan mendorong pintu ruang rawat itu sebab terlihat Yoongi dan Jisoo ada didalam masih saling menguatkan satu sama lain. Tae tersenyum simpul dan berbalik menghadap nenek Ryu.
"Halmeoni, bagaimana jika kau tidur di hotel seberang rumah sakit ini?" Tawar Tae.
"Mwo? Memangnya kenapa?" Nenek Ryu ikut mengintip.
"Mereka membutuhkan waktu berdua saat ini." Ucap Tae.
"Syukurlah tuhan memberi waktu untuk mereka bersama." Ucap nenek Ryu.
Nenek Ryu mengusap lengan Tae lembut, "kau baik-baik saja?" Tanyanya.
"Tentu saja. Memangnya aku kenapa? Ayo." Ajak Tae sembari tersenyum.
"Disini tak ada kamar yang kosong memangnya? Sayang sekali jika kita harus mengeluarkan uang lebih untuk menginap di hotel itu, aku tak mau." Tolak nenek Ryu.
"Hmmm, di ruang istirahatku. Tapi sedikit berantakan, tak nyaman." Kata Tae.
"Tak apa, antarkan aku kesana." Pinta nenek Ryu sedikit memaksa.
"Baiklah." Tae.
___
Ddrrtt drrrtt drrtt drrtt.
Pria yang meringkuk di sofa perlahan membuka matanya sebab sadar akan getaran yang ada disaku jas hitamnya.
Yoongi meraba-raba untuk mengambil ponselnya disana, tubuhnya kini ia buat terduduk untuk mengangkat panggilan itu.
"Eum, noona?" Suara nya yang dalam ditambah serak efek baru saja terbangun dari tidur.
"Yoongi-ya? Kau dimana?"
"Rumah sakit." Sembari mengucek matanya perlahan Yoongi baru sadar Jisoo tak ada diranjang rumah sakit.
"Bagaimana keadaan Jisoo?"
"Sudah membaik."
"Jangan lupa, sidang hari ini."
"Eum. Kau tidur dimana semalam?" Tanya Yoongi.
"Aku dan Daechan tidur di apartemen sekretaris Kim."
"Syukurlah, maaf aku melupakan kalian. Tadi malam aku tak bisa berpikir apa-apa."
"Arasseo. Tak apa, aku malah mengkhawatirkanmu. Tapi sekretaris Kim bilang kau akan baik-baik saja."
"Noona, ku tutup dulu ya. Aku harus memeriksa Jisoo."
"Eum, sampaikan salamku padanya. Sampai bertemu nanti."
Yoongi memutus saluran panggilan itu terlebih dahulu, langkahnya ia bawa untuk mencari wanita yang seharusnya masih terbaring diranjang itu.
"Jisoo-ssi?"
"Soo?"
"Aku disini." Kata Jisoo yang muncul dari pintu diikuti Tae dan nenek Ryu.
"Jisoo tadi pagi ku bawa berjalan sebentar, hyung." Lapor Tae.
"Auuh, anak tampan.. aku sangat merindukanmu. Belum sempat ku berterima kasih soal kau yang menyelamatkan Jisoo." Nenek Ryu menghampiri Yoongi, mengusap perlahan kedua lengannya.
"Ah~ nee halmeoni." Respon Yoongi sopan.
"Kemari.." Nenek Ryu menarik tangan Yoongi perlahan untuk mengikutinya duduk kembali disofa.
Tae dan Jisoo tertawa kecil melihat mereka.
Dilanjut, nenek Ryu membuka semua kotak makan yang ia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY? [왜요?]
FanfictionSeorang pengusaha muda bernama Min Yoongi mengalami teror dalam hidupnya karena satu permasalahan yaitu hak waris dari sang ayah. Ia harus selalu siap dengan keadaan apapun itu, karena seseorang yang tak ia ketahui menginginkannya mati dan mengambil...