꿈 | Dream

393 95 157
                                    

"Aku menyesal telah mengatakan hal yang bahkan bukan kesalahan mu. Maaf kan perkataan ku tadi di kantor." Ujar Jisoo.

Yoongi tersenyum. "Kau berbicara kepadaku?" Tanyanya.

"Aish, apa kau benar-benar pemabuk yang buruk?" Jisoo.

"Tidak." Yoongi hendak duduk dilantai halaman rumahnya tetapi Jisoo menahan tangan nya.

"Astaga." Jisoo segera menuntun Yoongi, membawanya kedalam rumah milik pria itu.

Jisoo membantu Yoongi duduk di sofa berwarna hitam itu.

"Duduklah. Hm? Temani aku." Ucap Yoongi menarik tangan Jisoo agar duduk disampingnya. Ia menyandarkan kepalanya dipundak Jisoo lalu menghela nafasnya.

Jisoo sedikit terkejut.

"Maaf, maafkan aku." Ujar Yoongi.

"Aku tahu betul bagaimana berpisah dengan seseorang yang kau sayangi. Aku pernah mengalaminya." Lanjut Yoongi.

"Aku telah membuat mu berpisah dengan ayahmu." Yoongi membuat Jisoo kembali mengalirkan air matanya.

Jisoo hanya mendengarkan semua yang Yoongi katakan kepadanya. Jujur, ia sangat merasa bersalah karena menyimpan banyak dendam terhadap Yoongi.

"Aku sangat lelah." Keluh Yoongi dengan suaranya yang gemetar.

"Apa yang telah ku lakukan sehingga hidup ku sangat pahit?"

"Kau sangat membenci ku bukan?"

Jisoo hanya terdiam.

"Jawablah." Kata Yoongi lembut.

"Tidak. Aku tidak membencimu." Jisoo menjawab nya dengan sesekali menghapus air matanya.

"Kau pasti membenciku. Aku yakin." Yoongi tersenyum namun matanya terlihat sedikit berair.

"Hidupku sangat menderita Jisoo-ssi. Jangan biarkan aku hidup. Kumohon~" Lirih Yoongi.

"Aku telah kehilangan seseorang yang ku sayangi. Sangat aku sayangi, ibu ku." Lanjutnya membuat Jisoo yang perasa ini terus mengalirkan air matanya.

Jisoo cukup terkejut, ia baru mengetahui bahwa Yoongi sudah kehilangan ibu nya.

"Aku menyukai aroma harum ibuku, aku menyukai tangan nya yang lembut, aku menyukai senyumnya yang indah. Aku merindukan nya." Yoongi meneteskan air matanya.

"Aku tahu betul bagaimana perasaan mu saat kau sangat menginginkan hidupku menderita. Tak usah mengasihani ku, kau boleh membenciku sesuka hatimu." Yoongi perlahan mulai memejamkan matanya.

Flashback On

Suara pecahan gelas menggema di ruangan kamar itu.

"Apa salah ku? Kenapa kau sangat membenci ku? Bukan kah aku yang seharusnya membencimu?" Tanya Kang Yoona disana menatap pria yang terus membuatnya tersiksa.

"Apa kata mu? Kau menanyakan apa kesalahan mu? Kau sudah melukai istri ku!" Ujar Min Dae Jang dengan lantang.

Yoona sungguh tak percaya ini, dia benar-benar tak menyangka suaminya berbuat sekejam ini kepadanya.

"Aku juga istri mu! Aku istri pertama mu, ingatlah itu!" Yoona menatap tegas Dae Jang.

Satu tamparan mengenai pipi Yoona.

Plak.

Yoona kembali meneteskan air matanya sembari memegangi pipi nya yang mulai memerah.

"Ada apa denganmu?! Aku sudah memberikan mu semuanya. Aku sudah berusaha menjadi istri yang sempurna untukmu. Tapi kau membawa wanita itu dengan dua anak kandungmu sendiri yang bahkan lebih besar dari putra kecil mu itu. Kau bermain dibelakang ku!!" Amarah Yoona memuncak.

WHY? [왜요?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang