Jisoo membenarkan duduknya setelah menerima pesan masuk dari Yoongi.
________________________
Yoongi-ssi|Kau sudah tidur?
Belum|
________________________
Benar-benar kaku, percakapan itu berakhir pada Jisoo dengan Yoongi yang hanya membaca pesannya. Hanya itu, tak bertambah.
Toktok.
Seorang perawat masuk membawa kotak kecil.
Jisoo spontan melirik cairan infusnya. "Masih ada. Tae bilang ini infusan terakhir."
"Ah itu, aku kemari bukan untuk itu. Ada bingkisan untukmu." Perawat itu memberikan apa yang ia bawa pada Jisoo.
"Dari?" Jisoo melihat dan membaca kertas kecil tertempel disana.
Tertulis 'makan yang banyak.' Jisoo diam dan berfikir lalu kembali menatap si perawat.
"Siapa yang mengantarkan ini?" Tanya Jisoo.
"Tuan Min."
"Min Yoongi?"
"Ne."
"Lalu dia ada dimana sekarang?" Tanya Jisoo lagi antusias.
"Sudah kembali pulang," jawab si perawat membuat Jisoo menghela nafasnya ringan namun kembali tersenyum, sekarang ia tahu mengapa Yoongi mengirim pesan dan bertanya apakah dirinya sudah tidur atau belum.
"Mau ku beritahu sesuatu nona Han?" Perawat itu tersenyum malu.
"Ne, apa itu?" Tanya Jisoo penasaran.
"Tuan Min berpakaian nyaris menutupi wajahnya bersembunyi dari para wartawan yang membuntutinya hanya untuk memberikan ini padamu. Tadi saja ku perhatikan dia terus memandangi ponselnya. Sepertinya ingin menghubungimu tapi ragu."
Jisoo tersenyum simpul.
"Aku salut di situasi yang tak mudah ini kalian ada untuk sama lain." Puji si perawat.
"Ah iya, kau mau?" Tawar Jisoo menyodorkan kotak makan itu.
"Anieyo. Itu spesial untukmu." Kata si perawat sambil tersenyum lalu pergi dari sana.
________________
Yoongi-ssi : Heemin noona bilang habiskan.
_______________
Jisoo tersenyum lagi saat melihat pesan baru masuk.
____
Kini Yoongi sudah sampai di rumahnya, dilihat Heemin dan Daechan sudah tertidur pulas dikamar. Kemudian Yoongi memasuki kamarnya, masih ada barang-barang Eun Joo disana, bahkan lipstik yang Eun Joo kenakan terakhir kali masih terbuka dan tergeletak di meja.
Suasana rumah ini masih menyimpan banyak kenangan tentangnya dan juga Eun Joo.
Yoongi duduk dilantai—bersandar pada tubuh ranjang. Bagaimana harus menjelaskan pada dunia jika ia ditempatkan pada peran yang sulit, panah tajam menancap hidup Yoongi bertubi-tubi. Kini satu per satu mulai tercabut namun perjalanan mencabut panah itu juga cukup menyakitkan. Hari ini ia menjadi kuat untuk orang yang ingin ia lindungi namun Yoongi lupa menyisakan kekuatan itu untuk dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY? [왜요?]
FanfictionSeorang pengusaha muda bernama Min Yoongi mengalami teror dalam hidupnya karena satu permasalahan yaitu hak waris dari sang ayah. Ia harus selalu siap dengan keadaan apapun itu, karena seseorang yang tak ia ketahui menginginkannya mati dan mengambil...