"Saat dia mencoba melukai ku, aku tak sengaja merobek lengan hoodie itu dengan serpihan kaca." Jawab Eun Joo.
"Tapi apa kau terluka?" Tanya Yoongi.
"Tidak, sepertinya dia panik saat aku melihat tanda itu dilengan nya." Jelas Eun Joo.
"Aku yakin pelakunya adalah Heemin noona." Batin Yoongi.
"Bagaimana menurut mu?" Tanya Yoongi kepada Jisoo.
"Entahlah. Otak ku sedikit lamban." Jisoo.
"Tak apa. Esok aku akan mengerahkan polisi untuk menyelidiki ini." Yoongi.
"Baguslah. Sepertinya kau mulai mempercayai polisi. Aku setuju." Ucap Eun Joo.
"Kau sudah membeli tiket untuk penerbangan besok?" Tanya Yoongi kepada Eun Joo.
Jisoo sedari tadi terdiam, namun otak nya terus memutar. Ia masih terpikirkan tentang siapa sebenarnya dibalik hoodie hitam itu, apa benar Heemin pelakunya? Ia merasa ada yang janggal.
"Tidak. Appa menelepon ku untuk pergi hari ini, dia ingin aku menemani nya bertemu klien penting. Aku sudah memesan tiket penerbangan untuk nanti sore." Jawab Eun Joo.
"Baiklah kalau begitu. Jisoo-ssi, pulang dan istirahatlah. Kau sudah banyak terluka hari ini karena ku. Aku minta maaf." Yoongi menatap Jisoo.
"Terimakasih sudah datang dan menjaga kekasihku." Ucap Eun Joo dengan senyumnya.
Jisoo mengangguk, "Aku permisi." Ia melangkahkan kakinya.
"Hmm Jisoo-ssi." Yoongi memanggil Jisoo membuat wanita itu membalikan badan nya.
"Iya?"
"Supir ku akan mengantarkan mu. Aku khawatir peneror itu menghampirimu lagi." Ucapnya.
"Tak usah, aku bisa memanggil taksi." Jisoo.
"Jangan menolak." Yoongi segera menelepon supir dan beberapa bodyguard yang akan mengantarkan Jisoo sampai kerumahnya dengan selamat.
___
Hingga malam tiba, Jisoo masih berada di kamar nya. Kamar Jisoo cukup ramai dengan kertas catatan kecil yang ditempel di dinding. Sebuah piano putih hadiah dari sang ayah terlihat jelas di tengah kamar nya itu. Lampu kelap-kelip yang menyala dan meja yang menghadap jendela. Buku-buku kuliahnya masih tersusun rapih di rak berwarna putih.
Jisoo memandang langit-langit kamarnya--memikirkan kejadian tadi.
"Sangat membingungkan. Ini membuat ku dilema. Semua yang aku lihat dan apa yang Eun Joo lihat berbeda kecuali hoodie hitam." Ucap Jisoo.
"Atau jangan-jangan.."
"Pelaku nya lebih dari satu orang?"
Jisoo mengacak rambutnya frustasi.
Dering handphone Jisoo berbunyi. Ia bangkit dari tidurnya, mengambil handphone nya lalu bersandar di kepala ranjang miliknya.
"Yeoboseyo?" Jisoo.
"Anyeong."
Suara itu membuat Jisoo menebak siapa pria yang meneleponnya, "Tae??"
"Benar, ini aku. Maaf tadi jika perkataan ku-"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY? [왜요?]
FanfictionSeorang pengusaha muda bernama Min Yoongi mengalami teror dalam hidupnya karena satu permasalahan yaitu hak waris dari sang ayah. Ia harus selalu siap dengan keadaan apapun itu, karena seseorang yang tak ia ketahui menginginkannya mati dan mengambil...