나를 믿어 | Believe Me

325 54 105
                                    

Jisoo menatap tajam Eun Joo yang berusaha berdiri.

Sudah terlanjur, Eun Joo sudah ada dihadapan Jisoo. Eun Joo takkan ragu lagi memperlihatkan sifat aslinya, Ia tertawa dihadapan Jisoo membuat Jisoo menarik topi yang wanita itu kenakan dan membuangnya asal.

Eun Joo tersenyum tipis, "annyeong."

Satu tamparan Jisoo layangkan untuk wanita dihadapannya. Tamparan ini sudah Jisoo tahan sedari tadi, lega rasanya tak lagi harus menahan ini.

"Wanita picik!"

Eun Joo masih terkekeh sembari memegangi pipinya yang memerah. "Waw, akhirnya kau mengetahui semua. Selamat." Ucapnya.

"Kenapa kau melakukan ini semua pada pria setulus Yoongi?!" Sentak Jisoo langsung pada inti.

Eun Joo merapihkan helaian rambut Jisoo, "kenapa memangnya? Ada kaitannya denganmu?" Segera Jisoo tepis kasar tangan Eun Joo.

"Oh, aku ingat. Ayahmu? Han Jung Ho?" Eun Joo tertawa kencang. Sungguh keanggunannya pudar, tak terlihat lagi Eun Joo yang cantik nan lembut itu.

"Brengsek." Jisoo mencekik leher Eun Joo spontan. Tak akan dia seperti ini jika Eun Joo tak meremehkan kematian sang ayah.

Orang bilang, kita bodoh jika melakukan hal yang sama pada seorang yang menghilangkan semesta yang kita punya. Namun, siapa yang peduli jika Jisoo membunuh Eun Joo disini. Tak apa jika jeruji besi menanti jika ini yang bisa ia perbuat untuk membalas perbuatan Eun Joo.

Pikiran Jisoo penuh dengan cuplikan setiap adegan setelah kematian sang ayah. Cekikan itu semakin kuat hingga satu kalimat terdengar samar ditelinga nya yang berhasil membuat setiap inci cekikan jari Jisoo merenggang.

"Sekejam apapun dunia padamu. Jangan pernah menjadi bagian dari kekejaman itu."

Itu kalimat yang selalu Jung Ho ucapkan pada putri cantiknya.

Entah angin yang membawa kalimat itu pada Jisoo atau memang kepekaan hatinya terhadap rasa kemanusiaan yang beberapa detik lalu hilang, kini sudah kembali.

Sempurna sudah ia melepaskan cekikan itu dari leher Eun Joo.

Eun Joo segera mengatur nafasnya namun senyuman picik itu masih terukir sembari menatap Jisoo.

"Kenapa tak kau lanjutkan?" Tanyanya dengan suara yang belum sempurna.

"Cara itu terlalu singkat untuk menyelesaikan masalah yang kau buat selama bertahun-tahun." Sarkas Jisoo, ia mendekat lalu meraih lengan Eun Joo kasar.

"Ikut denganku dan akui semua perbuatanmu didepan penyidik dan Yoongi." Lanjutnya.

"Kau yakin?" Tanya Eun Joo.

Jisoo mengernyit merespon wajah bengis Eun Joo.

"Kau yakin dia akan percaya padamu? Pria itu lemah! Dia lemah jika sudah dikuasai cinta." Jelas Eun Joo sembari tersenyum penuh kemenangan.

Nafas Jisoo memburu, "karena itu aku harus melindunginya dari wanita serendah dirimu!"

Eun Joo terkekeh, "kau tahu? Jika masalahku terbongkar, boom!—" ia mendekat dan berbisik, "—satu rahasia tentang hidup ayahnya akan menjadi luka baru juga untuk Yoongi."

"Jangan membuat alasan. Hubungan Yoongi dengan Daejang memang sudah buruk. Jangan membodohiku." Tegas Jisoo.

"Mau kuberitahu dulu?"

Jisoo kembali menarik lengan Eun Joo kasar, "cepat! Jangan terus mengulur waktu."

"Daejang yang membunuh Yoona dan aku saksinya." Jelas Eun Joo dengan mudah mengucapkan itu.

WHY? [왜요?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang