Musim gugur kali ini sangat indah namun tidak bagi remaja berseragam sekolah menengah yang kini memperhatikan seorang penjual roti menggoreng roti itu dihadapannya.
Ia merogoh saku celana nya, ada uang namun tak cukup untuk membeli roti itu.
Ada rasa ingin berjalan dan kembali kerumah hanya untuk sekedar mengisi perut namun ia terlanjur bertekad pada diri sendiri untuk tak menggantungkan dirinya lagi pada pria yang seminggu lalu sudah benar-benar menghancurkan apa yang ia punya.
Remaja laki-laki itu terus memegangi perutnya, matanya lihai melihat sekeliling—barang kali ada sesuatu yang bisa ia kerjakan untuk sekedar mendapat upah untuk membeli roti itu.
Seorang pria datang dengan plastik berisi beberapa roti disana.
"Aku terlalu banyak membelinya, kau mau satu?" Tanya pria itu sembari meraih satu bungkus roti bermandi gula halus.
"N-ne?"
"Mau atau tidak?" Tanya pria itu lagi seraya tersenyum.
"Ne, kamsahamnida ahjussi!"
Pria itu mengelus kepala anak remaja yang kini sedang berterima kasih—membungkuk padanya.
"Namamu?"
"Aku Yoongi, Min Yoongi." Jawabnya.
"Itu awal pertemuanku dengan ayahmu." Ucap Yoongi sembari meratakan bunga di tempat peristirahatan terakhir Han Jung Ho.
"Lalu? Setelah itu kau tinggal dimana?" Tanya Jisoo.
"Aku tidur di tempat ku bekerja menjadi pelayan satu restoran." Jawabnya.
"Yoongi-ya.."
Yoongi yang sedang mengelap meja-meja hitam yang penuh dengan noda langsung berdiri dan mengelap tangannya pada kain yang terikat di pinggangnya. "Ahjussi!" Seru Yoongi.
"Lihat! Apa yang kubawa?" Jung Ho memperlihatkan sebuah kotak makan susun untuk makan malam Yoongi.
"Ahjussi, ini yang terakhir. Aku tak mau merepotkan mu lagi. Tabunganku selama ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhanku." Yoongi tak nyaman jika Jung Ho memperlakukannya terlalu baik seperti ini.
"Simpan uang itu untuk biaya sekolahmu. Eoh?"
"Ternyata ayahku sudah membayar semuanya hingga aku lulus. Kau akan menyesal jika membantuku terus menerus seperti ini."
"Jinjja? Woah sekarang aku percaya kau dari keluarga kaya. Aku tak akan menyesal, untuk menebusnya mari kita buat skenario. aku akan berpura-pura menculikmu dan berkata pada ayahmu itu untuk menebusmu dengan uang." Gurau Jung Ho.
Yoongi tertawa kecil.
"Bagaimana hari ini? Banyak pelanggan?"
Yoongi mengangguk, "lebih banyak dari hari sebelumnya." Ia mulai memakan Japchae yang Jung Ho bawakan.
"Bagaimana?" Tanya Jung Ho.
"Kali ini putrimu lagi yang memasak?" Tanya Yoongi.
Jung Ho mengangguk semangat—penasaran dengan apa yang akan Yoongi ucapkan kali ini.
"Euuumm.. sudah tak asin lagi." Jawab Yoongi disambut tawa oleh Jung Ho.
"Syukurlah, sepertinya putri cantikku itu sudah terbiasa di dapur." Ucap Jung Ho.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY? [왜요?]
FanfictionSeorang pengusaha muda bernama Min Yoongi mengalami teror dalam hidupnya karena satu permasalahan yaitu hak waris dari sang ayah. Ia harus selalu siap dengan keadaan apapun itu, karena seseorang yang tak ia ketahui menginginkannya mati dan mengambil...