소원 | Wish

270 39 10
                                    

Yoongi berbicara serius pada pria berjubah hitam, memakai kaca mata dan membawa buku tebal.

"Ini hanya karena pernyataan palsu In Gu agar anaknya bisa terbebas dari hukuman berat." Argumen Yoongi lagi, sedari tadi ia terus berbicara pada teman lamanya yaitu seorang jaksa yang bersedia untuk membicarakan ini diluar persidangan.

"Tapi ini sudah keputusan hakim, semua tak bisa diubah. Lagi pula sulit untuk membayar hakim dengan uang walaupun tujuanmu ingin membenarkan ini semua. Sudah terlanjur." Jawab Jaksa itu berkali-kali memberitahu Yoongi.

Yoongi mengusap kasar wajahnya, tanda ia benar-benar tak tahu lagi bagaimana caranya agar persidangan di laksanakan ulang.

"Seharusnya kau bersyukur karena Eun Joo tak di hukum mati. Aku tahu, kau sangat menyayanginya." Kata jaksa itu yang mengetahui hubungan Yoongi dengan Eun Joo.

"Ini bukan hanya menyangkut masalahku saja. Dia juga banyak menghilangkan nyawa lain yang tak bersalah. Ini tak adil bagi keluarga mereka. Aku sangat merasa bersalah." Ucap Yoongi frustasi.

Tae tiba-tiba menghampiri Yoongi, "Hyung, bagaimana?" Tanyanya.

Yoongi menggeleng, "tak bisa." Jawabnya singkat.

Yoongi melirik kebelakang, terlihat Jisoo, Heemin dan Daechan masih terpuruk karena putusan hakim tadi. Ini yang membuat Yoongi berat menerima begitu saja hukuman yang dijalankan Eun Joo.

Tae menepuk-nepuk pundak Yoongi, "setidaknya kau sudah berusaha, hyung. Aku tahu sulit untuk menerima, tapi Jisoo wanita kuat. Jangan terlalu mengkhawatirkannya, karena jika kau terlalu berkorban wanita itu juga ikut sedih." Ucap Tae.

Yoongi mengangguk, "gomawo."

"Sepertinya Jisoo harus kembali kerumah sakit, untuk benar-benar pulih dia harus ku rawat setidaknya dua hari lagi." Pungkas Tae.

"Eum, jaga Jisoo dan halmeoni. Aku harus menemani Heemin noona dan Daechan." Kata Yoongi.

Tae mengerti, bahaya jika Heemin dan Daechan tak di dampingi, mereka masih belum bisa berpikir jernih khawatir terjadi hal yang tak diinginkan.

Tae dan Yoongi berjalan untuk menghampiri yang lain.

"Kau kembalilah kerumah sakit bersama Tae dan halmeoni."

"Lalu, kau?" Jisoo menengadahkan kepalanya untuk menatap Yoongi dengan mata yang masih basah.

"Heemin noona dan Daechan hyung sepertinya membutuhkanku." Jawab Yoongi.

"Benar, temani mereka." Jisoo tersenyum.

Jisoo pun pergi bersama Tae dan nenek Ryu. Sedangkan disana Heemin dan Daechan Yoongi bawa untuk menginap di rumahnya.

Yoongi duduk disamping supir, Heemin dan Daechan masih hening duduk dikursi belakang.

"Kalian tak bisa menginap di apartemen sekretaris Kim lagi malam ini karena dia aku tugaskan untuk mengurus beberapa urusan kantor yang sempat tertinggal." Ucap Yoongi.

"Aku tahu tak mudah bagi kalian untuk kembali ke rumah besar itu, rumah Heemin Noona juga cukup jauh dengan rumahku. Akan sulit jika terjadi sesuatu." Lanjut Yoongi menyampaikan alasan mengapa ia membawa kakak-kakak tirinya.

"Gomawo Yoongi-ya." Satu kalimat terlontar dari mulut Daechan yang kini tengah menyesal sebab pernah berpikir untuk melenyapkan Yoongi adik tak sedarahnya yang kini sangat peduli terhadapnya dan juga Heemin.

Tak ada jawaban dari Yoongi, namun Yoongi mendengarnya.

Sampailah mereka di rumah Yoongi. Heemin dan Daechan duduk di sofa setelah Yoongi mempersilahkannya.

WHY? [왜요?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang