또 다른 희생자 | Another Victim

291 55 73
                                    

selamat hari kamis dan selamat bertemu 'WHY?' lagi. yang sabar ya ngadepin cerita aku ini😟 kalo kalian penasaran dan suka, bisa vote cerita ini ya, aku yakin kok kalian pembaca yang baik hati dan selalu mendukung cerita ini biar berlanjut🧚

mau minta pendapat boleh ga beb? menurut kalian, hari update 'WHY?' seminggu sekali aja yaitu hari Kamis atau mau tambah hari? jadi seminggu dua kali? jawaban kalian sangat membantu<3

ke papua nanem kurma
jangan lupa mampir ke toraja
udah gak usah lama-lama
yok kita langsung baca aja

🖤happy reading🖤
___


Keadaan Yoongi tak bisa dideskripsikan, bahkan dirinya sendiri pun tak tahu harus melakukan apa kali ini. Melihat Jisoo yang sepertinya lebih memilih untuk menghampiri Heemin semakin menyiksanya. Sesulit itu ia untuk mempercayai Heemin yang memang sedari dulu tak pernah ada dipihaknya.

Eun Joo beranjak dari duduknya, ia berusaha untuk tenang. Ia tak ingin Yoongi melihatnya dalam keadaan panik karena kedatangan Heemin tadi.

Wanita itu perlahan mendekat pada Yoongi yang tertunduk sambil memijat pelipisnya. Diletakan tangannya pada bahu Yoongi lembut.

"Yoongi-ya. Are you okay?" Eun Joo menciptakan nada khawatir pada Yoongi. Tak ada jawaban apapun dari Yoongi.

"Menurutku, kau tak perlu memikirkan hal lainnya. Daechan sudah dalam proses hukumnya. Tak akan lama Heemin akan ditangkap juga. Mereka bekerjasama untuk menghancurkanmu." Eun Joo berusaha untuk meyakinkan Yoongi agar tak terkecoh dengan semua perkataan Heemin maupun Jisoo. Dirinya benar-benar seperti iblis berwujud manusia.

"Entahlah. Aku sedang memikirkan kesalahan-kesalahan ku dahulu yang mungkin tak ku sadari menyakitkan orang lain, tapi sekeras apapun aku berpikir, jujur aku tak pernah memiliki hubungan buruk dengan rekan kerjaku. Tak ada yang membenciku selain kakak-kakakku." Jelas Yoongi.

"Kesalahan apa yang kuperbuat sehingga hidupku tak pernah sedikitpun terasa tenang?" Tanya Yoongi putus asa.

Eun Joo tersenyum rapat, matanya menyiratkan kepuasan melihat Yoongi ada pada titik ini. "Tak usah dipikirkan, kau sudah aman. Daechan tak akan menerormu lagi. Bukankah hari ini kau akan membawaku untuk menjenguk ayahmu?"

Yoongi menatap Eun Joo seraya menghembuskan nafasnya agar sedikit lebih tenang. "Hm. Kau bersiaplah. Ku tunggu diluar."

___


Heemin mengajak Jisoo untuk pergi kerumah keluarga Min. Heemin dan Daechan masih tinggal disana bersama sang ayah tiri yang sampai saat ini mereka tak tahu kebenaran itu. Yang mereka tahu, mereka adalah anak kandung Min Daejang.

Terhitung sudah dua kali Jisoo menginjakkan kakinya kedalam rumah mewah dan megah ini. Halamannya pun cukup untuk membuat satu rumah lagi yang sama persis.

Ditengah perjalanannya menuju kamar Heemin, Jisoo membuka suara. "Saat ini kau hanya tinggal bersama asisten-asisten rumah saja?" Tanya Jisoo pada Heemin.

"Bagaimana kau tahu?" Tanya Heemin.

"Hmmm, aku mengetahui ini dari sekretaris Kim. Ayahmu sedang dirumah sakit." Jelas Jisoo.

Heemin mengangguk, "benar, ibuku juga harus menemaninya dirumah sakit. Sebenarnya ada dan tiada mereka dirumah pun, rumah ini masih terasa sunyi."

WHY? [왜요?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang