(IND) Chapter Eight - New Evidence

294 35 0
                                    

Beberapa hari kemudian, Phana akhirnya kembali ke Bangkok setelah mendapat laporan dari salah satu bawahannya yang memberitahukan bahwa kedua orang yang lahir setelah ia dan Singto telah ditemukan.

Phana membaca laporan dengan mata terbelalak dan syok saat melihat nama dari salah satunya. 'Veera Suwannarat' dan 'Thong Sunnapath'.

"Menurut rumor keduanya telah di jodohkan sejak lahir dan rencananya akan menikah pada akhir tahun ini..." lapor seorang polisi, "Kau pasti terkejut mendengar ini..." ia berhenti sejenak. "Kabarnya, calon pengantin wanitanya melarikan diri dari rumah, keluarganya sangat khawatir dan sedang mencarinya saat ini..."

"Ini tidak mungkin, aku pernah melihat KTP Veera, ia lahir di Bangkok, 28 February 1996..." guman Pha dalam hati.

"A-apakah kau tidak melakukan kesalahan?" tanya Pha pada polisi itu sambil menunjuk file Veera.

"Tidak, aku sudah menyelidikinya, nama orang tua dari bayi perempuan yang lahir pada tanggal 19 November 1995 adalah pasangan Suwannarat, tanggal lahirnya berbeda karena mereka baru mendaftarkan akte kelahirannya tiga bulan kemudian di Bangkok..."

Pha tidak ingin mempercayainya, ia akhirnya mengerti kenapa orang tua gadis itu mati – matian menentang hubungan mereka, hingga memaksanya ke luar negri, karena orang yang di takdirkan untuk menjadi pasangannya adalah pria yang bernama Thong.

Dada Pha terasa di remas mengetahui kenyataan itu.

Namun ia segera mengesampingkan hal itu dan mengkhawatirkan hal lain.

"Er...apakah kau mengenal pengantin wanitanya?" tanya polisi junior sambil melirik Phana curiga.

Pha terenyak seketika dan segera memutar otaknya. "Er, tidak...kupikir aku mengenalnya...." jawab Pha, berbohong. "Namanya mirip dengan...salah satu teman sekolahku..." ia menelan ludahnya gugup.

"Dia pasti telah memiliki kekasih diluar sana dan tidak mengetahui takdirnya, kasian sekali...." komentar polisi junior tersebut.

"Itu bukan urusanmu!" hardik Pha dan segera mengganti topik. "Kita harus segera memecahkan misteri pembunuhan berantai ini untuk menolongnya..."

Ia lalu memeriksa calender dan menghitung tanggal. "Masih ada 4 bulan dan 18 hari sebelum hari ulang tahunnya, jika aku gagal, kau harus berusaha mencari cara untuk memecahkan misteri ini sendiri dan menyelamatkan mereka dengan cara apapun...."

"Aw, seharusnya kau mengkhawatirkan dirimu sendiri, kurang dari 2 bulan dari sekarang adalah ulang tahunmu..." si polisi junior mengingatkannya. "Terkadang meskipun kau tidak percaya dengan iceberg, lebih baik mengenakan baju pelampung terlebih dahulu sebelum kapal tenggelam! Karena jika kau tidak mencoba menyelamatkan dirimu sendiri, maka kau tidak bisa menyelamatkan siapapun..." tambahnya.

Pha membisu sejenak dan mengangguk mengerti, ia melirik jam tangannya sejenak lalu mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang sebelum menyambar kunci mobilnya dan berjalan keluar.

-----------------------------------------------------------------------------------------

Phana menghentikan mobilnya di depan gerbang sekolah, lalu berjalan keluar dan menyalakan sebatang rokok sambil mengamati sekeliling.

Tidak lama, Singto muncul dari kejauhan dan berjalan dengan langkah lebar ke arahnya. Pha membeku seketika saat melihat wajah seseorang yang di kenalnya di belakang pria itu.

"Kapan kau pulang?" tanya Singto dengan nada casual.

Phana tidak menjawab, perhatiannya sedang tertuju pada Veera dan bertanya – tanya apa yang di lakukan gadis itu disini.

(ENG - IND) Butterfly's Fate - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang