Mobil tabrak lari yang di duga di kemudikan oleh Veera ditemukan berhenti di tempat parkir apartment Singto.
Singto mencoba menghubungi ponsel gadis itu, namun tidak di jawab, sementara Phana segera mengecek kamera CCTV, Veera terlihat memasuki pintu tangga darurat.
Tiba – tiba saja guru wanita yang merupakan tetangga Singto menelpon dan memberitahukan bahwa ia melihat Veera menuju ke atap gedung apartment sambil menangis.
Tanpa membuang waktu keduanya langsung masuk ke elevator dan menekan lantai teratas, selanjutnya menaiki tangga darurat menuju ke atap.
Veera terlihat sedang mencoba memanjat tembok pembatas dengan gemetaran sambil melihat ke bawah.
Melihat itu Singto spontan berteriak dan Pha segera membungkam mulutnya, membuat Veera hampir saja jatuh karena kaget dan seraya menoleh ke belakang.
"Jangan lakukan itu!!!" seru Singto panik. "Jangan bodoh! Tulangmu akan hancur jika kau jatuh dari sini!" ia berusaha membujuk sambil mengulurkan tangan pada gadis itu. "Turunlah kemari sebelum kau tergelincir!!!"
Namun gadis itu tidak bergeming, ia berdiri di atas tembok menghadap keduanya dan membalas. "Kurasa itu lebih baik dari masuk penjara, bukan? Toh, aku akan segera mati..." ujarnya dengan berlinang air mata.
"Apakah seorang wanita peramal mengatakan itu padamu?" Pha menimpali. "Kau seharusnya tidak percaya padanya!!!"
Veera tampak terkejut dan membalas dengan emosional.
"Tetapi apa yang ia katakan benar, aku mendapatkan kutukan sejak lahir, dan untuk menghindar dari kutukan aku harus menikah dengan orang yang memiliki takdir yang sama denganku atau aku akan mati!!!"
"Itu tidak benar..." ujar Singto.
"Menurutmu, kesalahan apa yang telah kuperbuat?! Kenapa aku mendapatkan kutukan ini?!"
Pha tersenyum getir dan membalas. "Kau tidak melakukan kesalahan, hanya kurang beruntung, dan kuberitahu padamu aku dan Singto juga memiliki kutukan yang sama sepertimu, dan kami..."
Veera membelalakkan matanya dengan ekspresi terkejut sambil memandang keduanya bergantian.
"Kau bilang apa?"
Pha berhenti sejenak saat mendapatkan sebuah pesan masuk dari kantor polisi yang memberitahunya bahwa Khem berhasil di temukan namun sayangnya nyawanya tidak berhasil di selamatkan. Selain itu, polisi juga menemukan kerangka seorang wanita tidak jauh darinya.
Setelah itu, ia kembali menatap Veera dan melanjutkan. "Tetapi kau tidak perlu khawatir karena semuanya sudah berakhir sekarang, aku telah berhasil menangkap pelakunya, jadi kau tidak akan mati dan kau tidak perlu menikah..."
Pha menjelaskan pada gadis itu, pelakunya adalah seorang pria tua berusia 65 tahun dan berasal dari Ban Na Ton Chan yang memiliki motive ingin membalas dendam. Ia menciptakan kutukan dari mitos, membohongi seluruh penduduk desa, dan memanipulasi korban untuk saling membunuh atau diminta untuk melakukan ritual pernikahan yang tidak masuk akal.
Veera tidak ingin mempercayainya, lalu memejamkan matanya sejenak dan berkata lirih.
"Namun sayangnya semuanya sudah terlambat, saat ini aku adalah tersangka pembunuhan, aku yakin kau sudah mengetahui apa yang kulakukan dan tujuanmu kemari ingin menangkapku, bukan?"
Pha tidak menjawab, ucapan gadis seakan menyuarakan isi kepalanya namun bertentangan dengan hatinya.
Tidak di pungkiri, status gadis itu saat ini adalah tersangka tabrak lari, meskipun ia lolos dari kematian, namun jeruji besi akan menantinya di depan.

KAMU SEDANG MEMBACA
(ENG - IND) Butterfly's Fate - Completed
Mystery / ThrillerCouple : Pha/Sing Genre : Criminal/Mistery Sinopsis : (IND) Phana adalah seorang inspektur polisi yang menemukan rentetan kasus kematian aneh yang melibatkan kematian kembar. Ia mencurigai kasus kematian tersebut berhubungan dengan pembunuhan beran...