Phana menyetir di sepanjang Rama Bridge dan akhirnya menemukan wanita peramal itu, sedang berdiri di sisi jembatan.
Saat itu waktu menunjukkan pukul 11.37 malam.
Ia pun menghentikan mobilnya di tepi jalan dan turun.
"Aku sudah menunggumu..." ia menyapa Pha sambil tersenyum.
"Apakah aku harus memanggilmu Unnasayya Ruanthicai...atau Khem Permpoonsavat?" tanya Pha dengan nada menyindir.
"Kau berhasil membongkar penyamaranku selama 20 tahun, aku sungguh meremehkanmu..."
"Apakah kau membunuh mantan istrimu?" tuding Pha to the point.
"Menurutmu?" ia menyeringai.
Phana terdiam sejenak dan membalas.
"Apakah sekarang kau menyesal dan berpikir ingin bunuh diri untuk menebus dosamu?" ia melirik tali di lantai.
"Kenapa kau pikir aku ingin bunuh diri untuk menebus dosaku? Aku tidak membunuh siapapun..."
"Kau berharap aku percaya?" seru Pha menaikkan volume suaranya. "Kau membunuh istrimu dan mengambil identitasnya, bukan?"
"Jika kukatakan, ia memberikannya padaku sebelum melompat sungai, apa kau percaya?" Khem mengembalikan pertanyaan padanya.
"Kau bilang apa?! Kau pasti memaksanya melakukan itu, bukan?!"
[Desa Phee Sua 40 tahun yang lalu...]
Unnasayya hendak bunuh diri dengan melompat ke sungai karena menemukan dirinya hamil di luar nikah, namun tiba - tiba saja ia menemukan Khem terapung di air dan menyelamatkannya.
Ia lalu menceritakan masalahnya pada Khem, diketahui bahwa kepala desa Kithisarang ingin mencari istri muda untuk mendapatkan keturunan dan menjebaknya.
Mendengar hal itu, Khem pun menunjukkan simpati dan menawarkan untuk menjadi ayah dari bayi yang di kandung Unnasayya.
Ia bekerja paruh waktu di clinic sambil membantu menjaga anaknya di rumah.
20 tahun kemudian...
Pada awalnya Unnasayya sama sekali tidak mempercayai kutukan, hingga suatu hari putrinya di kabarkan tewas karena mencoba membunuh seorang pria.
Ia kaget saat menemukan tanda lahir sayap kupu - kupu di punggung putrinya saat memandikan jasadnya, padahal ia yakin putrinya tidak memiliki tanda lahir saat ia di lahirkan.
Ia pun mulai mencurigai Khem dan syok mengetahui identitas asli Khem yang ternyata merupakan putra angkat Khitisarang serta hubungannya dengan Ying dan Khan.
Ia pun menuding Khem menjadikan anak gadisnya sebagai kelinci percobaan untuk rencana pembalasan dendamnya.
Setelah masa berkabung putrinya berakhir, Unnasayya mengajak Khem bertemu di atas jembatan.
"Aku seharusnya mengakhiri hidupku dan putriku 20 tahun yang lalu, namun aku malah membawa pulang iblis dan memberikan putriku sebagai tumbal untuk rencana pembalasan dendammu..." tuding Unnasayya to the point pada Khem.
"Bukankah kau tidak menginginkan putrimu dan ingin membunuhnya 20 tahun yang lalu..." balas Khem. "Aku hanya membantumu..."
Wanita itu memandangnya dengan tidak percaya, lalu tertawa getir. "Lalu, kenapa kau menawarkan diri untuk menjadi ayahnya, kenapa kau tidak membunuhnya sebelum ia lahir?"
"Karena aku ingin melihatnya berubah menjadi kupu - kupu..."
"Kau bilang apa?"
"Kau pernah mendengar tentang kutukan kupu - kupu?" Tanya Khem tiba - tiba mengganti topik.
KAMU SEDANG MEMBACA
(ENG - IND) Butterfly's Fate - Completed
Mystery / ThrillerCouple : Pha/Sing Genre : Criminal/Mistery Sinopsis : (IND) Phana adalah seorang inspektur polisi yang menemukan rentetan kasus kematian aneh yang melibatkan kematian kembar. Ia mencurigai kasus kematian tersebut berhubungan dengan pembunuhan beran...