Malamnya di hari yang sama, Rose sudah sampai di apartment milik Brian. Ia memasukkan pin pintu unit Brian karena sudah diperbolehkan oleh pemiliknya.
Bukankah Brian masih begitu baik dengan Rose? Sampai - sampai, sudah menjadi mantan pun, Brian masih memperbolehkannya keluar masuk apartemen sesuka hati begitu saja.
"Briann! Have you eaten for dinner?"
"Not, yet! Aku baru pulang, Rose! Lagi mandi!"
"Okay! Aku masakin pasta aja, ya" teriak Rose kembali dari dapur yang ia tidak mendapat jawaban karena mungkin Brian tidak mendengarnya.
Tidak lama, Brian sudah rapi dan wangi menuju meja bar dapur. Perutnya sungguh berisik meminta makan serta aroma masakan Rose yang tentu saja ia rindukan, membuat dirinya kelaparan.
"Damn, Rose... This taste is still the same taste as 2 years ago... Kamu emang bisa di andelin kalau soal masak pasta"
"Haha, thank you... Resepnya kan sama aja, Brian... Nothing special"
Brian tertawa renyah. Ia bingung dan bimbang dengan perasaannya sendiri. Ia ingin menjauh dari Rose, namun rasa cinta dan sayangnya lebih besar dibandingkan rasa kebenciannya. "Jadi, ada apa kamu kesini, hm? I bet there's something wrong, right?"
"Yes... But first, can i stay here tonight? I mean-"
"I know... Ngga apa apa, kamu disini aja dulu. Aku bisa tidur di sofa"
"Tunggu-" cegah Rose, "Aku mau jelasin sesuatu sama kamu, sebelum nantinya aku pergi"
Brian duduk kembali, ia mendengarkan penjelasan yang dimaksudkan oleh Rose. "A-aku pertama minta maaf sama kamu, Brian... I'm so sorry, maaf karena aku udah menyia-nyiakan kamu, ngga perhatian sama kamu, ngga jujur sama kamu apa yang sebenernya aku lakuin, aku tau aku salah banget dan kesalahan aku ngga bisa di maafkan baik sama kamu, atau pun di mata hukum"
Rose melanjutkan, "Benar bahwa aku yang nyuruh Max buat kasih racun ke minuman Karina, it was because i am too obsessed with Jake. Because Jake is my first love, dia obat aku di saat aku down, sedih, seneng. Dan karena dia juga, aku bahkan bisa lupa sama semua masalah yang aku rasain dulu.... Rasa dimana aku kesepian, rasa dimana aku kaya ngga punya orang tua padahal keluarga aku berkecukupan..."
"I am so sorry, Brian... Dan, tepat pada hari jadi aku sama Jake yang kelima tahun, i was insane and sober because of William, sepupu Maximous...."
"I- i was making love with him at my apartement... the old apartment before i move forward to the new one... It because all of the fucking stimulants that he gave to my drink..."
Brian tetap setia mendengarkan walaupun hatinya sakit. Ia sakit bahwa ia tidak bisa menjadi yang pertama dalam hidup serta cinta Rose. "Ngga apa apa kalau kamu ngga kuat, aku ngga masalah-"
"Noo.... You must know, Brian... That now, i love you more than anything. But, i know it was late... Dan kemungkinan, hari ini adalah hari kamu dan aku ketemu kaya gini-"
"What do you mean, Roseanne? Where you go?"
"I- i just want to end my life, if i can't take Max and William with me to the jail... My last decisions is to end my life, Brian..." Pecah tangis Rose saat Brian memeluknya erat dan menyalurkan rasa sayang serta rindu.
"No, you can't... please, i beg you to not end your life... setidaknya jika kamu berada di penjara sekalipun, aku masih bisa mengunjungi dan menemanimu... ho-how can i live without you..."
"You can, Brian... find someone that love you more than me... you deserve someone better than me... we can't be together... orang tua kamu juga pasti malu kalau punya menantu kaya aku..."
How can I, Roseanne? Bahkan hidupku pun tidak akan lama lagi... Mama dan Papa pun juga tidak mengetahuinya selain Jake Anderson...
"Engga, Mama sama Papa sayang banget sama kamu... they treat you like their own child... jangan berfikir kaya gitu ya? Kita cari solusinya bersama, alright sweety..."
Rose mengangguk patuh. Ia sangat bersyukur masih mempunyai Brian di sisinya walaupun status mereka sudah berbeda. Malam ini menjadi malam antara Rose dan Brian untuk berbagi kasih sayang, rindu dan perpisahan terakhir mereka sebelum takdir berkata lain.
Dimana Rose yang masih tetap berfikir untuk mengakhiri hidupnya sendiri, dan hidup Brian kurun dari 2 bulan yang sudah di tentukan dokter. Penyakit yang di deritanya tersebut tidak akan bisa sembuh karena sudah mulai memasuki stadium akhir.
Brian hanya bisa membantu Rose sebisa mungkin sebelum ia pergi meninggalkan cinta, rumah, dan mantan pasangan yang pernah mengisi harinya selama 2 tahun.
BOTH OF US
- TO BE CONTINUE -
KAMU SEDANG MEMBACA
Both Of Us
Teen Fictionft. Jake Shim / 제이크 from Enhypen. A story about fighting the deepest trauma between Jake Anderson and Karina Patricia Watson. ©jaehyunhyunjae